Komunikasi Instruksional LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Komunikasi Instruksional

Komunikasi instruksional merupakan kegiatan komunikasi dengan sasaran kelompok yang berisi pengajaran tentang suatu pengetahuan atau keterampilan tertentu. Dalam komunikasi instruksional baik yang formal, tujuan utama yang harus dicapai didalamnya adalah terjadinya perilaku pada peserta didik 6 . Komunikasi instruksional yang berarti juga komunikasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Agar komunikasi bisa berjalan dengan efektif, maka dalam kegiatan berkomunikasi diharuskan adanya komunikator, komunikan dan pesan yang akan disampaikan. Pada komunikasi instruksional ini dimana yang akan menjadi komunikator adalah Guru mata pelajaran yang mampu mengajar dalam menggambarkan, menerangkan, dan memberikan sebuah metode dalam menyampaikan materi kepada siswa, sehingga proses pendidikan yang disampaikan oleh guru atau dosen dapat berjalan secara efektif dan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan. Adapun yang berperan sebagai komunikannya adalah siswa itu sendiri yang akan menerima apapun yang diinstruksikan oleh gurunya didalam kelas. Istilah instruksional itu sendiri berasal dari kata instruction yang artinya pengajaran, pelajaran, atau bahkan perintah atau instruksi. pengajaran yang bisa 6 Dr.Hj Nina Winangsih Syam, M.S, Perencanaan Pesan Dan Media Pusat Penerbitan UT:2002 Cet ke-3.h-21 diartikan sebagai orang yang mengejarkan atau dalam istilah komunikasi pendidikan ialah guru, sedangkan pelajaran adalah bahan pelajaran yang akan disampaikan atau disebut pesan pada komunikasi instruksional 7 . Jadi pada dasarnya dalam komunikasi instruksional, pengajar komunikator dan pelajar komunikan atau sasaran sama-sama melakukan interaksi psikologis yang nantinya diharapkan bisa berdampak berubahnya pengetahuan, sikap, dan keterampilan di pihak komunikan. Pada kegiatan instruksional pada intinya juga adalah proses pembantuan agar terjadi perubahan perilaku pada anak didik. Instruksional dapat dikatakan juga sebagai suatu proses dalam belajar mengajar atau pengajaran yaitu kemampuan tenaga pengajar dalam menggambarkan, menerangkan dan memberi sebuah metode dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Karena komunikasi merupakan proses berputarnya pesan-pesan informasi, baik antara personal maupun interpersonal, efek sentuhnya tadi menimbulkan berbagai perubahan, dan perubahan-perubahan inilah yang diharapkan bisa berproses secara menetap dan berkesinambungan sehingga menghasilkan manusia baru hasil perubahan tadi. Perubahan yang diharapkan ini bertumpu pada tiga dominan yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan kognitif, afektif dan psikomotorik, perubahan perilaku yang demikian inilah yang dalam dunia pendidikan disebut belajar. 7 Pawit M. Yusuf, Komunikasi Instruksional dan Komunikasi Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990 cet ke-2. h-72

B. Komunikasi verbal dan non-verbal