II.2 Berita
Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik
perhatian pembaca, entah karena ia luar biasa atau entah karena pentingnya, atau karena ia mencakup segi-segi human interest, seperti
human, emosi dan ketegangan. Namun ada beberapa konsep berita yang dapat dikembangkan yaitu berita itu sebagai laporan tercepat, rekaman
fakta-fakta obyektif, interpretasi, sensasi, minat insani, ramalan dan sebagai gambar Effendy, 1993 :131-134.
Secara sosiologis, berita adalah semua hal ang terjadi di dunia. Dalam gambaran yang sederhana, berita adalah apa yang dituliskan surat
kabar, apa yang disiarkan radio dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap setiap orang bisa dijadikan berita.
Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan Sumadiria, 2005:63.
Berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori: berita berat hard newa dan berita ringan soft news. Selain itu berita juga dapat
dibedakan menurut lokasi peristiwanya, di tempat terbuka atau di tempat tertutup. Sedangkan berdasarkan sifatnya, berita bisa dipilah menjadi
berita diduga dan berita tidak diduga. Selebihnya, berita juga bisa dilihat menurut materi isinya yang berneka ragam Sumadiria, 2005:65-66.
Pada umumnya, berita berasal dari peristiwa tetapi tidak semua peristiwa dapat menjadi berita. Dalam proses pembentukan suatu berita
banyak faktor yang berpotensi untuk mempengaruhinya, sehingga niscaya
Universitas Sumatera Utara
akan terjadi pertarungan wacana dalam memaknai realitas dalam presentasi media Sudibyo, 2001 :7.
Pamela D.Shoemaker dan Stephen D.Reese meringkas berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam ruang
pemberitaan yaitu: 5.
Faktor Individual Faktor ini berhubungan dengan latar belakang profesi dari pengelola
media. level individual melihat bagaimana pengaruh aspek personal dari pengelola media mempengaruhi pemberitaan yang akan
ditampilkan kepada khalayak. Aspek personal tersebut seperti jenis kelamin, umur, atau agama.
6. Level Rutinitas Media
Rutinitas media berhubungan dengan mekanisme dan proses penentuan berita. Setiap media umumnya mempunyai ukuran
tersendiri tentang apa yang dibuat berita, apa ciri-ciri berita yang baik, atau apa kriteria kelayakan berita. Ukuran tersebut adalah rutinitas
yang berlangsung tiap hari dan menjadi prosedur standart bagi pengelola media yang berada di dalamnya.
7. Level Organisasi
Level organisasi berhubungan dengan struktur organisasi yang secara hipotik mempengaruhi pemberitaan. Pengelola media dan wartawan
bukan orang yang tunggal yang ada dalam organisasi berita, ia sebaliknya hanya sebagian kecil dari organisasi media itu sendiri.
Masing-masing komponen dalam organisasi media bisa jadi
Universitas Sumatera Utara
mempunyai kepentingan sendiri-sendiri. Misalnya selain sebagai redaksi ada juga bagian pemasaran, bagian iklan, bagian sirkulasi,
bagian umum dan seterusnya. 8.
Level Ekstramedia Level ini berhubungan dengan faktor lingkungan di luar media.
meskipun berada di luar organisasi media, namun hal-hal di luar organisasi media ini sedikit banyak dalam banyak kasus
mempengaruhi pemberitaan media. Faktor- faktor tersebut adalah sumber berita, sumber penghasilan media iklan, pelangganpembeli
media, pihak eksternal pemerintah dan lingkungan bisnis, dan ideologi kerangka berpikirreferensi.
II.3 Surat Kabar