Pendapatan Usahatani Investasi Usahatani

30 Kriteria yang dipakai adalah suatu usaha tani dikatakan memberikan manfaat kalau bc lebih dari 1. Sedangkan jika b.c ratio sama dengan 1 artinya tidak untung maupun tidak rugi, dan jika r.c ratio kurang dari 1 artinya usahatani tersebut tidak memberikan manfaat atau bisa dikatakan merugi. 3. Analisis titik impas Break Even Point Analisis break even point biasa dikenal dengan analisis pulang pokok. Menurut Agustina dalam Riyanto Analisis Break Event Point adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Analisis Break Event Point dalam perencanaan keuntungan merupakan suatu pendekatan perencanaan keuntungan yang mendasarkan pada hubungan antara cost biaya dengan revenue penghasilan penjualan. 4. Analisis pengembalian internal Internal Rate of Return Soekartawi 1996;89 menyatakan bahwa tingkat pengembalian internal merupakan parameter yang dipakai, apakah suatu usahatani mempunyai kelayakan usaha atau tidak. Kriteria layak atau tidak layak bagi usahatani nilai dari IRR adalah nilai IRR yang didapatkan lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku saat usahatani itu diusahakan dengan meminjam uang biaya dari bank pada saat nilai netto sekarang net present value, NPV=0. Agustina 2011;120, menyatakan bahwa penggunaan Investasi akan layak jika diperoleh IRR yang persentasenya lebih besar dari tingkat suku 31 bunga bank yang ditentukan, karena proyek berada dalam keadaan yang menguntungkan, demikian juga sebaliknya jika IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga bank yang ditentukan, berarti proyek merugi dan tidak layak untuk dilaksanakan. Ada beberapa keunggulan dan kekurangan dari kriteria internal rate of return .Menurut Kadariah 1988;45, keunggulan yang dimiliki internal rate of return adalah; 1 Kriteria ini menghindari kesukaran dalam memilih discount rate yang sesuai 2 Dan dikarenakan dinyatakan dalam bentuk rate of return, hasilnya dapat dibandingkan dengan tingkat bunga yang berlaku. Disamping keunggulan-keunggulan tersebut, ada beberapa kekurangan dari internal rate of return yaitu; 1 IRR dianggap tidak ada hubungannya dengan opportunity cost of capital. Karenanya maka kalangan yang membela OCC sebagai reward sementara bagi modal menganggap IRR sebagai rate dalam khayalan 2 IRR mengandung arti bahwa setiap proyek hanya ada satu rate of return. Hal ini berlaku pada proyek dengan manfaat netto yang negatif pada tahun-tahun pertama dan kemudian mempunyai manfaat netto yang positif. Tetapi jika proyek mempunyai manfaat netto yang negatif dan positif secara bergantian, maka tidak ada satu unique rate bagi proyek tersebut.