Harga subsidi Harga Bibit Tanaman

40 Dari dua penelitian mengenai Biaya, penelitian Imay Dwicahya lebih mengindikasikan keuntungan lebih banyak dibandingkan dengan penelitian Zulfahmi. Ini dikarenakan perbedaan komoditi, dari segi perlakuan pada saat produksi, usaha jamur tiram putih lebih memerlukan banyak biaya dibandingkan dengan usaha tanaman Anggrek. Untuk penelitian Investasi mengalami keuntungan dikarenakan hasil irr lebih dari discount factor atau suku bunga yang ditentukan.

2.11 Kerangka Pemikiran

Usaha budidaya tanaman secara kultur jaringan biasanya menghasilkan 2 produk tanaman yang dijual dalam bentuk berbeda. Dalam bentuk In Vitro dan dalam bentuk Vitro. In Vitro dalam bentuk botol kultur dan Vitro dalam bentuk tanaman dewasa yang telah ditanam dalam polybag. Untuk itu, dalam kerangka pemikiran ini di interpretasikan biaya yang dikeluarkan untuk 3 jenis pembibitan tanaman yang berbeda baik dari bentuk vitro maupun in vitro serta perbandingannya dan biaya investasi awal yang dikeluarkan pertama oleh Pemerintah untuk UPT Lebak bulus Penelitian ini berupa meneliti besar biaya yang dikeluarkan baik dari biaya tetap maupun biaya tidak tetap dari produk botol kultur serta dari produk dewasa ataupun produk dalam polybag. Analisis selanjutnya adalah penerimaan, yaitu jumlah produksi yang dihasilkan dikalikan dengan harga jual yang ditetapkan baik dalam bentuk botol kultur maupun bentuk polybag. Dari hasil penerimaan ini dapat dilihat apakah penerimaan yang didapatkan dapat menutupi biaya yang dikeluarkan. Setelah didapatkan nilai penerimaan barulah diketahui nilai pendapatan yang didapatkan yaitu dari hasil selisih Penerimaan serta biaya. 41 Alat analisis biaya dan pendapatan yang peneliti ambil ada tiga yaitu rasio penerimaan atas biaya RC yang dihitung untuk mengetahui hasil total penerimaan yang diterima UPT Lebak bulus berbanding dengan biaya yang dikeluarkan. Jika hasilnya lebih dari 1 RC 1 maka UPT Lebak bulus mengalami keuntungan. Alat analisis kedua yaitu rasio keuntungan atas biaya BC yang dihitung untuk mengetahui keuntungan yang didapat UPT Lebak bulus berbanding dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam hal ini jika hasilnya lebih dari 1 BC 1 maka UPT Lebak bulus mengalami keuntungan. Alat analisis yang ketiga adalah analisis titik impas atau biasa disebut analisis Break Even Point yang digunakan untuk mengetahui titik biaya produksi yang dikeluarkan sama dengan pendapatan yang didapatkan. Alat analisis yang terakhir adalah analisis pengembalian internal yang digunakan untuk mengukur besarnya presentase keuntungan dari suatu usahatani tiap tahunnya atau besarnya pengembalian bunga pinjaman. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, berikut adalah kerangka pemikiran penelitian dalam Gambar 13.