Kloramfenikol Konsentrasi Hambat Minimal dan Konsentrasi Bunuh Minimal

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kurang rentan mulai memperbanyak diri seiring dengan berkurangnya obat. 6. Aktivitas metabolik miroorganisme Pada umumnya, organisme yang tumbuh secara aktif dan cepat lebih rentan terhadap kerja daripada organisme dalam fase istirahat. Organisme tidak aktif secara metabolik yang bertahan terhadap pajanan obat dalam jangka lama dapat mempunyai keturunan yang benar-benar rentan terhadap obat yang sama.

2.7 Kloramfenikol

Kloramfenikol merupakan antibiotik bakteriostatik berspektrum luas yang aktif terhadap organisme-organisme aerobik dan anaerobik Gram positif maupun negatif. Sebagian besar bakteri Gram positif dihambat pada konsentrasi 1- 10 μgmL, sementara kebanyakan bakteri Gram negatif dihambat pada konsentrasi 0,2 - 5 μLmL. Rumus Molekul : C 11 H 12 C 12 N 2 O 5 Berat Molekul : 323,13 Rumus Bangun : Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang, putih sampai putih kelabu atau putih kekuningan, tidak berbau, rasa sangat pahit. Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol 95 P dan dalam 7 bagian propilenglikol P; sukar larut dalam kloroform P dan dalam eter P. Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. Pengunaan : Antibiotik Farmakope 1V,1995 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.8 Konsentrasi Hambat Minimal dan Konsentrasi Bunuh Minimal

2.8.1 Konsentrasi Hambat Minimal Aktivitas antibakteri ditentukan oleh spektrum kerja, cara kerja dan ditentukan pula oleh konsentrasi hambat minimum KHM. Konsentrasi hambat minimum KHM adalah konsentrasi minimum dari suatu zat yang mempunyai efek daya hambat pertumbuhan mikroorganisme ditandai dengan tidak adanya kekeruhan pada tabung, setelah diinkubasikan dengan suhu 37°C selama 18-24 jam. Penetapan KHM dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : a. Cara cair Pada cara ini digunakan media cair yang telah ditambahkan zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri atau jamur dengan pengenceran tertentu kemudian diinokulasikan biakan bakteri atau jamur dalam jumlah yang sama. Respon zat uji ditandai dengan kejernihan atau kekeruhan pada tabung setelah diinkubasi. b. Cara padat Pada cara ini digunakan media padat yang telah dicampur dengan larutan zat uji dengan berbagai konsentrasi. Dengan cara ini satu cawan petri dapat digores lebih dari satu jenis mikroba untuk memperoleh nilai KHM. Aktivitas antimikroba dari ekstrak tanaman diklasifikasikan kuat jika nilai KHM 100 µgmL, sedang jika 100 KHM ≤ 625 µgmL dan lemah jika nilai KHM 625 µgmL Kuete et al., 2011. 2.8.2 Konsentrasi Bunuh Minimal KBM Konsentrasi Bunuh Minimal merupakan kadar terendah dari antimikroba yang dapat membunuh bakteri ditandai dengan tidak tumbuhnya kuman pada medium padat atau pertumbuhan koloninya kurang dari 0,1 dari jumlah koloni inokulum awal original inoculum OI pada medium padat yang telah dilakukan penggoresan sebanyak satu ose sebelumnya Noorhamdani et al., 2011. 23 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2014 hingga bulan November 2014. Lokasi penelitian di laboratorium Farmakognosi Fitokimia FKIK dan Laboratorium Pusat Laboratorium Terpadu Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.2 Alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah blender, peralatan maserasi botol coklat, erlenmeyer SCHOT Duran, corong, kertas saring, kapas, aluminium-foil klin pak, label, lemari pendingin SANYO, gelas kimia SCHOT Duran, gelas ukur YZ, vakum rotari evaporator EYELA, alat-alat gelas, timbangan analitik AND GH-202 dan Wigen Hauser, ose, pinset, inkubator, laminar air flow, hot plate Wigen Hauser, autoklaf dan tabung reaksi Pyrex. 3.3 Bahan 3.3.1 Bahan uji Sampel yang digunakan sebagai bahan uji adalah simplisia kering daun Garcinia benthami Pierre yang diperoleh dari Kebun Raya Bogor dan determinasi oleh ahli botani Hebarium Bogoriense, LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bogor . 3.3.2 Bahan Kimia Pelarut organik n-heksana non polar, etil asetat semi polar, dan metanol polar, pereaksi Mayer, Bauchardat, Dragendorff, asam sulfat pekat, asam klorida pekat HCl P, serbuk Mg, etanol 96, besi III klorida FeCl 3 , kloroform, natrium hidroksida NaOH, NaCl fisiologis dan DMSO Dimetil Sulfoksida merck.

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) Terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Shigella dysentriae, dan Lactobacillus acidophilus

25 148 90

EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO DENGAN METODE DILUSI TABUNG DAN DILUSI AGAR

7 62 24

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etil Asetat Daun Garcinia benthami Pierre dengan Metode Braine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 29 67

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Garcinia benthami Pierre terhadap Beberapa Bakteri Patogen dengan Metode Bioautografi

5 28 92

Isolasi Fraksi Aktif Antibakteri dari Daun Garcinia benthami Pierre

4 44 99

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Isolasi, seleksi dan uji aktivitas antibakteri mikroba endofit dari daun tanaman garcinia benthami pierre terhadap staphylococcus aureus, bacillus subtilis, escherichia coli, shigella dysenteriae, dan salmonella typhimurium

1 55 0

Isolasi, Seleksi dan Uji Aktivitas Antibakteri Mikroba Endofit dari Daun Tanaman Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella typhimurium

0 9 116

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun garcinia benthami pierre terhadap beberapa bakteri patogen dengan metode bioautografi

1 10 92