Deskripsi Data “Strategi Pengembangan Kompetensi Guru di SMK PGRI 16 DKI Jakarta

Tabel 4 Data Guru SMK PGRI 16 DKI Jakarta No. Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Status Kepegawaian Masa Kerja Jumlah DIII S1 PNS GTY 0-10 10-20 20 1 Laki-laki 1 9 1 9 15 3 1 2 Perempuan 20 2 18 6 4 1 Jumlah 1 29 3 17 11 7 2 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir guru SMK PGRI 16 mayoritas adalah Sarjana Strata 1 S-1 dan hanya satu orang guru yang berpendidikan D-III. Status kepegawaian guru mayoritas adalah guru tetap dan baru tiga orang guru yang berstatus sebagai PNS. Sementara, masa kerja guru berkisar antara 1-20 tahun, bahkan ada yang lebih dari 20 tahun.

B. Deskripsi Data

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, data-data mengenai “Strategi Peningkatan Kompetensi Guru di SMK PGRI 16 DKI Jakarta” dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dan angket. Untuk itu, berikut ini akan disajikan deskripsi data mengenai hasil penelitian tersebut. Dalam kajian teori, kompetensi guru dapat ditingkatkan melalui beberapa strategi. Strategi itu, antara lain: rekrutmen, seleksi, pembinaan guru, motivasi dan penghargaan bagi guru. Dari hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah, strategi yang dilakukan SMK PGRI 16 DKI Jakarta dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1. Rekrutmen Untuk merekrut guru baru, kepala sekolah tidak membuat panitia secara khusus, namun tugas ini dilimpahkan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan ketua program. Sebelum merekrut guru baru, wakil kepala sekolah membuat persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelamar. Setelah itu, sekolah menyebarkan pengumuman tentang penerimaan guru baru. Pengumuman ini disebarkan melalui web site, facebook, dan pamflet yang ditempel di beberapa Perguruan Tinggi, misalnya: IKIP, UHAMKA, dan sebagainya. 2. Seleksi Langkah pertama yang dilakukan SMK PGRI 16 Jakarta dalam menyeleksi calon guru adalah memeriksa berkas lamaran. Apabila berkas lamaran dianggap telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, sekolah akan memanggil pelamar untuk mengikuti wawancara. Dalam wawancara ini, sekaligus dilakukan tes pengetahuan mengenai bidang keilmuan dan kompetensi tambahan yang dimiliki. Setelah itu, calon guru akan diminta untuk praktik mengajar di dalam kelas. 3. Pembinaan Pembinaan yang dilakukan SMK PGRI 16 dalam meningkatkan kompetensi guru adalah dengan mengirimkan guru untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Diklat yang diselenggarakan oleh Kota Administratif maupun Propinsi. Dalam pelatihan ini guru yang dikirimkan sejumlah kuota yang ditentukan. Meskipun demikian, sosialisasi tetap dilakukan kepada guru yang tidak mengikuti pelatihan. Sosialisasi ini biasanya diselenggarakan dalam bentuk rapat dewan guru. Selain mengirimkan guru untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Diklat, sekolah juga melakukan pembinaan secara internal, yaitu seminarpelatihan. Kegiatan ini biasa dilakukan dengan mendatangkan nara sumber dari luar, misalnya dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP, tutor dari Dunia Usaha dan Dunia Industri DUDI serta sekolah leader atau sekolah yang lebih maju, seperti SMK N 10 dan SMK N 51. 4. Motivasi dan Penghargaan Dalam memacu guru agar senantiasa meningkatkan kompetensinya, SMK PGRI 16 memberikan reward kepada guru yang berprestasi. Reward yang diberikan biasanya berupa hadiah finansial dan piagam penghargaan. Selain reward, hukuman juga diterapkan di sekolah ini. Hukuman ini berupa Surat Peringatan SP. Untuk mendukung hasil wawancara tersebut, berikut disajikan deskripsi data yang diperoleh melalui angket yang disebarkan kepada 30 responden. 1. Melakukan pembinaan bagi guru Tabel 5 Pelatihan Membuat RPP No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 12 40 2 Sering 13 43,33 3 Kadang-kadang 4 13,34 4 Tidak Pernah 1 3,33 Jumlah 30 100 Tabel di atas, menunjukkan hampir setengah guru menyatakan bahwa kepala sekolah selalu dan sering mengadakan pelatihan membuat RPP bagi guru. Sementara hanya sedikit sekali guru yang menyatakan bahwa kepala sekolah tidak pernah mengadakan pelatihan membuat RPP. Ini dapat diketahui dari 40 guru yang menjawab selalu, 43,33 guru yang menjawab sering, 13,34 guru yang menjawab kadang- kadang dan 3,33 guru yang menjawab tidak pernah. Tabel 6 Pelatihan Membuat Silabus No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 12 40 2 Sering 13 43,33 3 Kadang-kadang 4 13,34 4 Tidak Pernah 1 3,33 Jumlah 30 100 Tabel di atas, menunjukkan hampir setengah guru menyatakan bahwa kepala sekolah selalu dan sering mengadakan pelatihan membuat silabus bagi guru. Sementara hanya sedikit sekali guru yang menyatakan bahwa kepala sekolah tidak pernah mengadakan pelatihan membuat silabus. Ini dapat diketahui dari 40 guru yang menjawab selalu, 43,33 guru yang menjawab sering, 13,34 guru yang menjawab kadang-kadang dan 3,33 guru yang menjawab tidak pernah. Tabel 7 Pengiriman Peserta Pelatihan, Penataran, Lokakarya, Workshop dan Seminar No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 8 26,67 2 Sering 17 56,67 3 Kadang-kadang 5 16,66 4 Tidak Pernah Jumlah 30 100 Tabel di atas, menguraikan bahwa 26,67 guru menjawab selalu, 56,67 guru menjawab sering, 16,66 guru menjawab kadang-kadang dan 0 guru menjawab tidak pernah. Ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah guru menyatakan kepala sekolah sering mengirim guru untuk mengikuti pelatihan, penataran, lokakarya, workshop serta seminar dan tidak ada guru yang menyatakan tidak pernah. Tabel 8 Penyelenggaraan Sosialisasi Hasil Pelatihan dan Berbagai Kebijakan Pemerintah No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 6 20 2 Sering 11 36,67 3 Kadang-kadang 12 40 4 Tidak Pernah 1 3,33 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 20 guru menjawab selalu, 36,67 guru menjawab sering, 40 guru menjawab kadang-kadang dan 3,33 guru menjawab tidak pernah. Jadi, hampir setengah guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang mengadakan sosialisasi hasil pelatihan dan berbagai kebijakan pemerintah dengan mendatangkan narasumber dan sedikit sekali guru yang menyatakan tidak pernah. Tabel 9 Mengikutsertakan Guru dalam Kegiatan Sosial No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 12 40 2 Sering 9 30 3 Kadang-kadang 7 23,33 4 Tidak Pernah 2 6,67 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 40 guru menjawab selalu, 30 guru menjawab sering, 23,33 guru menjawab kadang-kadang dan 6,67 guru menjawab tidak pernah. Ini menunjukkan hampir setengah guru menyatakan kepala sekolah kadang- kadang mengikutsertakan guru dalam kegiatan sosial dan hanya sedikit sekali guru yang menyatakan kepala sekolah tidak pernah mengikutsertakan guru dalam kegiatan sosial. Tabel 10 Pemberian Beasiswa Bagi Guru untuk Melanjutkan Pendidikan No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 1 3,33 2 Sering 12 40 3 Kadang-kadang 15 50 4 Tidak Pernah 2 6,67 Jumlah 30 100 Sesuai tabel di atas, dapat diuraikan bahwa 3,33 guru menjawab selalu, 40 guru menjawab sering, 50 guru menjawab kadang-kadang dan 6,67 guru menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan setengah dari jumlah guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang memberikan beasiswa kepada guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan hampir setengah guru menyatakan kepala sekolah sering memberikan beasiswa kepada guru 2. Memberikan motivasi kepada guru Tabel 11 Pemberitahuan Hasil Setiap Kegiatan No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 8 26,67 2 Sering 3 10 3 Kadang-kadang 14 46,67 4 Tidak Pernah 5 16,66 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 26,67 guru menjawab selalu, 10 guru menjawab sering, 46,67 guru menjawab kadang- kadang dan 16,66 guru menjawab tidak pernah. Jadi, hampir setengah guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang memberitahukan hasil setiap kegiatan kepada guru dan sebagian kecil yang lain menyatakan selalu, sering dan tidak pernah. Tabel 12 Pemberian Sanksi Bagi Guru yang Melanggar Kode Etik No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 7 23,34 2 Sering 15 50 3 Kadang-kadang 4 13,33 4 Tidak Pernah 4 13,33 Jumlah 30 100 Tabel di atas, menguraikan bahwa 23,34 guru menjawab selalu, 50 guru menjawab sering, 13,33 guru menjawab kadang-kadang dan 13,33 guru menjawab tidak pernah. Ini menunjukkan bahwa setengah guru menyatakan kepala sekolah sering memberikan sanksi kepada guru yang melanggar kode etik dan sebagian kecil yang lain ada yang menyatakan selalu, kadang-kadang dan tidak pernah. 3. Memberikan penghargaan kepada guru Tabel 13 Pemberian Hadiah Finansial No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 3 10 2 Sering 8 26,67 3 Kadang-kadang 18 60 4 Tidak Pernah 1 3,33 Jumlah 30 100 Tabel di atas, menunjukkan sebagian besar guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang memberikan hadiah finansial kepada guru yang berprestasi dan hanya sedikit sekali guru yang menyatakan tidak pernah. Ini dapat diketahui dari 10 guru yang menjawab selalu, 26,67 guru yang menjawab sering, 60 guru yang menjawab kadang-kadang dan 3,33 guru yang menjawab tidak pernah. Tabel 14 Pemberian Piagam Penghargaan No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 9 30 2 Sering 8 26,67 3 Kadang-kadang 11 36,67 4 Tidak Pernah 2 6,66 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 30 guru menjawab selalu, 26,67 guru menjawab sering, 36,67 guru menjawab kadang-kadang dan 6,66 guru menjawab tidak pernah. Ini menunjukkan sedikit sekali guru yang menyatakan kepala sekolah tidak pernah memberikan piagam penghargaan kepada guru yang berprestasi dan sebagian kecil guru menyatakan selalu, sering dan kadang-kadang. 4. Merencanakan pembelajaran Tabel 15 Penyusunan Silabus Pembelajaran No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 24 80 2 Sering 6 20 3 Kadang-kadang 4 Tidak Pernah Jumlah 30 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 80 guru menjawab selalu, 20 guru menjawab sering, 0 guru menjawab kadang-kadang dan 0 guru menjawab tidak pernah. Jadi, sebagian besar guru menyatakan bahwa mereka menyusun silabus mata pelajaran yang mereka ampu dan tidak ada guru yang menyatakan tidak membuat silabus pembelajaran. Tabel 16 Penentuan Strategi Pembelajaran yang Tepat No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 3 10 2 Sering 3 10 3 Kadang-kadang 20 66,67 4 Tidak Pernah 4 13,33 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diuraikan bahwa 10 guru menjawab selalu, 10 guru menjawab sering, 66,67 guru menjawab kadang-kadang dan 13,33 guru menjawab tidak pernah. Ini berarti bahwa sebagian besar guru menyatakan kadang-kadang menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi. Tabel 17 Pembuatan RPP No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 21 70 2 Sering 9 30 3 Kadang-kadang 4 Tidak Pernah Jumlah 30 100 Sesuai tabel di atas, dapat diketahui bahwa 70 guru menjawab selalu, 30 guru menjawab sering, 0 guru menjawab kadang-kadang dan 0 guru menjawab tidak pernah. Jadi sebagian besar guru menyususn RPP setiap akan memberikan pelajaran kepada peserta didik dan tidak ada guru yang tidak membuatmenyusun RPP setiap akan memberikan pelajaran kepada peserta didik. 5. Melaksanakan pembelajaran Tabel 18 Penggunaan Metode Pembelajaran yang Sesuai dengan Materi No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 4 13,33 2 Sering 5 16,67 3 Kadang-kadang 18 60 4 Tidak Pernah 3 10 Jumlah 30 100 Tabel di atas, menggambarkan bahwa sebagian besar guru kadang- kadang menggunakan metode yang tepat saat pembelajaran berlangsung. Hal ini terlihat dari 13,33 guru yang menjawab selalu, 16,67 guru yang menjawab sering, 60 guru yang menjawab kadang-kadang dan 10 guru yang menjawab tidak pernah. Ini berarti bahwa penguasaan guru terhadap metode pembelajaran masih rendah. Tabel 19 Penggunaan Media Pembelajaran yang Sesuai dengan Materi No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 2 6,66 2 Sering 4 13,33 3 Kadang-kadang 7 23,34 4 Tidak Pernah 17 56,67 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 6,66 guru menjawab selalu, 13,33 guru menjawab sering, 23,34 guru menjawab kadang- kadang dan 56,67 guru menjawab tidak pernah. Jadi, lebih dari setengah guru menyatakan tidak pernah menggunakan media pembelajaran yang tepat saat pembelajaran di dalam kelas. Hal ini karena media tersebut memang belum tersedia di sekolah. 6. Mengevaluasi hasil belajar Tabel 20 Penyusunan Alat Evaluasi No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 14 46,67 2 Sering 16 53,33 3 Kadang-kadang 4 Tidak Pernah Jumlah 30 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 46,67 guru menjawab selalu, 53,33 guru menjawab sering, 0 guru menjawab kadang- kadang dan 0 guru menjawab tidak pernah. Jadi, sebagian besar guru selalu dan sering menyusun alat evaluasi yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan tidak ada guru yang tidak membuat alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Tabel 21 Pelaksanaan Post Tes No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 7 23,34 2 Sering 6 20 3 Kadang-kadang 16 53,33 4 Tidak Pernah 1 3,33 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat diuraikan bahwa 23,33 guru menjawab selalu, 20 guru menjawab sering, 53,33 guru menjawab kadang-kadang dan 3,33 guru menjawab tidak pernah. Ini berarti bahwa lebih dari setengah guru menyatakan kadang-kadang melakukan post tes setelah materi pembelajaran selesai dipelajari oleh peserta didik. Tabel 22 Menindaklanjuti Hasil Evaluasi dengan Remedial No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 13 43,33 2 Sering 12 40 3 Kadang-kadang 5 16,67 4 Tidak Pernah Jumlah 30 100 Sesuai tabel di atas, dapat diketahui bahwa 43,33 guru menjawab selalu, 40 guru menjawab sering, 16,67 guru menjawab kadang- kadang dan 0 guru menjawab tidak pernah. Jadi hampir setengah guru selalu dan sering menindaklanjuti hasil evaluasi dengan mengadakan remedial atau tes ulang untuk memperbaiki hasi yang diperoleh dari tes yang sebelumnya. 7. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi Tabel 23 Penguasaan Materi No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 16 53,33 2 Sering 14 46,67 3 Kadang-kadang 4 Tidak Pernah Jumlah 30 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 53,33 guru menjawab selalu, 46,67 guru menjawab sering, 0 guru menjawab kadang- kadang dan 0 guru menjawab tidak pernah. Jadi, lebih dari setengah guru telah menguasai materi yang ada dalam kurikulum sekolah sesuai dengan bidang studi masing-masing dan tidak ada guru yang tidak menguasai materi. 8. Melakukan penelitian Tabel 24 PengkajianPenelitian untuk Memperdalam Pengetahuan No. Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Selalu 5 16,67 2 Sering 3 10 3 Kadang-kadang 20 66,67 4 Tidak Pernah 2 6,66 Jumlah 30 100 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 16,67 guru menjawab selalu, 10 guru menjawab sering, 66,67 guru menjawab kadang- kadang dan 6,66 guru menjawab tidak pernah. Jadi, sebagian besar guru jarang melakukan penelitian atau melakukan kajian untuk memperdalam pengetahuanmateri bidang studi. Ini berarti bahwa materi yang diajarkan kepada peserta didik masih terbatas dalam kurikulum yang telah ditetapkan. Dari uraian tabel di atas, dapat diketahui data tentang kompetensi guru dan pengembangan kompetensi guru yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 30 responden. Kompetensi guru terdiri atas kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional dengan aspek-aspek, yaitu: aspek perencanaan pembelajaran terdiri dari 3 item soal dengan skor 290; aspek pelaksanaan pembelajaran terdiri dari 2 item soal dengan skor 121; aspek evaluasi hasil belajar terdiri dari 3 item soal dengan skor 281; aspek penguasaan substansi keilmuan terdiri dari 1 soal dengan skor 106 dan aspek penguasaan struktur dan metode keilmuan terdiri dari 1 soal dengan skor 71. Adapun data mengenai strategi pengembangan kompetensi guru meliputi tiga aspek, yaitu: aspek pembinaan bagi guru terdiri atas 6 item soal dengan skor 530; aspek memberikan motivasi kepada guru terdiri atas 2 item soal dengan skor 159; dan aspek memberikan penghargaan kepada guru terdiri atas 2 item soal dengan skor 157. Selanjutnya, data tersebut dapat dilihat lebih jelas pada tabel berikut: Tabel 25 Deskripsi Data Strategi Pengembangan Kompetensi Guru di SMK PGRI 16 DKI Jakarta Jumlah Responden Aspek Penelitian Jumlah Item Soal Skor Melakukan pembinaan bagi guru 6 530 Memberikan motivasi kepada guru 2 159 Memberikan penghargaan kepada guru 2 157 Merencanakan pembelajaran 3 290 Melaksanakan pembelajaran 2 121 Mengevaluasi hasil belajar 3 281 Menguasai substansi keilmuan 1 106 Melakukan penelitian 1 71 30 8 Aspek 20 item 1715 Selanjutnya untuk mengetahui keadaan atau gambaran tiap-tiap aspek digunakan perhitungan seperti dalam tabel dibawah ini. Tabel 25 Nilai Rata-rata Skor Penelitian Aspek Skor NH NS NSNH x 100 Kategori Penilaian Melakukan pembinaan bagi guru 530 6x4=24 17,67 73,63 Cukup Memberikan motivasi kepada guru 159 2x4=8 5,3 66,25 Cukup Memberi penghargaan kepada guru 157 2x4=8 5,23 65,42 Cukup Merencanakan pembelajaran 290 3x4=12 9,67 80,58 Baik Melaksanakan pembelajaran 121 2x4=8 4,03 50,38 Kurang Mengevaluasi hasil belajar 281 3x4=12 9,37 78,08 Baik Menguasai substansi keilmuan 106 1x4=4 3,53 88,25 Baik Melakukan penelitian 71 1x4=4 2,37 59,25 Cukup Rata-Rata 1715 20x4=80 57,17 71,46 Cukup Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa aspek pembinaan bagi guru berkategori cukup; aspek memberikan motivasi kepada guru berkategori cukup; aspek memberikan penghargaan kepada guru berkategori cukup; aspek perencanaan pembelajaran berkategori baik; aspek pelaksanaan pembelajaran berkategori kurang; aspek evaluasi hasil belajar berkategori baik; aspek penguasaan substansi keilmuan berkategori baik dan aspek penguasaan struktur dan metode keilmuan berkategori cukup. Ini berarti bahwa strategi pengembangan kompetensi guru di SMK PGRI 16 Jakarta dikategorikan cukup dan kompetensi guru berkategori cukup. BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan