64
bebas yang dimasukkan dalam model regresi di mana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan
meningkatkan nilai R
2
meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk
mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R Square R
2 adj
. Koefisien determinasi yang telah disesuaikan R
2 adj
berarti bahwa koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah
variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan maka nilai koefisien determinasi
yang disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh adanya penambahan variabel baru dalam model.
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel merupakan definisi dari serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan Abdul Hamid, 2010:20. Pengertian operasional
variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat diamati di observasi dari definisi operasional tersebut dapat ditentukan alat pengambilan
data yang cocok dipergunakan. Definisi dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Inflasi
Inflasi merupakan variabel bebas pertama X
1
. Maksud dari variabel ini adalah merupakan perubahan kenaikan harga-harga umum secara terus
65
menerus, yang dihitung dari tingkat inflasi di Indonesia dan dinyatakan dalam persen. Periode tahun 2008 sampai dengan 2012. Data didapat dari
website Badan Pusat Statistik. Data dalam bentuk persentase .
2. Tingkat Suku Bunga Deposito
Tingkat suku bunga deposito pada bank umum konvensional BUK merupakan variabel bebas kedua X
2
. Maksud dari variabel ini adalah tingkat bunga yang ditetapkan Bank Indonesia memiliki pengaruh terhadap
nasabah rasional yang melihat keuntungan. Ketika suku bunga naik maka lebih baik deposito di bank konvensional jika suku bunga turun maka
deposito mudharabah pada bank syariah memiliki keuntungan yang lebih besar. Dalam penelitian ini data mengenai tingkat suku bunga deposito
didapat dari website Bank Indonesia www.bi.go.id periode tahun 2008 sampai 2012 berupa persentase .
3. Jumlah Bagi Hasil Deposito
Jumlah bagi hasil deposito merupakan variabel bebas ketiga X
3
. Maksud dari variabel ini adalah total jumlah bagi hasil deposito
mudharabah yang diterima oleh hak pihak ketiga bukan bank nasabah
simpanan deposito mudharabah selama tahun 2008 sampai dengan 2012. Data diperoleh dari laporan laba rugi Bank Syariah Mandiri BSM pada
laporan keuangan publikasi bank di Bank Indonesia. Data dalam bentuk satuan jutaan Rupiah Rp.
66
4. Jumlah Deposito Mudharabah
Jumlah deposito mudharabah merupakan variabel terikat atau dependent
Y. Mudharabah adalah akad kerja sama antara pemilik modal dengan pengelola di mana keuntungan di bagi berdasarkan akad. Deposito
Mudharabah adalah simpanan berdasarkan prinsip bagi hasil yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan jumlah keseluruhan deposito mudharabah dengan jangka waktu deposito 1 bulan baik berupa deposito mudharabah rupiah atau valas
periode 2008 sampai dengan 2012 yang diperoleh dari laporan neraca Bank Syariah Mandiri BSM pada laporan keuangan publikasi bank di Bank
Indonesia. Data dalam bentuk satuan jutaan Rupiah Rp.
67
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri BSM
sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-
1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik
nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha.
Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya
mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti BSB yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai YKP PT Bank Dagang Negara
dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain
serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan merger
empat bank Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan