B. Komunikasi verbal dan non-verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun tulisan.
Komunikasi lisan dapat diidentifikasikan sebagai suatu proses dimana seorang pembicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi
tingkah laku penerima. Komunikasi tulisan apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu disandikan dalam simbol-simbol yang dituliskan
pada kertas atau pada tempat lain yang bisa dibaca, kemudian dikirimkan kepada karyawan yang dimaksudkan
8
. Komunikasi verbal yaitu penerima pesan dari sistem syaraf seseorang
kepada sistem syaraf orang lain, dengan maksud untuk menghasilkan sebuah makna yang serupa dengan yang ada dengan pikiran si pengirim, dengan
menggunakan kata-kata yang merupakan unsur-unsur dasar bahasa dan kata-kata
9
. Komunikasi verbal yakni komunikasi yang dalam menyampaikan
pesannya dengan menggunakan lisan dan tulisan.
10
Adapun kode komunikasi verbal dalam pemakainnya menggunakan bahasa. Bahasa dapat didefinisikan seperangkat kata yang telah disusun secara
berstruktur sehingga menjadi inti kalimat yang mengandung arti
11
.
8
Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. 2001. cet. Ke-4. h. 95-96
9
L. Tubbes, Stewart, Moss, Sylvia, Human Communication prinsip-prinsip dasar pengantar: Dr. Dedi Mulyana M.A, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001. Cet.. Ke-3, hal.112
10
Effendi, Uchjana, Onong, Prof. Drs. MA., Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek.PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hal.7
11
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003.Cet.ke.4 hal. 103.
Sedangkan komunikasi non-verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan
tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan
12
. Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam
bentuk non-verbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi non-verbal ternyata jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal dengan kata-kata.
Dalam komunikasi hamper secara otomatis komunikasi non-verbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi non-verbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi non-
verbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkap secara spontan.
13
Definisi harfiah komunikasi non-verbal yaitu komunikasi tanpa kata. Komunikasi non-verbal hanya mencakup sikap dan penampilan, jadi dilihat dari
istilah komunikasi non-verbal membawa pesan-pesan linguistik
14
. Menurut See Albert Mahrabian, komunikasi non-verbal “Non-verbal
communication, sometime referred body language, is an important part of the communication process”
15
. diartikan bahwa komunikasi non-verbal, terkadang ditujukan sebagai bahasa tubuh, dimana merupakan kegiatan terpenting didalam
proses komunikasi.
12
Ani Muhammad, Op.Cit. hal.130
13
Agus M. Harjana. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius. 2003. Cet ke-1. hal. 26
14
L.Tubbs-Sylvia Moss. Op cit. hal112-113
15
See Albert mehrabian, Communication Without Words, Psicology today 2 September 1968; 53-55
Adapun kode komunikasi non-verbal biasa disebut bahasa isyarat atau bahasa dalam, kode non-verbal ini berbentuk kinesick ialah kode non-verbal yang
ditujukan oleh gerakan-gerakan badan dapat dibedakan atas lima macam, yakni: 1. Emblems ialah yang punya arti langsung pada symbol yang dibuat oleh gerakan
badan. Misalnya Guru yang mengacungkan jempolnya untuk siswa, beliau merasa bangga karena siswanya telah menjawab pertanyaan yang
diberikannya telah dijawab dengan benar. 2. Illustratos adalah isyarat yang dibuat dengan gerakan-gerakan badan untuk
menjelaskan sesuatu, misalnya dalam menerangkan suatu benda yang sangat besar, guru melebarkan tangannya yang menandakan bahwa yang sedang
diterangkannya adalah benda yang begitu besar. 3. Affect displays ialah isyarat yang terjadi karena adanya dorongan emosional
sehingga berpengaruh pada ekspresi muka, misalnya semua siswa tertawa karena melihat tingkah yang diperagakan gurunya begitu menyenangkan.
Hampir semua bahasa didunia melihat perilaku tertawa dan senyum sebagai lambang kebahagiaan, sedangkan menangis dilambangkan sebagai lambang
kesedihan. 4. Regulators ialah gerakan-gerakan tubuh yang terjadi pada daerah kepala,
misalnya mengangguk tanda setuju atau neggeleng tanda menolak. Misalnya juga dalam pengajaran seorang siswa yang tidak mau maju kedepan
memberikan symbol dengan menggelengkan kepalanya.
5. Adaptory ialah gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan. Misalnya melipatkan jari tengah ke Ibujari yang menandakan ancaman
jeweran guru untuk siswa. Selain gerakan-geraka badan yang dilakukan kepala dan tangan, juga gerakan-
gerakan kaki, bisa memberi isyarat seperti halnya posisi duduk. 6. Gerakan Mata adalah alat komunikasi yang paling berarti dalam memberi
isyarat tanpa kata.Ungkapan pandangan mata mengundang atau lirikan matanya memiliki arti adalah isyarat yang ditimbulkan oleh gerakan-gerakan
mata. Bahkan ada yang menilai bahwa gerakan mata adalah pencerminan isi hati seseorang misalnya seorang guru memandangi siswanya dengan tajam
menandakan bahwa guru memberi peringatan agar siswa tidak nakal. 7. Sentuhan ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Menurut
bentuknya sentuhan dibagi menjadi tiga, yakni: a. Kinesthetic
Ialah isyarat yang ditunjukan dengan bergandengan tangan satu sama lain sebagai symbol keakraban atau kemesraan, misalnya guru mengusap
kepala siswa symbol sayang guru terhadap siswa. b. Sociofugal
Ialah isyarat yang ditunjukan dengan jabat tangan atau saling merangkul sebagai symbol persahabatan misalnya siswa menyalami tangan guru saat
masuk dan keluar kelas sebagai symbol penghormatan seorang murid. c. Thermal
Ialah isyarat yang ditunjukan dengan sentuhan badan yang terlalu emosional sebagai tanda persahabatan yang begitu intim.
8. Paralanguage ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat memahami sesuatu dibalik apa yang diucapkan,
misalnya guru memanggil nama siswa dengan suara keras merupakan symbol kemarahan.
9. Diam, Max picard menyatakan bahwa diam semata-mata mengandung arti bersikap negative, tetapi bisa juga melambangkan sikap positif.
16
Misalnya guru bersikap diam pada siswa yang menyimbolkan guru sangat kesal dengan
siswa yang susah diatur.
C. Strategi Mengajar dalam Menggunakan Media