30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Determinasi Tanaman
Hasil identifikasi yang dilakukan di Hebarium Bogoriense Pusat Penelitian Botani, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Bogor
menujukan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Garcinia benthami Pierre. Hasil determinasi dapat dilihat pada lampiran 1.
4.2 Pembuatan Simplisia
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun kering Garcinia benthami Pierre diperoleh dari kebun raya bogor sebanyak 1
kilogram dibulan februari 2014, determinasi terhadap sampel dilakukan oleh ahli Hebarium Bogoriense Pusat Penelitian Botani, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia LIPI, Bogor.
Berdasarkan informasi dari penyedia sampel, terhadap daun Garcinia benthami Pierre sebanyak 2 kilogram daun Garcinia benthami Pierre segar
dilakukan sortasi basah, dicuci dengan air untuk menghilangkan pengotor yang masih menempel pada bahan dan dikeringkan dengan menggunakan
oven suhu 40ÂșC selama 5 hari. Daun yang sudah kering didapatkan sebanyak 1 kilogram. Simplisia yang telah kering disortasi kembali dari
kotoran-kotoran yang tertinggal. Simplisia yang telah disortir, dipotong menjadi bagian kecil dan diblender menjadi serbuk halus, dengan tujuan
untuk meningkatkan luas permukaan sampel sehingga pelarut lebih mudah masuk ke dalam sel dan menarik komponen aktif yang larut untuk keluar dari
dalam sel.
4.3 Pembuatan Ekstrak
Ekstraksi terhadap serbuk simplisia daun Garcinia benthami Pierre dilakukan mengunakan ekstraksi cara dingin, yaitu dengan metode maserasi.
Ekstraksi maserasi merupakan suatu metode yang sering digunakan untuk mendapatkan senyawa dari tumbuhan dengan menarik senyawa organik
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dalam suatu bahan padat mengunakan pelarut organik dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar Nurcahayati A, 2010.
Proses ekstraksi ini menggunakan teknik maserasi bertingkat dengan pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang berbeda-beda yaitu 4,1 liter
n-heksana non-polar, 4,8 liter etil asetat semi polar dan 6,3 liter metanol polar. Maserasi bertingkat bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa
yang mempunyai kepolaran yang berbeda, yaitu memisahkan senyawa yang non polar, semi polar, dan polar. Hasil ekstraksi memberikan data rendemen
eksrak n-heksana 1,44 ekstrak etil asetat 5,03 dan ekstrak metanol 10,69. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa ekstrak
metanol yang paling besar, karena kemungkinan kandungan senyawa polar lebih banyak dibandingkan senyawa semi polar dan senyawa non polar.
Tabel 4.1 Hasil Rendemen Total Ekstrak Garcinia benthami Pierre
Total Simplisia Yang Dimaserasi
Ekstrak Berat
gram Rendemen
700 gram N-heksana
10,0593 1,44
Etil asetat 35,2081
5,03 Metanol
74,8665 10,69
4.4 Penapisan Fitokimia Ekstrak Garcinia benthami Pierre