Pengertian SIP Request Response

Protocol yang sesuai dengan layanan yang tersedia pada Public Switched Telephone Network PSTN. SIP dapat menggunakan protokol TCP Transmission Control Protocol dan UDP User Datagram Protocol dan mendengarkan pada port 5060. pada penggunaannya, SIP memerlukan dukungan dari protokol seperti SDP Session Description Protocol dan RTP Realtime Transport Protocol. SIP menjadi protokol standar yang diresmikan oleh IETF Internet Engineering Task Force dan didokumentasikan pada RFC Request For Comment 3261. pada RFC tersebut dijabarkan setiap detail dari spesifikasi protokol SIP, mulai dari struktur data yang dikirimkan hingga ancaman-ancaman yang mungkin terjadi pada protokol SIP dan bagaimana mekanisme pengamanan terhadap ancaman tersebut.

2.6.1 Pengertian

Menurut Chendramata dkk 2007:1, Session Initiation Protocol adalah sebuah signaling protocol yang berfungsi untuk membangun, mengubah dan memberhentikan sesi percakapan antara satu atau lebih user. Menurut Gonçalves 2006:170, SIP or Sessions Initiated Protocol is a text-based protocol similar to HTTP and SMTP. It was designed to initialize, keep and terminate interactive communication sessions between users. These sessions may include voice, video, chat, interactive games, and others. It was define by the IETF and is becoming a de facto standard for voice communications. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa SIP atau Sessions Initiated Protocol adalah protokol berbasis teks yang serupa dengan HTTP dan SMTP. SIP dirancang untuk menginisialisasi, memelihara dan mengakhiri sesi komunikasi interaktif antar user. Sesi ini meliputi suara, video, chat, game interaktif, dan lainnya. SIP didefinisikan oleh IETF Internet Engineering Task Force dan menjadi standar de facto untuk komunikasi suara. Menurut Sinha et all 2006:29, SIP is an Internet Engineering Task Force IETF protocol that is used to initiate interactive user session with multimedia elements. Menurut pengertian tersebut SIP adalah sebuah protokol IETF yang digunakan untuk memulai sesi interaktif pengguna dengan elemen multimedia.

2.6.2 Prinsip Dasar

Menurut Meggelen et all. 2005:67 “SIP is an application- layer signaling protocol that uses the well-known port 5060 for communications”. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa SIP merupakan protokol signaling yang bekerja pada layer aplikasi serta menggunakan port 5060 untuk berkomunikasi. Menurut Sinha et all 2006:29, in the Open System Interconnection OSI communication model. SIP takes place in the application layer layer 7 and is responsible for establishing, modifying, and terminating the user sessions. In this case study, the user sessions are Internet telephony phone cells. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa pada model OSI. SIP berada pada layer aplikasi layer 7 dan bertanggung jawab untuk membentuk, mengubah, dan menghentikan sesi user. Pada kasus ini, sesi user adalah user yang menggunakan telepon berbasis Internet telephony. Menurut Meggelen et all 2005:67, SIP can be transported with either the UDP or TCP transport-layer protocols. Menurut pengertian tersebut dapat diartikan bahwa SIP dapat ditransportasikan dengan protokol UDP atau TCP yang ada pada transport layer. Menurut Chendramata dkk 2007:1, SIP dapat menggunakan protokol TCP Transmission Control Protocol maupun UDP User Datagram Protocol dan mendengarkan pada port 5060. Pada penggunaannya, SIP memerlukan dukungan dari protokol lain seperti SDP Session Description Protocol dan RTP Realtime Transport Protocol. Menurut Rachmanto 2008:16, protokol SIP didukung oleh beberapa protokol lainnya yaitu RSVP Resource Reservation Protocol yang bertugas melakukan pemesanan pada jaringan, RTP Real-time Transport Protocol dan RTCP Realtime Transport Control Protocol yang bertugas mentransmisikan media dan mengetahui kualitas layanan dan SDP Session Description Protocol yang bertugas untuk mendeskripsikan sesi media. Pesan SIP ditransmisikan dalam protokol TCP, UDP, TLS dan SCTP.

1. TCP

Menurut Rachmanto 2008:47, Protokol TCP dipakai pada proses pesan INVITE karena protokol TCP reliabel, dapat menangani congestion control, dapat mengirimkan ukuran pesan yang berubah – ubah. Kelemahan protokol ini dapat menyebabkan delay dan koneksi harus tetap terjaga, tidak terputus. Dalam hubungan VoIP, TCP digunakan pada saat signaling, TCP digunakan untuk menjamin setup suatu call pada sesi signaling. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara pada VoIP karena pada suatu komunikasi data VoIP penanganan data yang mengalami keterlambatan lebih penting daripada penanganan paket yang hilang.

2. UDP

UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. Menurut Rachmanto 2008:46, Protokol UDP digunakan dalam proses mengakhiri panggilan. UDP digunakan karena pada proses ini tidak berisi pesan yang besar, hanya pesan BYE yang dikirimkan untuk mengakhiri pangilan dan tidak memerlukan congestion control. Selain itu UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50 dari jumlah paket yang dikirimkan.

3. TLS

Menurut Rachmanto 2008:48, TLS digunakan untuk proses enkripsi dan autentikasi. SIP server harus dapat mendukung TLS dan penggunaan TLS berlangsung selama proses komunikasi. Pada dokumen RFC, TLS dibahas pada RFC 4346.

4. SCTP

Menurut Rachmanto 2008:48, SCTP digunakan dalam hal pengiriman pesan untuk membentuk komunikasi yang reliabel, meneruskan paket ke layer aplikasi. Pada dokumen RFC, SCTP dibahas pada RFC 3286.

2.6.3 SIP Request Response

Ada dua jenis message dalam SIP yaitu: request biasa disebut methods dan response. Request dikirim dari client ke server, yang berisi tentang operasi yang diminta oleh client tersebut. Sedangkan response, dikirim dari server ke client, yang berisi informasi mengenai status dari segala sesuatu yang diminta oleh client. Ada 6 jenis SIP request yaitu: 1. INVITE Mengundang user agent lain untuk bergabung dalam sesi komunikasi. 2. ACK Konfirmasi bahwa user agent telah menerima pesan terakhir dari serangkaian pesan INVITE. 3. BYE Terminasi sesi. 4. CANCLE Membatalkan koneksi. 5. REGISTER Registrasi di Registrar Server 6. OPTIONS Dapat digunakan untuk memeriksa ketersedian server. 7. REFER Mentransfer SIP call 8. SUBSCRIBE Pemberitahuan. 9. NOTIFY Mengirimkan informasi channel. 10. INFO Digunakan untuk membawa pesan seperti informasi inline DTMF. 11. MESSAGE Mengirimkan pesan instan. Menurut Gonçalves 2006:176, The SIP responses are in text format and are easily readable similar to http messages. Menurut pengertian tersebut dapat disimpulkan SIP response berupa format teks dan bersifat mudah terbaca serupa dengan pesan pada HTTP. Response yang penting diantaranya: 1. 1xx: Informational Message 2. 2xx : Successful Response 3. 3xx : Redirection Response, request diarahkan ke tempat lain 4. 4xx : Request Failure Response 5. 5xx : Server Failure Response 6. 6xx : Global Failures Response

2.6.4 Alur Session Initiation Protocol