Ceilling Price Harga Bibit Tanaman

39 Penelitian kedua dilakukan oleh Imay Dwicahya dengan mengambil judul Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Anggrek Vanda douglas pada Kelompok Tani Parakan Jaya Pamulang Tangerang Selatan. Alat analisis yang diambil adalah dengan menggunakan R.C Ratio, B.C Ratio dan analisis titik impas Break Even Point. Dengan hasil analisis yang didapat dengan biaya total usaha Rp.266.979.400,- . Kemudian berdasarkan analisis R.C Ratio diperoleh sebesar 1,72 .Usaha cenderung menguntungkan karena nilai RC 1. Sedangkan hasil dari BC Ratio adalah 0,72artinya memberikan keuntungan sebesar Rp.720 setiap Rp. 1000 pengeluaran. Analisis Break even point BEP mengindikasikan adanyanya keuntungan. Jadi usahatani anggrek Vanda douglas pada Kelompok Tani Parakan Jaya Pamulang Tangerang Selatan sudah layak dan dapat dilanjutkan kembali. Penelitian ketiga, diambil dari segi kelayakan investasi. Penelitian yang ditulis oleh Mukt i, Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dengan judul “Analisis Kelayakan Investasi Pabrik Kelapa Sawit Studi Kasus Kabupaten Aceh Utara, Nanggroe Aceh Darusalam” yang dibuat pada tahun 2009. Dengan hasil penelitian secara finansial berdasarkan asumsi yang digunakan terdiri dari discount factor 7 , kegiatan investasi pabrik kelapa sawit kapasitas 30 ton TBS per jam layak untuk dilaksanakan ditinjau dari semua kriteria investasi yang digunakan. Nilai NPV sebesar Rp 106.698.657.000, IRR sebesar 22,34. Sedangkan dengan discount factor 15 , kegiatan investasi pabrik kelapa sawit tidak layak dilaksanakan nilai NPV yang diperoleh sebesar -Rp. 30.727.367.000, IRR sebesar 9,03. Jadi Pabrik Kelapa Sawit mengalami kelayakan usaha dengan menggunakan discount factor sebesar 22,34 yang artinya lebih besar dari suku bunga yang diambil. 40 Dari dua penelitian mengenai Biaya, penelitian Imay Dwicahya lebih mengindikasikan keuntungan lebih banyak dibandingkan dengan penelitian Zulfahmi. Ini dikarenakan perbedaan komoditi, dari segi perlakuan pada saat produksi, usaha jamur tiram putih lebih memerlukan banyak biaya dibandingkan dengan usaha tanaman Anggrek. Untuk penelitian Investasi mengalami keuntungan dikarenakan hasil irr lebih dari discount factor atau suku bunga yang ditentukan.

2.11 Kerangka Pemikiran

Usaha budidaya tanaman secara kultur jaringan biasanya menghasilkan 2 produk tanaman yang dijual dalam bentuk berbeda. Dalam bentuk In Vitro dan dalam bentuk Vitro. In Vitro dalam bentuk botol kultur dan Vitro dalam bentuk tanaman dewasa yang telah ditanam dalam polybag. Untuk itu, dalam kerangka pemikiran ini di interpretasikan biaya yang dikeluarkan untuk 3 jenis pembibitan tanaman yang berbeda baik dari bentuk vitro maupun in vitro serta perbandingannya dan biaya investasi awal yang dikeluarkan pertama oleh Pemerintah untuk UPT Lebak bulus Penelitian ini berupa meneliti besar biaya yang dikeluarkan baik dari biaya tetap maupun biaya tidak tetap dari produk botol kultur serta dari produk dewasa ataupun produk dalam polybag. Analisis selanjutnya adalah penerimaan, yaitu jumlah produksi yang dihasilkan dikalikan dengan harga jual yang ditetapkan baik dalam bentuk botol kultur maupun bentuk polybag. Dari hasil penerimaan ini dapat dilihat apakah penerimaan yang didapatkan dapat menutupi biaya yang dikeluarkan. Setelah didapatkan nilai penerimaan barulah diketahui nilai pendapatan yang didapatkan yaitu dari hasil selisih Penerimaan serta biaya.