3. Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru
Menurut E. Mulyasa ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya profesionalisme guru, yaitu:
a. masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh b. belum adanya standar profesionalisme guru sebagaimana tuntutan
di negara-negara maju c. kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruan tinggi swasta
yang mencetak guru asal jadi, atau setengah jadi, tanpa memperhitungkan outputnya kelak di lapangan, sehingga
menyebabkan banyak guru yang tidak patuh terhadap etika profesi
d. kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri karena guru tidak dituntut untuk meneliti sebagaimana yang diberlakukan
pada dosen di perguruan tinggi.
33
Balai Pengembangan Produktivitas Daerah, mengemukakan enam faktor yang menentukan produktivitas tenaga kerja, yakni:
a. Sikap kerja, seperti kesediaan untuk bekerja secara bergiliran shift work, dapat menerima tambahan tugas, dan bekerja dalam satu
tim. b. Tingkat keterampilan, yang ditentukan oleh pendidikan, latihan
dalam manajemen dan supervisi serta keterampilan dalam teknik industri.
c. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin dalam usaha bersama antara pimpinan organisasi dengan
tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu quality control circles.
d. Manajemen produktivitas, yaitu manajemen yang efisien mengenai sumber
dan sistem
kerja untuk
mencapai peningkatan
produktivitas. e. Efisiensi tenaga kerja, seperti perencanaan tenaga kerja dan
tambahan tugas. f. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko
kreativitas dalam berusaha, dan berada pada jalur yang benar dalam berusaha.
34
33
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. 3, h. 10.
34
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. 8, h. 121-122.
Disamping hal tersebut, terdapat pula berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, yaitu: Sikap mental, pendidikan,
keterampilan, manajemen, hubungan industrial, tingkat penghasilan, gizi dan kesehatan, jaminan sosial, lingkungan dan suasana kerja, kualitas
sarana pembelajaran, teknologi yang digunakan, serta adanya kesempatan berprestasi.
35
Dari uraian tersebut, dapat diidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi guru. Faktor tersebut secara garis besar
dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri guru itu sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari lingkungan.
a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri guru
yang bersangkutan. Faktor ini sangat berpengaruh besar terhadap peningkatan kompetensi guru dan yang mampu menentukan adalah
guru itu sendiri. Hal ini karena dialah yang dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Faktor ini meliputi:
1. Kecerdasan, keterampilan dan kecakapan Kecerdasan, keterampilan dan kecakapan memegang peranan
penting dalam keberhasilan pelaksanaan tugas guru karena berkaitan langsung dengan proses pembelajaran. Kecerdasan,
keterampilan dan kecakapan pada setiap guru berbeda-beda sesuai dengan berbagai pengalaman dan latihan yang mereka dapatkan,
namun hendaknya guru tersebut tidak saja puas dengan apa yang dimilikinya, melainkan terus meningkatkannya seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Kemampuan, minat dan bakat
Kemampuan, minat dan bakat juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada kompetensi guru. Ini karena syarat untuk
mendapatkan kerja bagi seorang guru adalah jika ada penyesuaian antara tugas dan jabatan yang diembannya dengan kemampuan,
35
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, h. 122-123.
minat dan bakatnya, sehingga menjadikannya semangat kerja, produktif, dan mampu menghayati makna pekerjaan yang
dilakukan. 3. Motif
Motif merupakan alasan seseorang untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan tertentu. Motif seorang guru tentunya akan
berbeda antara satu dengan yang lainya. Ada yang benar-benar ingin mengabdikan diri untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
ada pula yang sekedar ingin mencari materi. Ini akan sangat berpengaruh terhadap keinginan guru untuk meningkatkan
kompetensi yang dimilikinya. 4. Kesehatan
Kesehatan memiliki peran penting dalam kegiatan belajar mengajar. Apabila guru kurang sehat maka proses belajar mengajar
akan berjalan kurang kondusif. Untuk itu, seorang guru harus selalu menjaga kesehatannya, baik kesehatan jasmani maupun
rohani. 5. Kepribadian
Kepribadian adalah kumpulan pembawaan biologis berupa dorongan, kecenderungan, selera, instink yang dicampuri dengan
sifat dan kecenderungan yang didapat melalui pengalaman yang terdapat pada diri seseorang. Menjadi seorang guru harus memiliki
kepribadian yang baik karena tugas guru adalah mendidik siswa agar menjadi pribadi-pribadi yang dewasa.
b. Faktor eksternal Faktor eksternal yang mempengaruhi kompetensi guru, yaitu:
1. Lingkungan keluarga Lingkungan keluarga memiliki pengaruh dalam meningkatkan
kompetensi guru. Guru yang mendapat dukungan penuh dari keluarga, baik secara moril maupun materiil, akan memiliki
kesempatan yang lebih besar untuk dapat meningkatkan
kompetensinya dibandingkan dengan guru yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya.
2. Lingkungan kerja Lingkungan kerja meliputi lingkungan fisik dan lingkungan
psikis. Lingkungan fisik meliputi sarana dan prsarana yang ada di sekolah sedangkan lingkungan psikis meliputi lingkungan kerja,
rasa aman dalam bekerja, gaji yang memadai, kesempatan untuk mengembangkan karir, dan komunikasi yang baik dengan rekan
kerja maupun kepala sekolah. Kedua lingkungan ini memiliki pengaruh dalam meningkatkan kinerja guru dan tenaga
kependidikan.
C. Strategi Pengembangan Kompetensi Guru