37
menabung sehingga pertumbuhan dana perbankan yang bersumber dari masyarakat akan menurun Aulia Pohan, 2008:52.
4. Suku Bunga
Suku bunga merupakan salah satu variabel yang paling banyak diamati dalam perekonomian. Hampir setiap hari pergerakannya dilaporkan
di surat kabar. Suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan untuk dana pinjaman tersebut biasanya dinyatakan sebagai
persentase per tahun Mishkin, 2008:4. Suku bunga adalah penghasilan yang diperoleh oleh orang-orang
yang memberikan kelebihan uangnya atau surplus spending unit untuk digunakan sementara waktu oleh orang-orang yang membutuhkan dan
menggunakan uang tersebut untuk menutupi kekurangannya atau defisit spending units
Rimsky K. Judisseno, 2005:80-81. Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian
yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan
mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian. Ia mempengaruhi
keputusan seseorang
rumah tangga
dalam hal
mengkonsumsi, membeli rumah, membeli obligasi, atau menaruhnya dalam rekening tabungan. Suku bunga juga mempengaruhi keputusan ekonomis
bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan apakah akan melakukan investasi pada proyek baru atau perluasan kapasitas Sawaldjo Puspopranoto,
2004:69.
38
Suku bunga dan bagi hasil memiliki perbedaan yang jelas terlihat, walau keduanya memberi keuntungan bagi pemilik dana. Perbedaan itu
dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Perbedaan antara Bagi Hasil dan Bunga
Sumber: Syafi’I Antonio, 2009
5. Bagi Hasil Profit Sharing
Prinsip perhitungan bagi hasil pendapatan sangat penting untuk ditentukan di awal dan untuk diketahui oleh kedua belah pihak yang akan
melakukan kesepakatan kerja sama bisnis karena apabila hal ini tidak dilakukan, maka berarti telah menjadi gharar, sehingga transaksi menjadi
tidak sesuai dengan prinsip syariah Rizal Yaya dkk, 2009:370.
Bunga Bagi Hasil
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu
untung. Penentuan
besarnya rasionisbah
bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan
berpedoman pada
kemungkinan untung rugi. Besarnya persentase berdasarkan
pada jumlah uang modal yang dipinjamkan.
Besarnya rasio
bagi hasil
berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.
Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan
apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.
Bagi hasil
bergantung pada
keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan
ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat
sekalipun jumlah
keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang “booming”.
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah
pendapatan.
Eksistensi bunga diragukan kalau tidak dikecam oleh semua agama,
termasuk Islam. Tidak
ada yang
meragukan keabsahan bagi hasil.
39
Dalam praktek di lapangan terdapat istilah revenue sharing dan profit sharing
. Adapun revenue yang dimaksud dalam dasar bagi hasil bank syariah dan yang di praktekkan selama ini adalah pendapatan dikurangi
harga pokok yang dijual. Dalam akuntansi, konsep ini biasa dinamakan dengan gross profit Rizal Yaya dkk, 2009:371. Prinsip perhitungan bagi
hasil dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.2 Perhitungan Bagi Hasil
Uraian Jumlah
Metode Bagi Hasil
Penjualan Xx
Harga Pokok Penjualan xx
Laba Kotor Xx
Gross Profit Sharing Beban
xx LabaRugi bersih
Xx Profit sharing
Sumber : Rizal Yaya dkk, 2009:371 Rumus gross profit sharing:
Bagi Hasil = Persentase Nisbah x Laba Kotor Rumus profit sharing:
Bagi Hasil = Persentase Nisbah x Laba Rugi Bersih
6. Deposito Mudharabah