Penapisan Fitokimia TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat diulang dengan cara sisa serbuk atau masa simplisianya dapat dipergunakan kembali dengan menambahkan kembali pelarutnya, cara ini disebut remaserasi Depkes, 2000. Perkolasi merupakan proses ekstraksi simplisia dengan selalu menggunakan pelarut baru dan dilakukan umumnya pada temperatur ruangan. Dilakukan terus menerus sampai diperoleh ekstrak yang jumlahnya 1-5 kali bahan. Ekstraksi dengan cara panas terdiri dari refluks, soxhlet, digesti, infudasi, dan dekoktasi Depkes, 2000.

2.4 Penapisan Fitokimia

Penapisan fitokimia adalah pemeriksaan kandungan kimia secara kualitatif untuk mengetahui golongan senyawa yang terkandung dalam suatu tumbuhan. Pemeriksaan diarahkan pada senyawa metabolit sekunder yang memiliki khasiat bagi kesehatan seperti senyawa alkaloid, flavonoid, terpen, tanin, saponin, glikosida, kuinon dan antrakuinon Harborne, 1987. 2.4.1 Alkaloid Alkaloid adalah golongan senyawa yang bersifat basa, mengandung satu atau lebih atom nitrogen biasanya dalam gabungan berbentuk siklik, serta bereaksi dengan pereaksi alkaloid. Menurut sifatnya alkaloid umumnya berbentuk kristal padat dan sebagian kecil bersifat cair, memutar bidang polarisasi dan terasa pahit Harborne, 1987. Alkaloid bentuk bebas atau basanya mudah larut dalam pelarut organik dan sukar larut dalam air. Alkaloid dapat dideteksi dengan menggunakan pereaksi Dragendorff, Mayer, dan Bauchardat Hasiholan, 2012. 2.4.2 Flavonoid Flavonoid merupakan senyawa yang umumnya terdapat pada tumbuhan berpembuluh. Flavonoid terdapat dalam tumbuhan sebagai glikosida dan aglikon flavonoid. Dalam menganalisis flavonoid, yang diperiksa ialah aglikon dalam ekstrak tumbuhan yang sudah dihidrolisis. Proses ekstraksi senyawa ini dilakukan dengan fenol mendidih untuk menghindari oksidasi enzim Harbone, 1987. Flavonoid bagi tumbuhan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bertindak sebagai penarikan serangga yang berperan dalam proses penyerbukan dan penarikan perhatian binatang yang membentuk penyebaran biji Hasiholan, 2012 2.4.3 Terpen Terpen adalah suatu senyawa yang tersususn oleh molekul isopren CH 2 =CCH 2 -CH=CH 2 dan kerangka karbonnya dibangun oleh penyambungan dua atau lebih satuan unit C 5 . Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa seperti monoterpen dan seskuiterpen dan seskuiterpen yang mudah menguap, diterpen yang kurang menguap dan tidak menguap, triterpen, dan sterol. Secara umum senyawa ini larut dalam lemak dan terdapat dalam sitoplasma sel tumbuhan. Senyawa ini diekstraksi dengan menggunakan eter dan kloroform. Saponin dan glikosida jantung merupakan golongan senyawa triterpen atau steroid yang terdapat dalam bentuk glikosida Horbone, 1987 2.4.4 Tanin Tanin merupakan senyawa umum yang terdapat dalam tumbuhan berpembuluh, memiliki gugus fenol, rasa sepat dan mampu menyamak kulit karena kemampuaanya menyambung silang protein. Jika bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tak larut dalam air. Tanin secara kimia dikelompokan menjadi dua golongan yaitu tanin terkondensasi dan tanin terhidrolisis. Tanin terkondensasi atau flavolan secara biosintesis dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal yang membentuk senyawa dimer dan kemudian oligomer yang lebih tinggi. Harborne, 1987. 2.4.5 Saponin Saponin adalah glikosida triterpen yang merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun yang jika dikocok kuat akan menimbulkan busa Harborne, 1987. Pada umumnya, saponin bereaksi netral larut dalam air, beberapa ada yang bereaksi dengan asam sukar larut dalam air dan sebagian kecil ada yang bereaksi dengan basa Hasiholan, 2012. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.4.6 Glikosida Glikosida merupakan suatu senyawa yang bila dihidrolisis akan terurai menjadi gula glikon dan senyawa lain aglikon atau genin. Pada umumnya glikon berupa glukosa, fruktosa, laktosa, galaktosa dan manosa, dapat pula berupa gula khusus seperti sarmentosa, olendrosa, simarosa dan rutinosa. Aglikosa genin biasanya mempunyai gugus -OH dalam bentuk alkoholis atau fenolis. Glikosida pada tanaman biasanya terdapat dalam bentuk beta-glikosida. Glikosida yang berkhasiat obat dapat digolongkan menjadi glikosida jantung antrakuinon, saponin, sianofor, tiosianat, flavonol, aldehid, alkohol, lakton dan fenol Hasiholan, 2012. 2.4.7 Kuinon dan Atrakuinon Kuinon merupakan senyawa berwarna dan memiliki kromofor dasar. Kuinon dibagi menjadi empat kelompok untuk tujuan identifikasi, yaitu: benzokuinon, neftokuinon dan antrakuinon diperlukan hidrolisis asam untuk melepas kuinon bebasnya. Kuinon isoprenoid terlibat dalam respirasi sel dan fotosintesis diperlukan cara khusus untuk memisahkannya dari bahan lipid lain Harborne, 1987. Antrakuinon bila dihidrolisis akan terurai menjadi di, tri, atau tetra-hidroksi antrakuinon sebagai aglikon atau modifikasi dari senyawa tersebut Hasiholan, 2012.

2.5 Tinjauan Bakteri

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) Terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Shigella dysentriae, dan Lactobacillus acidophilus

25 148 90

EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO DENGAN METODE DILUSI TABUNG DAN DILUSI AGAR

7 62 24

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etil Asetat Daun Garcinia benthami Pierre dengan Metode Braine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 29 67

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Garcinia benthami Pierre terhadap Beberapa Bakteri Patogen dengan Metode Bioautografi

5 28 92

Isolasi Fraksi Aktif Antibakteri dari Daun Garcinia benthami Pierre

4 44 99

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Isolasi, seleksi dan uji aktivitas antibakteri mikroba endofit dari daun tanaman garcinia benthami pierre terhadap staphylococcus aureus, bacillus subtilis, escherichia coli, shigella dysenteriae, dan salmonella typhimurium

1 55 0

Isolasi, Seleksi dan Uji Aktivitas Antibakteri Mikroba Endofit dari Daun Tanaman Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella typhimurium

0 9 116

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun garcinia benthami pierre terhadap beberapa bakteri patogen dengan metode bioautografi

1 10 92