Jati Tectona grandis.L.f

12 Tabel 2. Daerah Penghasil Komoditas Pisang No Provinsi Daerah 1 Jawa Barat Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Subang dan Purwakarta. 2 Jawa Tengah Brebes, Demak, Pati, Banyumas, Sidorejo, Kesugihan, Kutosari, Pringsurat dan Pemalang 3 Banten Lebak 4 Jawa Timur Banyuwangi, Jember, Kediri, dan Malang 5 Bali Bangli 6 Sumatera Utara Padangsidempuan, Natal, Samosir, tarutung, Pematang Siantar, Belawan, Rantau Prapat 7 Sumatera Barat Sungyang, Baso dan Pasaman 8 Sumatera Selatan Tebing Tinggi, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu Selatan dan Baturaja 9 Lampung Lampung Timur, Lampung tengah meliputi Kayu Agung dan Metro, Lampung selatan meliputi Kalianda 10 Kalimantan Daerah penghasil pisang lainnya berada di Kalimantan Redaksi Agromedia, 2009, hal.209 Ada berbagai cara perbanyakan pada tanaman pisang, diantaranya perbanyakan menggunakan anakan, perbanyakan menggunakan bongol dan perbanyakan melalui kultur jaringan. Perbanyakan melalui kultur jaringan menggunakan sumber eksplan berupa mata tunas dengan tingkat maksimal subkultur sebanyak lima kali. Pisang yang diperbanyak menggunakan kultur jaringan harus sehat, bebas hama dan penyakit, seperti layu fusarium, layu bakteri, virus bunchy top, dan nematoda Redaksi Agromedia, 2009, hal.215.

2.3 Anggrek Dendrobium

Tanaman anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang cukup diminati oleh masyarakat Indonesia. Anggrek adalah nama umum tumbuhan famili Orchidiaeae. Anggrek biasanya digunakan untuk berbagai macam acara seperti upacara keagamaan, 13 hiasan, dekorasi rumah serta sebagai bunga ucapaan. Jepang, Amerika serikat, Taiwan, Belanda, Singapura merupakan contoh beberapa negara yang cukup dominan mengimpor anggrek dari Indonesia yang memliki keragaman dan ciri khas sebagai negara tropis. Permintaan yang cukup tinggi ini mengakibatkan minat masyarakat untuk membudidayakan dan memelihara tanaman anggrek untuk tujuan komersial yang tinggi. Klasifikasi tanaman Anggrek adalah sebagai berikut. Kingdom : Plantae Divisi : Spermathopyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledone Ordo : Orchidales Famili : Orchidaceae Subfamili : Epidendroideae Tribe : Epidendrae dendrobieae Subtribe : Dendrobinae Genus : Dendrobium Dari ratusan genus anggrek yang ada di dunia ini, genus dendrobium merupakan genus terbesar kedua setelah genus Bulbopgylum. Genus dendrobium tumbuh secara epifit dan berbatang banyak atau sympodial ditemukan di beberapa wilayah di Asia pasifik mulai dari India, Cina selatan, Jepang, Malaysia, Indonesia, Philipina, Selandia baru sampai Australia utara. Karena banyaknya jumlah spesies ini, diperkirakan sekitar 900 spesies. Drs Godlim Panggabean, MS:2002;166 14 Metode yang paling tepat dan efisien sekarang untuk perbanyakan secara vegetatif guna mendapatkan persediaan bibit secara tepat dan secara besar-besaran adalah dengan menggunakan metode kultur jaringan. Dengan menggunakan metode ini diperoleh bibit-bibit dari induk yang sudah terseleksi dalam jumlah banyak dan memiliki sifat genetis yang sama dengan induknya, hanya dalam waktu yang singkat.

2.4 Kultur Jaringan

Menurut Nurheti Yuliarti 2010;1 Kultur Jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan memperbanyak jaringan mikro tanaman yang ditumbuhkan secara invitro menjadi tanaman yang sempurna dalam jumlah yang tidak terbatas. Menurut Zulkarnain 2009:38 Beberapa manfaat dari teknik kultur jaringan adalah; a Perbanyakan klon secara cepat Teknik kultur jaringan setiap sel dapat diinduksi untuk beregenerasi menjadi individu tanaman lengkap dengan sifat genetik yang identik satu sama lain. Pada kultur organ, pucuk-pucuk in vitro dapat disubkultur untuk penggandaan lebih lanjut sehingga dalam waktu singkat akan dihasilakn individu tanaman dalam jumlah besar. b Keseragaman genetik Dikarenakan prosedur kultur jaringan bersifat vegetatif maka rekombinasi acak dari karakter genetik terjadi pada perbanyakan seksual melalui biji dapat dihindarkan. Oleh karena itu, tanaman yang dihasilkan secara genetik akan identik dengan induknya. 15 c Kondisi aseptik Proses kultur in vitro ini menggunakan kondisi aseptik sehingga kultur jaringan tanaman dapat meneyediakan bahan tanaman bebas patogen dalam jumlah besar. Walaupun demikian, kultur jaringan bisa memiliki partikel virus didalam jaringan, tetapi hal ini tidak memperlihatkan gejala apapun di dalam kultur yang sehat. Namun, teknik kultur jaringan dapat meregenerasikan tanaman bebas virus, yakni menggunakan kultur meristem. d Seleksi tanaman Seringkali variasi genetik terdapat di dalam kultur normal. Variasi genetik tersebut dapat diperoleh dengan menginduksi bahan eksplan menggunakan perlaukan kimiawi ataupun fisik. Begitu diperoleh populasi yang beragam secara genetik, maka terdapat peluang untuk menyeleksi genotip- genotip superior tanaman. e Stok tanaman mikro Kualitas dan kondisi tanaman induk atau sumber bahan dapat berpengaruh nyata terhadap keberhasilan upaya perbanyakan tanamana, melalui kultur jaringan. Oleh karena itu, stok tanaman induk dapat dipelihara secara in vitro dan sejumlah stok mikro dapat diperoleh selanjutnya diperakaran didalam sistem in vitro. f Lingkungan terkendali Teknik kultur jaringan sangat sesuai untuk diterapkan bila diinginkan pemeliharaan tanaman di bawah kondisi lingkungan terkendali, baik sebagai