2. Dimensi-dimensi Strategi
Berdasarkan pengertian strategi di atas, dapat dijelaskan bahwa strategi memiliki beberapa dimensi yang perlu diperhitungkan dan diketahui untuk
mengurangi dampak elemen ketidakpastian dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi tersebut. Dmensi-dimensi itu, yaitu:
dimensi keterlibatan manajemen puncak, dimensi alokasi dana, sarana dan prasarana, dimensi waktu keputusan stratejik, dimensi orientasi masa
depan, konsekuansi isu stratejik yang multifaset dan dimensi lingkungan eksternal.
7
Penjelasan masing-masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut: a. Dimensi keterlibatan manajemen puncak
Salah satu sifat keputusan stratejik adalah bahwa keputusan tersebut menyangkut seluruh segi organisasi. Karena hal demikian,
keterlibatan manajemen puncak bukan hanya tidak dapat dielakkan, akan tetapi merupakan suatu keharusan. Dikatakan demikian karena
hanya pada manajemen puncaklah akan tampak segala bentuk implikasi dan ramifikasi berbagai tantangan dan tuntutan internal dan
eksternal yang sangat mungkin tidak terlihat oleh para manajer pada tingkat yang lebih rendah.
b. Dimensi alokasi dana, sarana dan prasarana Di dalam organisasi terdapat satuan-satuan kerja. Satuan-satuan
kerja ini memiliki peran yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Keputusan manajemen puncak tentang satuan kerja yang ditugaskan
memainkan peran stratejik pada suatu momen tertentu menentukan sifat alokasi dana, sarana, prasarana dan tenaga yang mungkin
melebihi apa yang dialokasikan pada satuan-satuan kerja yang lain. Situasi ini tidak pernah konstan. Bahkan apabila sumber dana, sarana
dan prasarana yang tersedia secara internal tidak mencukupi, hanya manajemen puncaklah yang memiliki kewenangan untuk mencari
7
Sondang P. Siagian, Manajemen Statejik, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004, Cet. 5, h. 17- 20.
sumber-sumber eksternal, bukan manajemen tingkat menengah, apalagi tingkat rendah.
c. Dimensi waktu keputusan stratejik Salah satu ciri keputusan stratejik adalah jangkauan waktunya yang
relatif jauh ke depan. Oleh sebab itu, penting untuk diperhatikan bahwa sekali manajemen puncak membuat keputusan stratejik, atas
dasar itulah citra organisasi diciptakan dan dipelihara. Mengubah keputusan stratejik di tengah jalan akan mempunyai dampak terhadap
citra organisasi. Untuk menjamin citra itulah mutlak diperlukan kehati- hatian dalam membuat keputusan stratejik.
d. Dimensi orientasi masa depan Dalam suatu organisasi, manajer diharapkan dapat bersifat
antisipatif dan proaktif terhadap perkembangan yang terjadi. Hal ini diharapkan agar pengambilan keputusan stratejik didasarkan pada
antisipasi dan perkiraan yang mereka lakukan dan bukan didasarkan pada hal-hal yang sudah diketahui. Hal demikian penting dilakukan
agar manajemen siap menghadapi tantangan perubahan yang akan terjadi di masa mendatang.
e. Dimensi konsekuensi isu stratejik yang multifaset Keputusan stratejik biasanya menjangkau semua komponen atau
unsur organisasi, baik dalam arti dana, sarana, prasarana, tenaga kerja maupun dalam arti satuan-satuan kerja seperti departemen, divisi, biro,
bagian, seksi dan sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dalam membuat keputusan stratejik. Hal ini dilakukan karena
perubahan pada satu satuan kerja, secara tidak langsung akan mempengaruhi satuan kerja yang lain.
f. Dimensi lingkungan eksternal Organisasi merupakan suatu sistem yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Keberadaan organisasi biasanya mempengaruhi lingkungannya dan pasti dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang
faktor-faktornya pada umumnya berada di luar organisasi yang
bersangkutan. Oleh karena itu, agar organisasi berhasil meraih keberhasilan yang didambakan di masa depan, faktor-faktor eksternal
tersebut harus diperhitungkan secara matang.
3. Tingkat-tingkat Strategi