56
4.4 Keadaan Umum Lokasi
UPT Lebak Bulus terletak di jalan Pertanian Raya No.47 Wilayah Kelurahan Lebak Bulus Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan. Berdasarkan data dari stasiun
klimatologi di Pondok Betung, kebun ini berada di posisi 0,6
o
.16
o
LS dan garis bujur 1,96
o
45
o
BT. UPT Lebak Bulus terletak pada daerah dengan ketinggian 25 M di atas
permukaan laut. Permukaan tanah mendatar, dengan bentuk memanjang dari arah ke selatan. Jenis tanah di sekitar areal adalah latosol merah.
UPT Lebak Bulus mempunyai volume hujan tahunan terbesar 2209 mm dengan lama penyinaran harian matahari sebesar 60,3. Suhu udara rata-rata bulanan adalah
29
o
C dan kelembaban rata-rata harian 35. UPT Lebak Bulus mempunyai luas areal sekitar 1,43 Ha. Areal ini terdiri dari
beberapa bangunan, yaitu laboratorium, kantor, rumah dinas, gudang peralatan, rumah kaca, sere atau paranet serta lahan untuk penanaman anggrek tanah, pisang dan pohon
jati.
57
4.5 Struktur Organisasi
Tugas dan tanggung jawab struktur organisasi: 1
Ketua Kebun bibit dan laboratorium Pusat Pengembangan Benih Jakarta: a.
Tugas dan Tanggung Jawab 1.
Mengkoordinir kegiatan LKJ dan kebun
Staff Kebun Munjahid
Staff Administrasi Safwarina
Staff Operasional Laboratorium
Adji Suprono Staff Operasional
Laboratorium Harjismi Yendra
THL Tenaga Harian LepasKebun
1. Suharto 2. Somad Abdullah
3. Abdul Hadi 4. Seno
5. Sachroni THL Tenaga Harian Lepas
Laboratorium 1. Neli Wardani
2. A. Suhaibi 3. Winarsih
4. Murizal
Security 1. Prisma
2. Ruslan Cleaning Service
1. Yuniati 2. Hermawati
3. Doni Nurdiawan
Ketua UPT Lebak Bulus
Parsan, S.P
58
2. Menandatangani laporan bulanan
3. Merncanakan program kegiatan LKJ dan kebun
4. Mengikuti rapat bulanan di Pusbang BTPHK dan LKJ
5. Melaksanakan tugas lain dari atasan
6. Mengusahakan pencapaian target PAD
7. Mengusahakan pencapaian target produksi
8. Melaksanakan kegiatan diklat
9. Pendampingan mahasiswa PKL dan magang
b. Wewenang
1. Memberikan teguran terhadap tenaga Staff PNS, THL, Cleaning service
dan satpam yang melakukan indisipliner 2
Staff administrasi a.
Tugas dan tanggung jawab 1.
Membuat laporan bulanan 2.
Merekap daftar hadir THL 3.
Merekap hasil stock opname tanaman 4.
Merekap barang 5.
Membuat berita acara serah terima barang 6.
Menerima tamu 7.
Membuat DO pengeluaran benih’ 8.
Melaksanakan penjualan benih 9.
Mengelola surat masuk 10.
Mengelola surat keluar
59
11. Memegang petty cash dan hasil penjualan benih
12. Menjadwlkan dan mengontrol hasil pekerjaan cleaning service
13. Mengelola daftar hadir dan jurnal satpam
14. Mengelola buku tamu
b. Wewenang
1. Memberikan teguran terhadap tenaga kerja outsourching yang
melakukan indisipliner 3
Staff kebun a.
Tugas dan tanggung jawab 1.
Mengkoordinir kegiatan THL Kebun 2.
Melaksanakan pemeliharaan tanaman di kebun 3.
Memperbanyak tanaman di lapangan 4.
Memelihara peralatan kebun 5.
Mencatat kegiatan kebun 6.
Melaksanaan pekerjaan pengepakan produk kebun dan LKJ 7.
Melaksanakan tugas-tugas tambahan yang diberikan oleh atasan b.
Wewenang 1.
Memberikan teguran terhadap THL yang melakukan indisipliner 4
Staff operasional Laboratorium a.
Tugas dan Tanggung jawab
60
1. Melaksanakan kegiatan operasional laboratorium meliputi pencucian
botol, persiapan dan pembuatan media, penanaman eksplan, subkultur benih
2. Melakukan hubungan kemitraan dan jasa teknologi dengan dunia usaha,
petani dan pendidikan b.
Wewenang 1.
Mengendalikan kegiatan operasional laboratorium
4.6 Proses produksi Pembibitan
Proses produksi pembibitan tanaman secara kultur jaringan ada berbagai tahap. Dalam pembibitan kultur jaringan antara pembibitan tanaman jati, pisang dan Anggrek
hampir sama hanya saja ada perbedaan pada tahap pendewasaan atau tahap di kebun pada tanaman Anggrek dan juga ada perbedaan beberapa bahan baku yang digunakan
pada pembibitan tanaman jati, pisang dan Anggrek. Berikut bagan produksi pembibitan tanaman di in vitro atau di Laboratorium. Tertera pada gambar 14 ;
61 Gambar 14; Bagan Produksi in vitro pembibitan Tanaman
Dilihat pada gambar 14, pembibitan tanaman kultur jaringan ada 5 tahapan penting, diantaranya pembuatan media. Media yang dibuat pada pembibitan tanaman
pisang dan jati adalah media yang digunakan pada tahap inisiasi dan tahap multiplikasi
Pembuatan Media
Jati 157 botol
Pisang 540 botol
Anggrek 250 botol
Inisiasi
Sterilisasi Luar Sterlisiasi Dalam
Multiplikasi Pisang 3700 botol
Multiplikasi Anggrek 5472 botol
Multiplikasi Jati 1100 botol
Produk Telah siap dijual
Pengakaran
62
dengan tahap inisiasi untuk jati sebanyak 157 botol dan untuk pisang 540 botol yang kemudian diperbanyak pada tahap multiplikasi menjadi 1100 botol dan 3700 botol
dengan 30 tingkat kegagalan sehingga, pada tahun 2013, pembibitan tanaman pisang memproduksi 2778 botol sementara jati hanya 1025 botol. Pada lampiran 7.1 dan
lampiran 7.2, dapat dilihat aada beberapa perbedaan bahan yang tidak dipakai pada pembibitan tanaman jati yaitu NAA , sementara dalam pembibitan tanaman pisang yaitu
IAA, IBA, TDZ dan kinetin. Dan jumlah kuantitas bahan yang digunakan berbeda antara pembibitan tanaman pisang dan jati dikarenakan jumlah keseluruhan produksinya
pun berbeda. Berbeda dengan tanaman pisang dan jati, yang hanya memliki perbedaan sedikit dalam pembuatan media. Lihat Lampiran 7.3. untuk tanaman anggrek,
dilakukan tahapan inisiasi sebanyak 250 botol dan pada tahapan multiplikasi dihasilkan sebanyak 5472 botol. Kecepatan multiplikasi pada tanaman anggrek dilakukan setiap
bulannya sesuai dengan jumlah kebutuhan produksi yang diinginkan. Pada tahun 2013, tanaman anggrek dihasilkan 4209 botol.
Jumlah waktu dalam setiap tahapan pembibitan tanaman adalah 1 bulan pada tahap inisiasi dan pada tahapan sterilisasi dilakukan maksimal 7 kali perbanyakan
dengan kapasitas perbanyakan 4 kali kelipatannya. Jika jumlah produksi yang diinginkan sudah tercapai, perbanyakan atau multiplikasi tidak dilakukan lagi.
Untuk tahapan di kebun tau vitro , tanaman anggrek juga mengalami perbedaan dengan tanaman lainnya Pisang dan jati, red. Berikut adalah tahapan di kebun tanaman
pisang dan Jati.
63 Gambar 15; bagan produksi Vitro Jati dan Pisang
Pada gambar 15, pada tahap aklimatisasi adalah proses pemindahan bibit dalam botol kedalam Bak Aklim. 1 buah bak aklim terdapat 83 bibit yang ditanam. Setelah itu
baru bibit dipindah dalam polibag sampai umur 3 bulan atau sampai tanaman berukuran 15-30 cm. Pembibitan tanaman di kebun pada gambar 15 belum termasuk 30 tingkat
kegagalan. Jadi hasil produksi sebenarnya yang dihasilkan pada tahun 2013 adalah 1510 polibag tanaman Jati dan 11879 polibag tanaman pisang. Dan berikut ini adalah bagan
produksi vitro untul tanaman Anggrek.
Gambar 16: Bagan Produksi vitro tanaman anggrek
Botol ke Kompot
Kompot ke
Indiviu Individu
ke remaja
Remaja ke
Dewasa
Bibit Botolan dikeluarkan
Aklimatisasi Pisang
56 Bak Aklimatisasi Jati
8 Bak Tahapan
pendewasaan 2000 bibit
Tahap Pendewasaan
14.000 bibit
64
Pada gambar 16, pembibitan anggrek di kebun dimulai dari tahap botol ke kompotan yang berukuran 15 cm dengan jangka waktu 3-4 bulan, kemudian dari tahap
kompotan dipindah ke individu dengan ukuran pot kecil 8 cm dengan jangka waktu 3-4 bulan, kemudian dari tahap individu dipindah ke tahapan remaja dengan ukuran pot 15
cm jangka waktu 3-4 bulan dan terakhir dari tahapan remaja ke dewasa dengan ukuran pot 18 cm jangka waktu sama yaitu 3-4 bulan. Dalam setiap tahapan, pembibitan
tanaman anggrek bisa dijual baik dari kompotan, indiviu, remaja maupun dewasa sesuai
dengan permintaan.
65
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Dengan memperhitungkan tingkat kegagalan produksi sebesar 30 sesuai dengan ISO 9000 yang pernah diterapkan oleh UPT Lebak Bulus, berikut biaya-biaya
yang akan dikeluarkan untuk bibit jati, bibit pisang serta bibit Anggrek di botolan dan polibag yang telah diproduksi pada tahun 2013, sejumlah penerimaan dan pendapatan
yang didapatkan serta analisisnya. 5.1.1
Biaya 1
Biaya Tetap a.
Bibit Tanaman Jati Biaya tetap yang dikeluarkan untuk pembibitan jati dilihat pada tabel 5;
Tabel 5. Biaya tetap Pembibitan Jati Biaya Bibit Jati kultur
No Jenis biaya
Total Biaya yang dikeluarkan Rp
1 Biaya Listrik
30.100.000 2
Biaya penyusutan peralatan 3.160.000
3 Biaya Tenaga kerja
15.400.000 4
Biaya penyusutan Laboratorium 7.875.000
Total Biaya Tetap 58.792.280
Biaya Bibit Jati polibag No
Jenis biaya Total Biaya yang
dikeluarkan Rp 1
Biaya Listrik 100.000
2 Biaya penyusutan peralatan
269.625 3
Biaya Tenaga kerja 11.000.000
4 Biaya penyusutan Sere
8.134.238 Total Biaya Tetap
19.503.863 Data primer, diolah Lampiran 2 ,3,4 dan 5
66
b. Bibit Tanaman Pisang
Biaya tetap yang dikeluarkan untuk pembibitan tanaman pisang, baik di laboratorium maupun di kebun dapat dilihat pada tabel 6
Tabel 6. Biaya tetap pembibitan pisang Biaya Bibit Pisang kultur
No Jenis biaya Total
Biaya yang
dikeluarkan RP 1
Biaya Listrik 51.600.000
2 Biaya penyusutan peralatan
3.899.430 3
Biaya Tenaga kerja 26.400.000
4 Biaya penyusutan Laboratorium
13.500.000 Total Biaya Tetap
95.399.430 Biaya Bibit Pisang polibag
No Jenis biaya Total
Biaya yang
dikeluarkan Rp 1
Biaya Listrik 60.000
2 Biaya penyusutan peralatan
218.025 3
Biaya Tenaga kerja 13.200.000
4 Biaya penyusutan Sere
7.041.251 Total Biaya Tetap
20.519.276 Data primer, diolah Lampiran 2 ,3,4 dan 5
c. Tanaman Anggrek
Tanaman anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang cukup diminati oleh masyarakat Indonesia. Biaya tetap yang dikeluarkan untuk
pembibitan tanaman Anggrek, baik di laboratorium maupun di kebun dapat dilihat pada tabel 7:
67
Tabel 7. Biaya tetap pembibitan Anggrek Biaya Bibit Anggrek kultur
No Jenis biaya Total
Biaya yang
dikeluarkan Rp
1 Biaya Listrik
51.600.000 2
Biaya penyusutan peralatan 7.360.380
3 Biaya Tenaga kerja
52.800.000 4
Biaya penyusutan laboratorium 26.100.000
Total Biaya Tetap 190.660.380
Biaya Bibit Anggrek polibag No Jenis biaya
Total Biaya
yang dikeluarkan Rp
1 Biaya Listrik
240.000 2
Biaya penyusutan peralatan 912.600
3 Biaya Tenaga kerja
52.800.000 4
Biaya penyusutan Sere 28.165.005
Total Biaya Tetap 82.117.605
Data primer ,diolah Lampiran 2 ,3,4 dan 5 d.
Perbandingan biaya tetap Bibit tanaman kultur jaringan Perbandingan biaya tetap yang dikeluarkan buntuk pembibitana
tanaman unggulan kultur jaringan di UPT Lebak Bulus dapat dilihat pada tabel 8 berikut;
Tabel 8. Perbandingan biaya tetap No Biaya Tetap
Jati Rp Pisang Rp
Anggrek Rp 1
Laboratorium 58.792.280
95.399.430 190.660.380
2 Kebun
19.503.863 20.519.276
82.117.605
2 Biaya Variabel
Biaya variabel yang dikeluarkan adalah biaya yang dipengaruhi oleh volume penjualan yang dihasilkan oleh UPT Lebak Bulus. Pada usaha pembibitan
tanaman secara kultur jaringan di UPT Lebak Bulus, biaya variabel yang dikeluarkan pun memiliki perbedaan. Dapat dilihat pada tabel 9;
68
Tabel 9, Biaya Variabel Produksi Tanaman No
Tanaman Biaya Variabel
In vitro Rp Vitro Rp
1 Jati
5.424.690 2.406.237
2 Pisang
11.171.520 8.619.600
3 Anggrek
13.159.668 70.056.250
Data Primer, diolah Lampiran 7 Pada tahun 2013, tidak semua produksi bibit yang dilakukan diperjualkan
ke konsumen. Ada sebagian yang D.O atau diberikan secara cuma-cuma melalui penugasan yang diberikan oleh Dinas kelautan dan pertanian DKI Jakarta. Ada
yang sebagian kecil dijual. Dan sisanya berada di lingkungan lab dan kebun UPT lebak bulus maupun kebun Pusat pengembangan benih pasar minggu. Yang dijual
pada tahun 2013 adalah sebanyak 4372 bibit pisang dalam polibag, 254 bibit anggrek dalam botol, 38 bibit anggrek dalam kompotan, 140 bibit anggrek individu
dan 5 bibit anggrek dewasa serta 76 bibit tanaman jati. Dengan perbandingan biaya variabel yang dikeluarkan dengan memproduksi bibit tanaman yang terjual adalah
pada tabel 10. Tabel 10. Biaya variabel bibit terjual
No Tanaman
Biaya Variabel In vitro Rp
Vitro Rp 1
Jati -
101.810 3
Pisang -
3.440.480 5
Anggrek 2.717.713
2.036.746 Data Primer, Diolah Lampiran 6
5.1.2 Penerimaan
Penerimaan yang didapatkan adalah jumlah produksi yang terjual dikalikan dengan harga jual. Dapat dilihat pada tabel 11 dibawah ini, penerimaan produk bibit