Uji Heteroskedastisitas Uji Otokorelasi

59 1 H : VIF 10, terdapat multikolinieritas 2 H 1 : VIF 10, tidak terdapat multikolinieritas

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas yaitu kondisi dimana semua residual atau error mempunyai varian yang tidak konstan atau berubah-ubah. Untuk mengetahui apakah suatu data bersifat heteroskedastisitas atau tidak, maka perlu pengujian. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan metode Analisis Grafik dan metode Rank Spearman. Metode analisis grafik dilakukan dengan mengamati scatterplot di mana sumbu horizontal menggambarkan Predicted Standardized sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai Residual Studentized. Jika scatterplot membentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk Suliyanto, 2011:97. Model analisis grafik ini memiliki kelemahan, yaitu bersifat subyektif. Artinya, dengan scatterplot yang sama, antara orang satu dengan orang yang lain dapat memberikan kesimpulan yang berbeda mengenai pola scatterplot itu. Maka dari itu, penulis melakukan pengujian heteroskedastisitas dengan metode Rank Spearman untuk mendukung bahwa dalam model regresi ini tidak terdapat gejala heteroskedastisitas. Metode Rank Spearman dengan mengkorelasikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya menggunakan korelasi Rank Spearman . Jika terdapat korelasi variabel bebas yang signifikan positif 60 dengan nilai mutlak residualnya maka dalam model regresi yang dibentuk terdapat masalah heteroskedastisitas. Dalam hal ini jika nilai signifikasi lebih besar dari nilai alpha Sig. α atau dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila t hitung t tabel Suliyanto, 2011:112. Untuk menghitung t hitung digunakan rumus berikut: ρ xy = Koefisien Korelasi Rank Spearman N = Jumlah Pengamatan

d. Uji Otokorelasi

Uji otokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Uji otokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu time-series atau ruang cross section . Salah satu penyebab munculnya masalah otokorelasi adalah adanya kelembaman inertia artinya kemungkinan besar akan mengandung saling ketergantungan interdependence pada data observasi periode sebelumnya dan periode sekarang Suliyanto, 2011:125. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah otokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut Danang Sunyoto, 2011:134 : 61 1 Terjadi otokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 DW -2 2 Tidak terjadi otokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 DW +2 3 Terjadi otokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 atau DW +2 Menentukan ada tidaknya masalah otokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut: Singgih, 2012:243: a Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif b Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi c Angka D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif

4. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Bagi Hasil Terhadap Deposito Mudharabah (Studi Kasus Bank SUMUT Syariah cabang Medan)

20 241 96

Pengaruh bagi hasil terhadap jumlah dan deposito syariah mudharabah yang ada pada Bank Syariah Mandiri

0 14 60

Pengaruh Jumlah Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Tingkat Imbalan SBIS, Suku Bunga Simpanan Berjangka 1 Bulan, dan Inflasi terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2007-2011)

0 16 136

Analisis Tingkat Suku Bunga Deposito Bank Konvensional Pengaruhnya Terhadap Tingkat Bagi Hasil Dan Implikasinya Pada Penghimpunan Deposito Mudharabah Pada PT Bank Syariah Mandiri

1 63 162

Analisis Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Jumlah Kantor Layanan, Inflasi, dan PDB terhadap Jumlah Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia

1 9 123

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM TERHADAP JUMLAH Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syar

0 1 13

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 2 16

BAB 1 Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2013).

0 2 7

PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP JUMLAH DEPOSITO PT. BANK MANDIRI (PERSERO)Tbk. TAHUN 2010:1-2015:12.

0 0 14

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH, FINANCING TO DEPOSIT RATIO, DAN SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP PERTUMBUHAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 0 7