Implementasi Codec LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Implementasi

Browne dan Wildavsky dalam Nurdin dan Usman, 2004:70 mengemukakan bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan. Menurut Munir 2010:1, kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

2.2 OSI Open System Interconnection Layer

Untuk mempermudah pengertian, penggunaan dan desain dari proses pengolahan data, International Standard Organization ISO mengeluarkan suatu model lapisan jaringan yang disebut referensi model Open System Interconnection OSI. Model OSI ini dikembangkan pada tahun 1982 Menurut Arifin 2003:2, model OSI merupakan salah satu model referensi atau arsitektur jaringan yang utama. OSI menjelaskan bagaimana data dan informasi jaringan berkomunikasi dari sebuah aplikasi pada sebuah komputer melewati media jaringan ke aplikasi yang berada di komputer lain. 9 Tujuan utama dari setiap model referensi, khususnya OSI model adalah untuk mengijinkan berbagai macam device dari manufaktur yang berbeda dapat saling beroperasi. Gambar 2. 1 OSI Layer Sumber : http:www.ciscobible.net Di dalam model OSI ini, proses pengolahan data dibagi menjadi tujuh lapisan layer dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi sendiri- sendiri. Oleh sebab itu model OSI sering juga disebut sebagai arsitektur lapisan. Menurut Wijaya 2001:2, model OSI tidak membahas secara detail cara kerja dari lapisan OSI, melainkan hanya memberikan suatu konsep dalam menentukan proses apa yang harus terjadi, dan protokol-protokol apa yang dapat dipakai di suatu lapisan tertentu. Oleh karena banyak manfaatnya, model OSI ini cepat menjadi populer, dan karena diakui oleh suatu badan hukum, maka model OSI termasuk dalam kategori yang disebut standar de jure.

2.2.1 Application Layer

Menurut Stafford 2004:44, application layer define processes that allow application to use network service. Menurut pengertian tersebut dapat diartikan bahwa application layer mendefinisikan proses yang mengijinkan suatu aplikasi untuk menggunakan layanan jaringan Menurut Arifin 2003:3, layer aplikasi berfungsi sebagai interface antara user dan komputer. Layer ini bertanggung jawab untuk mengidentifikasi ketersediaan partner komunikasi, menentukan ketersediaan resources dan melakukan proses sinkronisasi komunikasi. Ketika mengidentifikasi partner komunikasi, layer aplikasi menentukan identitas dan ketersediaan dari partner komunikasi, untuk sebuah aplikasi dengan data yang dikirim. Ketika menentukan ketersediaan resource. Layer aplikasi harus memutuskan apakah resource jaringan dapat memenuhi kebutuhan komunikasi yang terjadi. Berikut terdapat beberapa contoh aplikasi yang bekerja di layer aplikasi, antara lain: a. World Wide Web, WWW b. Email Gateway, dengan menggunakan SMTP Simple Mail Transfer Protocol untuk mengirimkan pesan antar aplikasi e-mail yang berbeda.

2.2.2 Presentation Layer

Menurut Arifin 2003:4, Layer ini berfungsi untuk menyediakan sistem penyajian data ke layer aplikasi. Layer ini berfungsi menyediakan sistem pembentuk kode format coding dan menyediakan proses konversi antar format coding yang berbeda. Komputer dikonfigurasi untuk menerima bentuk data yang umum dan kemudian mengubah ke dalam bentuk asli pada saat pembacaan misalnya EBDIC ke ASCII. Dengan menyediakan layanan translation, layer presentasi menjamin data yang dikirimkan dari layer aplikasi suatu sistem dapat dibaca oleh layer aplikasi di sistem yang lain. OSI memiliki protocol-protokol standar yang mendefinisikan bagaimana data seharusnya terbentuk. Selain menyediakan format coding, layer ini pun menyediakan sarana untuk melakukan compression, decompression, encryption dan decryption. Beberapa contoh aplikasi yang bekerja di layer presentasi, antara lain: a. PICT, TIFF, JPEG, merupakan format data untuk aplikasi berupa gambar. b. MIDI, MPEG dan Quicktime, merupakan format untuk aplikasi sound dan movie.

2.2.3 Session Layer

Menurut Arifin 2003:4, Session layer bertanggung jawab pada proses pembentukan, pengelolaan, dan pemutusan session antar sistem aplikasi. Session layer juga bertugas mengendalikan dialog antar device atau nodes.

2.2.4 Transport Layer

Menurut Arifin 2003:5, Transport layer bertanggung jawab dalam proses: a. Pengemasan data Upper layer ke dalam segmen dan menyediakan mekanisme multiplexing aplikasi dari Upper layer. b. Pengiriman segmen antar host end to end connection. c. Penetapan hubungan secara logic antara host pengirim dan host penerima dengan membentuk virtual circuit. d. Secara opsional, menjamin proses pengiriman data yang dapat diandalkan. e. Pada lapisan ini data diubah menjadi segmen atau data stream.

2.2.5 Network Layer

Menurut Arifin 2003:11, Network layer bertanggung jawab untuk mengarahkan perjalanan routing melalui internetwork dan bertanggung jawab mengelola sistem pengalamatan network. Router merupakan device yang bekerja di layer network dan bertanggung jawab untuk membawa trafik antar device yang terletak dalam network yang berbeda. Ketika paket diterima oleh interface sebuah router, maka alamat tujuan akan diperiksa. Jika alamat tujuan tidak ditemukan maka paket tersebut akan dibuang. Tetapi jika alamat tujuan ditemukan dalam routing table maka paket akan dikeluarkan melalui outbound interface menuju ke alamat tujuan. Pada network layer terdapat dua jenis paket yakni: a. Packet Data, digunakan untuk membawa data milik user yang dikiimkan melalui jaringan. Protokol yang digunakan untuk mengelola paket data disebut routed protocol. Contoh protokol yang tergolong ke dalam routed protocol antara lain: IP dan IPX. b. Route Update Packet, digunkan untuk meng-update informasi yang terdapat dalam routing table milik router yang terhubung dengan router lainnya. Protokol yang mengelola routing table disebut dengan Routing Protocol. Contoh protokol yang tergolong dalam routing protocol antara lain RIP, IGRP, OSPF dan sebagainya.

2.2.6 Data Link Layer

Menurut Arifin 2003:12, Data link layer menjamin bahwa pesan dikirimkan ke media yang tepat dan menterjemahkan pesan dari network layer ke dalam bentuk bit di physical layer untuk dikirimkan ke host lain. Data link layer akan membentuk paket ke dalam bentuk frame dan menambahkan sebuah header yang berisi alamat hardware physical hardware addressing. Switch atau bridge merupakan device yang bekerja di data link layer. Keduanya memiliki kemampuan untuk memisahkan collision domain separatemultiple collision domain sama halnya dengan router, tetapi kedua device ini tidak mampu memisahkan atau memecahkan broadcast domain single broadcast domain.

2.2.7 Physical Layer

Menurut Arifin 2003:13, Tanggung jawab dari layer ini adalah melakukan pengiriman dan penerimaan bit. Physical layer secara langsung menghubungkan media komunikasi yang berbeda-beda. Physical layer menetapkan kebutuhan-kebutuhannya secara electrical, mechanical, procedural untuk mengaktifkan, memelihara dan memutuskan jalur antar sistem secara fisik. Hub merupakan salah satu device yang dipergunakan di physical layer.

2.3 TCPIP

2.3.1 Pengertian

Menurut Purbo dkk 1998:1, TCPIP Transmission Control ProtocolInternet Protocol adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di Internet. Menurut Nugroho 2005:25, TCPIP merupakan protokol standar yang dimilki oleh semua sistem operasi, kecuali pada sistem operasi lama yang memang belum di-update seperti Novell yang menggunakan NetBeui dan IPXSPX.

2.3.2 Konsep TCPIP

Komputer-komputer yang terhubung di Internet berkomunikasi dengan protokol TCPIP. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCPIP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan sistem operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau dengan Sun SPARC yang menjalankan Solaris. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protokol TCPIP dan terhubung langsung dengan Internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer di belahan dunia manapun yang juga terhubung ke Internet. Perkembangan TCPIP yang diterima luas dan praktis menjadi standar de-facto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri: 1. Protokol TCPIP dikembangkan menggunakan standar protokol yang terbuka 2. Standar protokol TCPIP dalam bentuk Request for Comment RFC dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya. 3. TCPIP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau perangkat keras tertentu. 4. Pengembangan TCPIP dilakukan dengan konsensus dan tidak tergantung pada vendor tertentu. 5. TCPIP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token Ring, jalur telepon dial- up, jaringan X.25, dan praktis jenis media transmisi apa pun. 6. Pengalamatan TCPIP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini, komputer dapat saling terhubung walaupun jaringannya seluas Internet sekarang ini. 7. TCPIP memiliki fasilitas routing yang memungkinkan sehingga dapat diterapkan pada inter-network. 8. TCPIP memiliki banyak jenis layanan. Menurut Purbo dkk 1998:24, dalam TCPIP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu layer ke protokol yang berada di layer lain. Setiap protokol memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data. Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer atasnya, protokol akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu, data ini akan diteruskan lagi ke protokol pada layer di bawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini dianggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data tersebut ke protokol lain yang berada pada layer di atasnya. Sekumpulan protokol TCPIP ini dimodelkan dengan empat layer TCPIP, sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 2. 2 Model TCPIP Sumber : Buku Pintar Internet TCPIP, 1998:23 Keempat layer TCPIP tersebut adalah network interface layer, internet layer, transport layer dan application layer.

2.3.3 Application layer

Application layer adalah bagian dari TCPIP dimana permintaan data atau servis diproses, aplikasi pada layer ini menunggu di port-nya masing-masing dalam suatu antrian untuk diproses. Application layer bukanlah tempat bagi word processor, spreadsheet, internet browser atau yang lainnya akan tetapi aplikasi yang berjalan pada application layer berinteraksi dengan word processor, spreadsheet, internet browser atau yang lainnya, contoh aplikasi populer yang bekerja pada layer ini misalnya FTP dan HTTP.

2.3.4 Transport Layer

Menurut Purbo dkk 1998:51, transport layer merupakan layer komunikasi data yang mengatur aliran data antara dua host, untuk keperluan aplikasi diatasnya. Ada dua buah protokol pada layer ini, yaitu TCP dan UDP.

1. TCP

Menurut Purbo dkk 1998:1, TCP Transmission Control Protocol merupakan protokol yang terletak di layer transport. TCP merupakan protokol yang connection-oriented yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikadasi end-to-end. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirm dan menerima segmen. Segmen informasi dengan panjang data bervariasi pada suatu datagram internet. TCP menjamin realibilitas hubungan komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang rusak, hilang atau kesalahan kirim. Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap paket yang dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal ACK acknoledgment. Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval pada waktu tertentu, maka data akan dikirimkan kembali. Pada sisi penerima, nomor urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan urutan data dan duplikasi data. TCP juga memiliki mekanisme flow control dengan cara mencantumkan informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah paket data yang masih boleh ditransmisikan pada setiap segmen yang diterima dengan sukses. Bagaimana pembentukan hubungan handshake dilakukan dalam TCPIP? Untuk memulai suatu pembukaan hubungan, client harus terlebih dahulu mengirimkan paket SYN singkatan dari synchronize. Setelah menerima paket tersebut, server mengirimkan paket SYN miliknya serta acknowledgement ACK terhadap paket SYN sebelumnya. Saat client menerima paket ini, ia akan meng- ACKnowledge serta mengirimkan data miliknya. Pada saat ini terbentuklah koneksi TCP antara dua komputer, yaitu client dan server.

2. UDP User Datagram Protocol

Menurut Purbo dkk 1998:55, UDP User Datagram Protocol merupakan protokol transport yang sederhana. Berbeda dengan TCP yang connection oriented, UDP bersifat connection less. Dalam UDP tidak ada sequencing pengurutan kembali paket yang datang, acknowledgement tehadap paket yang datang, atau retransmisi jika paket mengalami masalah di tengah jalan. Kemiripan UDP dengan TCP ada pada penggunaan port number. Sebagaimana digunakan pada TCP, UDP menggunakan port number ini membedakan pengiriman datagram ke beberapa aplikasi berbeda yang terletak pada komputer yang sama. Karena sifatnya yang connectionless dan unreliable, UDP digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang secara periodik melakukan aktifitas tertentu misalnya query routing table pada jaringan lokal, serta hilangnya satu data akan dapat diatasi pada query periode berikutnya dan melakukan pengiriman data ke jaringan lokal. Pendeknya jarak tempuh datagram akan mengurangi resiko kerusakan data.

2.3.5 Internet Layer

Menurut Purbo dkk 1998:25, Protokol yang berada pada layer ini bertanggung jawab pada proses pengiriman paket ke alamat yang tepat.

1. IP Internet Protocol

Menurut Wijaya 2001:17, Internet Protocol IP adalah protokol yang memberikan alamat atau identitas logika untuk peralatan di jaringan. Menurut Arifin 2003:28, IP merupakan protokol yang mengelola sistem pengalamatan logika. Menurut Purbo dkk 1998:40, protokol IP merupakan inti dari protokol TCPIP. Seluruh data yang berasal dari protokol pada layer diatas IP harus dilewatkan, diolah oleh protokol IP, dan dipancarkan sebagai paket IP, agar sampai ke tujuan. Dalam melakukan pengiriman data, IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery service. Unreliable ketidakandalan berarti bahwa protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Sedangkan kata connectionless berarti dalam mengirim paket dari tempat asal ke tujuan, pihak pengirim dan penerima paket IP sama sekali tidak mengadakan perjanjian terlebih dahulu. Datagram delivery service berarti setiap paket data yang dikirim adalah independen terhadap paket data yang lain.

2. ICMP Internet Control Message Protocol

Menurut Purbo dkk 1998:44, ICMP Internet Control Message Protocol adalah protokol yang bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Pesan paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada layer IP dan layer atasnya TCPUDP.

3. ARP Address Resolution Protocol

ARP digunakan untuk keperluan pemetaan IP address dengan ethernet address. ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi IP Address yang ingin diketahui alamat ethernet-nya ke alamat broadcast ethernet.

2.3.6 Network Interface Layer

Layer terbawah dari model TCPIP adalah Network Interface Layer. Layer ini bertanggung jawab mengirim data dan menerima data dari media fisik. Beberapa contohnya adalah ethernet, SLIP dan PPP. Hal ini sangat penting karena data harus dikirimkan dari dan ke suatu host melalui sambungan pada suatu jaringan.

2.4 Voice over Internet Protocol VoIP

2.4.1 Pengertian

Menurut Yani 2007:1, VoIP adalah sebuah cara lain untuk berkomunikasi mengirim dan menerima suara, layaknya telepon biasa dengan biaya murah bahkan gratis. Menurut Ghafarian et all 2007:200, Voice over Internet Protocol VoIP is a technology that has reached a level of maturity and reliability such that it can now be applied to the enterprise environment. VoIP has the potential to reduce communications costs considerably and opens a new path in the development of new devices. Menurut pengertian tersebut VoIP merupakan suatu teknologi yang telah sampai pada tingkat kematangan dan keandalan sehingga dapat diterapkan pada lingkungan perusahaan. VoIP memiliki potensial untuk mengurangi biaya komunikasi dan membuka jalur baru pada pengembangan peralatan baru.

2.4.2 Jenis Komunikasi VoIP

Jenis sambungan VoIP yang bisa dilakukan sebagai berikut.

1. Computer to Computer

Menurut Yani 2007:11, hubungan computer to computer adalah koneksi yang menghubungkan dua buah komputer melalui sebuah broadband atau koneksi internet. Koneksi computer to computer bisa dilakukan jika memenuhi tiga syarat, yaitu koneksi internet, headset, dan softphone.

2. Computer to Phone

Fasilitas ini hampir serupa dengan sambungan computer to computer. Bedanya, hubungan ini memiliki fasilitas, yaitu PC bisa menghubungi nomor PSTN dan ponsel.

3. Phone to Computer dan Phone to Phone

Panggilan phone to computer dan phone to phone dapat dilakukan dengan catatan user meggunakan IP-Phone yang dikoneksikan ke jaringan internet dan memiliki sejumlah nominal pulsa dari peyelenggara VoIP.

2.4.3 Hardware VoIP 1. IP Phone

Pesawat telepon khusus ini kelihatannya sama dengan telepon biasa. Tapi selain mempunyai konektor RJ-11 standar, IP Phone juga mempunyai konektor RJ-45. IP Phones menghubungkan langsung dari telepon ke router, dan didalam IP Phone sudah ada semua perangkat keras maupun lunak yang sudah terpasang didalamnya yang menunjang melakukan pemanggilan IP. Gambar 2. 3 Tampilan IP Phone Sumber: newsroom.cisco.com

2. USB Phone

Memiliki bentuk menyerupai telepon seluler. Untuk menggunakannya, USB Phone harus dihubungkan ke komputer melalui port USB. Gambar 2. 4 Tampilan USB Phone Sumber:  http:skypetips.internetvisitation.org 3. Internet Telephony Gateway ITG Menurut Yani 2007:6, Internet Telephony Gateway adalah user agent yang memiliki dua jenis port, yaitu port FXS terhubung ke telepon biasa dan FXO terhubung ke PSTN langsung atau bisa melalui PBX. Gambar 2. 5 Internet Telephone Gateway Sumber: http:www.tammex.com.au

4. Analog Telephone Adapter ATA

ATA memungkinkan kita untuk menghubungkan pesawat telepon biasa ke komputer atau disambungkan ke internet untuk dipakai VoIP. ATA adalah alat pengubah sinyal dari analog menjadi digital. Cara kerjanya adalah mengubah sinyal analog dari telepon dan mengubahnya menjadi data digital untuk di transmisikan melalui internet. Gambar 2. 6 Analog Telephone Adapter Sumber:  www.yupeephone.com

2.4.4 Software VoIP

Software VoIP yang dimaksud adalah softphone. Menurut Rachmanto 2008:36, Soft phone merupakan software yang digunakan oleh user agar dapat melakukan panggilan VoIP melalui komputer atau pun PDA. Biasanya, software tersebut bisa didapatkan secara gratis. Jenis software yang dapat berfungsi sebagai user agent sebagai berikut. 1. Jenis softphone SIP, misalnya SJphone dan X-Lite. 2. Jenis softphone IAX, misalnya Idefisk dan IaxLite. 3. Jenis softphone H.323, misalnya Netmeeting. Gambar 2. 7 Tampilan Idefisk Gambar 2. 8 Tampilan SJPhone Gambar 2. 9 Tampilan XLite Gambar 2. 10 Tampilan IAXLite sumber: ttp:www.unifycall.com Gambar 2. 11 Tampilan Netmeeting

2.4.5 Keuntungan VoIP

1. Biaya lebih murah untuk sambungan langsung jarak jauh 2. Cukup dengan dua lokasi yang terhubung dengan akses internet, biaya percakapan menjadi sangat murah. 3. Memanfaatkan infrastruktur jaringan komputer dan internet yang sudah ada untuk berkomunikasi dengan suara. 4. Dengan adanya gateway, bentuk jaringan VoIP dapat disambungkan dengan PABX yang ada. 5. VoIP dapat menghubungkan ke banyak sambungan. Misalnya, sambungan dari PC ke telepon biasa, IP Phone headset, dan sambungan lainnya.

2.4.6 Gangguan Pada VoIP

Menurut Rachmanto 2008:36, Gangguan ini disebabkan karena faktor dari teknik kompresi yang digunakan, banyaknya packet loss di jaringan dan kualitas dari jaringan itu sendiri. 1 Noise Menurut Hardy dalam Rachmanto, 2008:37, A phenomenon in which there is a marked contrast between the background noise heard when the distant party is speeking and when the channel is quiet, produce by silence suppression. Menurut pengertian tersebut dapat diartikan bahwa noise adalah suara- suara lain yang timbul di belakang pembicaraan ketika sedang melakukan pembicaraan ataupun tidak melakukan pembicaraan. 2 Echo Menurut Hardy dalam Rachmanto, 2008:37, The reflection of a speaker’s speech signal back to the origin with enough power and delay to make it audible and perceptible as speech. Menurut pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa echo merupakan pemantulan kembali dari suara penelepon sehingga dapat terdengar kembali. Echo mengganggu karena akan timbul gema dalam pembicaraan sehingga suara terdengar berkali-kali. Echo atau gema disebabkan oleh kesalahan perangkat pengirim dan penerima suara dalam mengonversikan atau mengubah data dari suara menjadi digital atau sebaliknya biasanya karena adanya kesalahan faktor impedansi dalam rangkaian analog peralatan. 3 Speech Distortion Menurut Hardy dalam Rachmanto, 2008:37, Deformations of natural speech waveforms that produce sounds that cannot be articulated by human speakers. Menurut pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa speech distortion yaitu perubahan bentuk dari gelombang suara yang menghasilkan suara yang tidak dapat diartikan dengan jelas. Gangguan tersebut berakibat suara terpotong dan terkesan gargling berkumur. 4 Voice Clipping Menurut Hardy dalam Rachmanto, 2008:38, Loss of beginning or ending sounds of words at the distant end. Menurut pengertian tersebut voice clipping merupakan gangguan berupa suara yang hilang pada bagian awal ataupun akhir kata. 5 Delay Menurut Ohrtman 2004:157, The time from transmission of a packet to its reception. Menurut pengertian tersebut dapat diartikan bahwa delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari terminal sumber sampai terminal tujuan. Kualitas suara akan sangat tergantung dari waktu delay. ITU merekomendasikan untuk aplikasi suara, delay maksimum adalah 150 ms, sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang masih dapat diterima oleh pengguna adalah 250 ms. 6 Jitter Menurut Ohrtman 2004:157, The variation in arrival times between continuous packets transmitted from point A to point B. Menurut pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa jitter merupakan variasi delay yang terjadi antar paket yang ditransmisikan dari titik A ke titik B. hal ini disebabkan oleh akibat adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket di penerima dihitung dalam miliseconds. Untuk mengatasi jitter maka paket data yang datang dikumpulkan dulu dalam jitter buffer selama waktu yang telah ditentukan sampai paket dapat diterima pada sisi penerima dengan urutan yang benar. 7 Loss Packet Loss packet timbul ketika terjadi peak load dan congestion kemacetan transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus dilayani dalam batas waktu tertentu, maka frame gabungan data payload dan header yang di transmisikan suara akan dibuang sebagaimana perlakuan terhadap frame data lainnya pada jaringan berbasis IP. Salah satu alternatif solusi permasalahan di atas adalah membangun link antar node pada jaringan. 8 MOS MOS Mean Opinion Score merupakan opini pendengar di sisi penerima. Nilai yang diberikan mulai dari 1 sampai 5. Nilai MOS dihasilkan dengan cara merata-ratakan hasil penilaian sejumlah pendengar terhadap audio yang dihasilkan oleh teknik voice coding. Setiap pendengar diminta untuk menilai kualitas suara menggunakan skema rating sebagai berikut: 1= bad Very annoying, 2= Poor Annoying, 3= Fair Slightly annoying, 4= Good Perceptible but not annoying, 5= Exellent Imperceptible.

2.5 Internet Protocol Private Branch Exchange IPPBX

Menurut Kavitha et all 2009:274, An IPPBX is a telephone system within an enterprise that switches calls between enterprise users on local lines while allowing all users to share a certain number of external phone lines. The main purpose of an IPPBX is to save the cost of requiring a line for each user to the telephone companys central office. Menurut pengertian tersebut dapat diartikan bahwa IPPBX merupakan sebuah sistem telepon dengan sebuah bagian yang dapat mengalihkan panggilan antar pengguna jalur lokal pada bagian tersebut serta mengijinkan semua pengguna untuk berbagi nomor jalur telepon eksternal tertentu. Tujuan utama dari IPPBX adalah untuk menghemat biaya penambahan jalur untuk tiap pengguna kantor pusat perusahaan telepon.

2.5.1 Layanan Dasar IP PBX

Menurut Sinha et all 2006:30, because of the greater access to data and the incorporation of open standards, IP PBX systems generally provide the same features as traditional systems with more intelligence and there is greater opportunity to integrate with standard business application enabling a higher level of automation. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan karena akses data yang lebih baik dan kesatuan dari standar yang terbuka, sistem IP PBX umumnya menyediakan layanan yang sama dengan sistem tradisional namun dengan intelegensi yang lebih baik dan kesempatan yang lebih baik untuk disatukan dengan aplikasi bisnis guna mendapatkan level automatisasi yang lebih tinggi. Sentral IP PABX memiliki layanan – layanan dasar yang merupakan kelebihan dari sentral IP PABX bila dibandingkan dengan sentral PABX konvensional yaitu : 1 Support LAN system Sentral IP PABX mampu terkoneksi dengan jaringan komputer LAN melalui fast ethernet card yang memiliki kapasitas bandwidth hingga 10 – 100 Mbps. 2 Call Center Sentral IP PABX mampu mendukung fasilitas auto attendant dan fasilitas – fasilitas Interactive Voice Response IVR serta bisa digunakan untuk aplikasi Computer Telephone Integration CTI 3 VoIP Voice over Internet Protocol Sentral IP PABX mampu mengakomodasi layanan VoIP melalui terminal IP Phone atau softphone yang dipasang pada Personal Computer PC. 3 ISDN Integrated Service Digital Network Sentral IP PABX mampu terhubung dengan jaringan ISDN baik PRA maupun BRA analog R2. 4 Billing System Sentral IP PABX juga dilengkapi dengan kemampuan billing system sehingga pengguna bisa melihat record data telepon yang masuk maupun telepon yang keluar. 5 DID Direct Inward Dialing Sentral IP PABX mendukung sistem DID, yaitu dimana user dapat menghubungi secara langsung ke tujuan tanpa melalui operator. 6 ACD Automatic Call Distribution Sentral IP PABX mendukung sistem ACD yaitu suatu sistem yang bisa mendistribusikan panggilan secara otomatis ke saluran yang kosong. 7 Conference Call Sentral IP PABX juga mendukung untuk layanan conference call sehingga user bisa menghubungi lebih dari satu user. 8 Gateway Internet Sentral IP PABX juga bertindak selaku gateway ke jaringan internet sehingga pelanggan yang terhubung dengan PC atau IP Phone dapat terhubung ke jaringan internet dan bisa mengakses layanan VoIP, internet dan email. 10 Malicious Call Tracking Sentral IP PABX juga mendukung adanya layanan Malicious Call Tracking sehingga administrator bisa melacak telepon yang masuk maupun yang keluar. 11 Administrator Operasional sentral IP PABX dapat dikendalikan oleh administrator sehingga kinerja sentral IP PABX dapat dimonitoring dan dikendalikan oleh administrator. 12 Fax over IP Sentral IP PABX memungkinkan adanya layanan faximile over Internet Protocol IP, sehingga dengan adanya layanan ini memungkinkan terjadi komunikasi faximile antar gedung tanpa melalui saluran provider telekomunikasi. Adapun layanan- layanan tambahan berdasarkan masing-masing produk sentral IP PABX .

2.5.2 Komponen Dasar IPPBX

Gambar 2. 12 Komponen Dasar IPPBX Komponen dasar IPPBX terdiri dari data account yang tersusun atas extension yang merupakan data account yang akan digunakan oleh extension agar terhubung dengan IP PBX ini. Extension di sini adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan user dari IP PBX ini. Komponen yang lainnya adalah trunk yang merupakan data account yang akan digunakan IP PBX untuk menghubungi trunk. Trunk adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan server lain atau IP PBX lain yang akan dihubungi oleh IP PBX ini. Dial Plan merupakan aturan dial yang akan dimanfaatkan oleh extension untuk menghubungi sesama extension atau trunk dan sebaliknya.

2.5.3 Cara Kerja IP PBX

Pusat dari sistem adalah server IP PBX, yang bekerja seperti proxy server. Dengan sistem yang berbasis Session Initiation Protocol, VoIP client mendaftarkan SIP address ke server, dimana server terse- but mengatur database dari semua user beserta alamatnya. VoIP client bisa berupa softphone yang di-install pada komputer ataupun hard- phone. Ketika user membuat suatu panggilan, IP PBX akan mengidenti- fikasi panggilan tersebut, apakah itu sebuah panggilan internal atau panggilan external. Jika panggilan tersebut adalah panggilan internal, maka panggilan tersebut akan dirutekan ke SIP address atau user dari telepon yang dituju. Panggilan eksternal akan dirutekan ke VoIP gate- way. VoIP gateway dapat berupa VoIP gateway yang dibuat sendiri oleh perusahaan dan disatukan dengan IPPBX server, atau menggu- nakan gateway dari VoIP provider.

2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan IP PBX

Disamping layanan-layanan dasar yang bisa diberikan IP PBX, Keuntungan IP PBX antara lain: 1 Jika kantor baru atau gedung baru tidak perlu tarik 2 kabel, kabel telpon RJ11 dan kabel LAN RJ45 dalam 1 bangunan kantor. Cukup tarik semua pake kabel LAN RJ45. 2 Sisi management jadi lebih mudah misalnya : penambahan exten- tion cukup beli switch hub, kabel LAN dan ipphone. 3 Kontrol yang lebih baik, IPPBX sudah support untuk billing se- hingga bisa memantau user dengan extention tertentu sering tele- pon ke siapa saja. 4 Scalable. Ekstensi ippbx tidak terbatas dapat menangani sejumlah extension dan jalur telepon dalam jumlah yang sangat besar. 5 Tidak bergantung pada satu jenis vendor saja.Dapat menggunakan VoIP gateway apaun serta SIP VOIP Phone apa saja. Sedangkan kekurangan IP PBX sebagai berikut: 1 Kekurangan IPPBX kebanyakan pada bandwidth yang tersedia. Jika LAN mungkin tidak menjadi masalah karena switch sekarang sudah mencapai 100 Mbps atau lebih.

2.6 Session Initiation Protocol SIP

Protokol SIP pertama kali dirancang oleh Henning Schulzerinne dari University College London pada awal 1996. tujuan dari perancangan SIP adalah untuk memberikan protokol yang mengatur proses signaling dan pengelolaan sesi percakapan pada sistem komunikasi berbasis Internet Protocol yang sesuai dengan layanan yang tersedia pada Public Switched Telephone Network PSTN. SIP dapat menggunakan protokol TCP Transmission Control Protocol dan UDP User Datagram Protocol dan mendengarkan pada port 5060. pada penggunaannya, SIP memerlukan dukungan dari protokol seperti SDP Session Description Protocol dan RTP Realtime Transport Protocol. SIP menjadi protokol standar yang diresmikan oleh IETF Internet Engineering Task Force dan didokumentasikan pada RFC Request For Comment 3261. pada RFC tersebut dijabarkan setiap detail dari spesifikasi protokol SIP, mulai dari struktur data yang dikirimkan hingga ancaman-ancaman yang mungkin terjadi pada protokol SIP dan bagaimana mekanisme pengamanan terhadap ancaman tersebut.

2.6.1 Pengertian

Menurut Chendramata dkk 2007:1, Session Initiation Protocol adalah sebuah signaling protocol yang berfungsi untuk membangun, mengubah dan memberhentikan sesi percakapan antara satu atau lebih user. Menurut Gonçalves 2006:170, SIP or Sessions Initiated Protocol is a text-based protocol similar to HTTP and SMTP. It was designed to initialize, keep and terminate interactive communication sessions between users. These sessions may include voice, video, chat, interactive games, and others. It was define by the IETF and is becoming a de facto standard for voice communications. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa SIP atau Sessions Initiated Protocol adalah protokol berbasis teks yang serupa dengan HTTP dan SMTP. SIP dirancang untuk menginisialisasi, memelihara dan mengakhiri sesi komunikasi interaktif antar user. Sesi ini meliputi suara, video, chat, game interaktif, dan lainnya. SIP didefinisikan oleh IETF Internet Engineering Task Force dan menjadi standar de facto untuk komunikasi suara. Menurut Sinha et all 2006:29, SIP is an Internet Engineering Task Force IETF protocol that is used to initiate interactive user session with multimedia elements. Menurut pengertian tersebut SIP adalah sebuah protokol IETF yang digunakan untuk memulai sesi interaktif pengguna dengan elemen multimedia.

2.6.2 Prinsip Dasar

Menurut Meggelen et all. 2005:67 “SIP is an application- layer signaling protocol that uses the well-known port 5060 for communications”. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa SIP merupakan protokol signaling yang bekerja pada layer aplikasi serta menggunakan port 5060 untuk berkomunikasi. Menurut Sinha et all 2006:29, in the Open System Interconnection OSI communication model. SIP takes place in the application layer layer 7 and is responsible for establishing, modifying, and terminating the user sessions. In this case study, the user sessions are Internet telephony phone cells. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa pada model OSI. SIP berada pada layer aplikasi layer 7 dan bertanggung jawab untuk membentuk, mengubah, dan menghentikan sesi user. Pada kasus ini, sesi user adalah user yang menggunakan telepon berbasis Internet telephony. Menurut Meggelen et all 2005:67, SIP can be transported with either the UDP or TCP transport-layer protocols. Menurut pengertian tersebut dapat diartikan bahwa SIP dapat ditransportasikan dengan protokol UDP atau TCP yang ada pada transport layer. Menurut Chendramata dkk 2007:1, SIP dapat menggunakan protokol TCP Transmission Control Protocol maupun UDP User Datagram Protocol dan mendengarkan pada port 5060. Pada penggunaannya, SIP memerlukan dukungan dari protokol lain seperti SDP Session Description Protocol dan RTP Realtime Transport Protocol. Menurut Rachmanto 2008:16, protokol SIP didukung oleh beberapa protokol lainnya yaitu RSVP Resource Reservation Protocol yang bertugas melakukan pemesanan pada jaringan, RTP Real-time Transport Protocol dan RTCP Realtime Transport Control Protocol yang bertugas mentransmisikan media dan mengetahui kualitas layanan dan SDP Session Description Protocol yang bertugas untuk mendeskripsikan sesi media. Pesan SIP ditransmisikan dalam protokol TCP, UDP, TLS dan SCTP.

1. TCP

Menurut Rachmanto 2008:47, Protokol TCP dipakai pada proses pesan INVITE karena protokol TCP reliabel, dapat menangani congestion control, dapat mengirimkan ukuran pesan yang berubah – ubah. Kelemahan protokol ini dapat menyebabkan delay dan koneksi harus tetap terjaga, tidak terputus. Dalam hubungan VoIP, TCP digunakan pada saat signaling, TCP digunakan untuk menjamin setup suatu call pada sesi signaling. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara pada VoIP karena pada suatu komunikasi data VoIP penanganan data yang mengalami keterlambatan lebih penting daripada penanganan paket yang hilang.

2. UDP

UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. Menurut Rachmanto 2008:46, Protokol UDP digunakan dalam proses mengakhiri panggilan. UDP digunakan karena pada proses ini tidak berisi pesan yang besar, hanya pesan BYE yang dikirimkan untuk mengakhiri pangilan dan tidak memerlukan congestion control. Selain itu UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50 dari jumlah paket yang dikirimkan.

3. TLS

Menurut Rachmanto 2008:48, TLS digunakan untuk proses enkripsi dan autentikasi. SIP server harus dapat mendukung TLS dan penggunaan TLS berlangsung selama proses komunikasi. Pada dokumen RFC, TLS dibahas pada RFC 4346.

4. SCTP

Menurut Rachmanto 2008:48, SCTP digunakan dalam hal pengiriman pesan untuk membentuk komunikasi yang reliabel, meneruskan paket ke layer aplikasi. Pada dokumen RFC, SCTP dibahas pada RFC 3286.

2.6.3 SIP Request Response

Ada dua jenis message dalam SIP yaitu: request biasa disebut methods dan response. Request dikirim dari client ke server, yang berisi tentang operasi yang diminta oleh client tersebut. Sedangkan response, dikirim dari server ke client, yang berisi informasi mengenai status dari segala sesuatu yang diminta oleh client. Ada 6 jenis SIP request yaitu: 1. INVITE Mengundang user agent lain untuk bergabung dalam sesi komunikasi. 2. ACK Konfirmasi bahwa user agent telah menerima pesan terakhir dari serangkaian pesan INVITE. 3. BYE Terminasi sesi. 4. CANCLE Membatalkan koneksi. 5. REGISTER Registrasi di Registrar Server 6. OPTIONS Dapat digunakan untuk memeriksa ketersedian server. 7. REFER Mentransfer SIP call 8. SUBSCRIBE Pemberitahuan. 9. NOTIFY Mengirimkan informasi channel. 10. INFO Digunakan untuk membawa pesan seperti informasi inline DTMF. 11. MESSAGE Mengirimkan pesan instan. Menurut Gonçalves 2006:176, The SIP responses are in text format and are easily readable similar to http messages. Menurut pengertian tersebut dapat disimpulkan SIP response berupa format teks dan bersifat mudah terbaca serupa dengan pesan pada HTTP. Response yang penting diantaranya: 1. 1xx: Informational Message 2. 2xx : Successful Response 3. 3xx : Redirection Response, request diarahkan ke tempat lain 4. 4xx : Request Failure Response 5. 5xx : Server Failure Response 6. 6xx : Global Failures Response

2.6.4 Alur Session Initiation Protocol

1. Session Intiation Pada protokol SIP, apabila seorang user ingin memulai sebuah percakapan maka user agent yang digunakan harus mengirimkan request INVITE. Apabila user agent tujuan memberikan persetujuan untuk melakukan percakapan maka user agent tersebut akan mengirimkan response OK. Setelah mendapatkan response OK maka user agent pemanggil harus mendapatkan request ACK untuk mendapatkan percakapan. Apabila user tujuan menerima request ACK tersebut maka sesi percakapan dengan menggunakan protokol RTP dapat dilakukan. 2. Session Termination Menurut Chendramata dkk 2007:8, Session termination adalah suatu mekanisme yang terdapat pada protokol SIP yang berfungsi untuk memberhentikan sesi percakapan yang sedang berlangsung. Untuk memberhentikan sesi percakapan yang telah terjalin maka user agent harus mengirimkan request BYE kepada user agent tujuan. Apabila user tujuan mengirimkan response OK maka sesi percakapan yang terjadi akan diberhentikan. 3. User Registration Menurut Chendramata dkk 2007:4, User registration merupakan skenario yang terdapat pada Session Initiation Protocol yang berfungsi untuk melakukan pendaftaran seorang user sehingga user tersebut dapat dipanggil oleh user lain. Berikut ini adalah penjelasan tahapan demi tahapan yang dilakukan pada proses user registration: f. User mengirimkan request REGISTER kepada SIP server. g. Karena SIP server tidak mengenali user tersebut maka SIP server mengirimkan response UNAUTHORIZED sehingga memaksa user untuk mengirimkan ulang request REGISTER dan ditambahkan informasi password. h. User mengirimkan ulang request REGISTER dan ditambahkan informasi password. d. SIP server melakukan pemrosesan terhadap informasi yang dikirimkan dan apabila informasi tersebut sesuai dengan data yang ada pada database maka SIP server akan mengirimkan response OK.

2.6.5 Komponen SIP

1. Proxy Server Menurut Chendramata dkk 2007:2, Proxy adalah sebuah entitas dalam protokol SIP yang mempunyai fungsi-fungsi seperti: melakukan forwarding terhadap request. Melakukan validasi terhadap request, melakukan pencarian informasi tujuan dari request, melakukan proses terhadap informasi routing yang terdapat pada request. a. Stateful proxy Menurut Stafford 2004:156, Statefull proxies temporarily keep track of the requests they forward. Menurut pengertian tersebut statefull proxy menjaga alur dari request yang diteruskan. Menurut Chendramata dkk 2007:2, statefull proxy menyimpan kondisi request response yang melalui proxy. Berdasarkan pembagian tugasnya statefull proxies dapat dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu transaction statefull dan call statefull. b. Stateless proxy Menurut Stafford 2004:156, stateless proxies “forward ‘em dan forget ‘em” That is, stateless proxies do not retain any information about the SIP messages they forward. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa stateless proxy “meneruskan dan melupakan” yaitu, stateless proxy tidak pernah menyimpan informasi apapun dari pesan SIP yang akan diteruskan. Menurut Chendramata dkk 2007:2, stateless proxy tidak pernah menyimpan kondisi request response sebelumnya dari masing-masing user agents. 2. Redirect Server Menurut Chendramata dkk 2007:3, redirect server adalah sebuah elemen yang terdapat dalam arsitektur SIP yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang lokasi pengguna sistem VoIP sehingga proxy server maupun redirect server dapat memantau keberadaan pengguna tersebut pada jaringan komputer. Redirect server meneruskan request yang dikirimkan oleh user agent kepada user agent tujuan maupun proxy server lalu menyampaikan hasil yang dibuat oleh user agent tujuan kembali kepada user agent pengirim. Perbedaannya dengan proxy server adalah tidak adanya fasilitas untuk menyimpan kondisi sesi komunikasi antara user agent client dan user agent server. 3. Back to Back User Agents User agent merupakan sebuah software atau hardware yang digunakan oleh komputer agar dapat memanggil dan menerima panggilan, baik berasal dari sambungan komputer ke komputer computer to computer, komputer ke IP-phone, PSTN Public Switched Telephone Network, atau perangkat lainnya Yani, 2007:6. Menurut Stafford 2004:157, a back-to-back user agent B2BUA is an entity that resides at the opposite end of the spectrum, so to speak. Menurut pengertian tersebut user agent merupakan suatu entitas yang berada di akhir spektrum. Menurut Chendramata dkk 2007:3, user agent adalah sebuah elemen yang terdapat dalam arsitektur SIP yang berfungsi sebagai media penghubung antara user dengan sistem. Peranan penting yang dilakukan oleh user agent dalam protokol SIP adalah membuat sebuah dialog. Dialog yang dimaksud adalah sebuah respresentasi koneksi peer to peer yang persistent antara dua buah user agent. User agent dibedakan menjadi dua jenis yaitu UAS User Agent Server serta UAC User Agent Client. Menurut Chendramata dkk 2007:3,UAC adalah user agent yang selalu membuat request serta mengirimkan request tersebut sedangkan UAS adalah user agent yang bertindak menerima request dan membuat response atas request yang diminta. 4. Registrars Menurut Chendramata dkk 2007:3, registrar server adalah sebuah elemen yang terdapat pada arsitektur SIP yang berfungsi untuk mengelola data serta melayani proses registrasi pengguna. Komponen SIP ini dapat menerima dan memproses request SIP REGISTER. Berfungsi untuk mengelola data serta melayani proses registrasi pengguna. Pada komponen ini terdapat proses autentikasi yaitu dengan mengisi username dan password yang tepat.

2.7 Asterisk

Asterisk pertama kali dikembangkan oleh Mark Spencer dari Digium dan mempunyai lisensi open source. Seperti layaknya PBX, Asterisk dapat menghubungkan pengguna VoIP yang ingin melakukan panggilan kepada pengguna lain. Asterisk dirilis dibawah lisensi GPL GNU General Public License dan lisensi proprietary software untuk komponen-komponen tertentunya. Pada dasarnya asterisk dirancang untuk berjalan diatas sistem operasi Linux, namun sekarang asterisk sudah berjalan pada sistem operasi NetBSD, OpenBSD, Mac OS X dan Solaris, meskipun sebagai native platform, dan Linux tetap menjadi OS paling di-support oleh asterisk saat ini. Asterisk sudah memiliki fitur-fitur yang terdapat dalam sebuah sistem PBX, seperti voice mail, conference calling, dan call distribution. Dimana, karena Asterisk sendiri adalah sebuah software open source, kita masih dapat menambahkan modul-modul yang diinginkan dalam bahasa C atau mengembangkan Astyerisk Gateway Interface dalam bahasa Perl atau bahasa lainnya. Selain itu, Asterisk juga men-support banyak protokol VoIP yang ada saat ini, termasuk SIP, MGCP dan H.323. Asterisk dapat digunakan untuk berbagai telepon SIP, dan berperan sebagai registrar maupun gateway antara IP phone dan PSTN. Sebagai PBX, asterisk juga dapat melakukan interaksi dengan asterisk lainnya yang juga berperan sebagai PBX. Untuk keperluan tersebut asterisk memiliki sebuah protokol khusus yang dinamakan dengan IAX Inter Asterisk Exchange. Pada saat ini, protokol IAX telah memiliki versi yang terbaru yaitu IAX2. Asterisk dapat berfungsi sebagai softswitch yang juga dapat mengurusi signaling antara jaringan paket dan sirkuit.

2.7.1 Pengertian Asterisk

Asterisk is an open source, converged telephony platform, which is designed primarily to run on Linux. Asterisk combines over 100 years of telephony knowledge into a robust suite of tightly integrated telecommunications applications Meggelen et all., 2005:xiii. Menurut pengertian tersebut asterisk merupakan sebuah perangkat lunak bersifat open source, seperangkat aturan-aturan komunikasi yang utamanya berjalan pada sistem operasi Linux. Asterisk mengkombinasikan pengetahuan telepon lebih dari 100 tahun menjadi seperangkat aplikasi telekomunikasi yang terintegrasi. Menurut Gonçalves 2006:12, asterisk is an “Open Source PBX software” that once installed in a PC hardware along with the correct interfaces, can be used as a full featured PBX for home users, enterprises, VoIP service providers and telecoms. Menurut pengertian tersebut dapat diartikan bahwa asterisk merupakan suatu perangkat lunak PBX bersifat open source dimana ketika diinstal pada perangkat keras komputer tentunya dengan antarmuka yang tepat, dapat digunakan sebagai fitur PBX untuk pengguna rumahan, perusahaan, penyedia jasa VoIP dan telecom. Menurut Chendramata dkk 2007:40, asterisk merupakan salah satu perangkat lunak sebagai implementasi PBX Private Branch Exchange yang dapat digunakan pada arsitektur VoIP.

2.7.2 Modul Pendukung Asterisk

Asterisk membutuhkan beberapa modul pendukung untuk membuat asterisk dapat bekerja lebih optimal, diantaranya yaitu:

1. Zaptel Zapata Telephony Driver

The Zaptel interface is a kernel loadable module that presents an abstraction layer between the hardware drivers and the Zapata module in Asterisk Meggelen et all., 2007:43. Menurut pengertian tersebut, Zaptel merupakan sebuah modul kernel yang loadable yang berfungsi untuk merepresentasikan layer abstraksi antara driver hardware dan modul Zapata pada asterisk.

2. Libpri

Libpri harus diinstal terlebih dahulu sebelum menginstalasi asterisk, sehingga setelah proses instalasi asterisk selesai, libpri akan langsung terdeteksi dan dapat digunakan ketika meng-compile asterisk. 3.Mpg123 Menurut Meggelen et all 2005:44, “Asterisk uses the mpg123 program to stream MP3s during the use of Music on Hold MoH”. Menurut pengertian tersebut asterisk menggunakan program mpg123 untuk dapat menjalankan Music on Hold. Dengan adanya modul ini maka file musik dapat dijalankan.

4. Asterisk-sound

Modul tambahan ini berisikan suara operator wanita. Modul ini bekerja misalkan pada fitur echo test dan speaking clock.

2.8 Codec

Codecs are generally understood to be various mathematical models used to digitally encode and compress analog audio information Meggelen et all, 2007:193. Menurut pengertian tersebut codec secara umum diartikan sebagai sekumpulan model matematika yang digunakan secara digital untuk memecahkan kode dan meng-compress suara analog. Menurut Yani 2007:8, codec atau Coder-Decoder merupakan sebuah algoritma yang dapat mengonversi dan mengompresi format suara ke dalam bentuk kode atau sebaliknya. Serupa dengan proxy, codec tersedia dalam bentuk open source biasanya gratis dan licensed tidak gratis. codec yang bisa didapatkan secara open source, seperti GSM Global System for Mobile communications codec, iLBC internet Low Bitrate Codec, Speex, dan G.711. Jenis codec yang harus dibeli terlebih dahulu, seperti codec G.729 dan G.723. Tabel 2. 1 Referensi Codec Sumber: Meggelen et all, 2007:194 Codec Data bitrate Kbps License required? G711 64 Kbps No G.726 16, 24, 32, or 40 Kbps No G729A 8 Kbps Yes no for passthrough GSM 13 Kbps No Ilbc 13.3 Kbps 30-ms frames or 15.2 Kbps 20-ms frames No Speex Variable between 2.15 and 22.4 Kbps No Tabel 2. 2 Referensi Codec II Sumber: Meggelen et all, 2005:145 Codec Data bitrate Kbps License required? G.723.1 5.3 or 6.3 kbps Yes no for passthrough Tabel 2. 3 Besarnya MOS dan delay dari beberapa codec Sumber: Ohrtman, Franklin D., 2004:174 Standard Data Rate Kbps Delay ms MOS G.711 64 0.125 4.8 G.721 16,24,32,40 0.125 4.2 G.723 G.726 G.728 16 2.5 4.2 G.729 8 10 4.2 G.723.1 5.3, 6.3 30 3.5, 3.98

2.9 Network Development Life Cycle NDLC