Penyakit saraf c.Patah tulang punggung Semua tulang di tubuh Tabulasi Silang Perilaku Responden

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pertanyaan Yang Diajukan Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010 No Pertanyaan Pengetahuan Responden Responden Yang Menjawab Persentase Jawaban 1. Pengertian Osteoporosis: a. Patah tulang yang disebabkan oleh kekurangan kalsium b. Kerapuhan tulang disebabkan oleh kekurangan kalsium c. Patah tulang karena usia lanjut 16 16,8 72 75,8 7 7,4 Jumlah 95 100,0 2. Orang yang beresiko menderita penyakit osteoporosis: a. Anak-anak yang menderita polio b. Orang yang sebelumnya memiliki orangtua yang menderita penyakit osteoporosis c. Wanita yang telah berhenti menstruasinya dan kurang berolahraga 13 13,7 19 20,0 63 66,3 Jumlah 95 100,0 3. Penyebab Penyakit Osteoporosis: a. Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium b. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan berpengawet

c. Mempunyai gaya hidup yang buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol

74 77,9 12 12,6 9 9,5 Jumlah 95 100,0 4. Gejala awal timbulnya penyakit osteoporosis: a.Pegal-pegal dibagian perut b.Pegal dan nyeri dibagian punggung c.Massa tulang berkurang 4 4,2 70 73,7 21 22,1 Jumlah 95 100,0 5. Pencegahan osteoporosis: a. Mengonsumsi kalsium setiap hari sesuai kebutuhan b.Mengonsumsi makanan yang banyak proteinnya c.Tidak berolahraga 76 80,0 11 11,6 8 8,4 Jumlah 95 100,0 6. Penyakit osteoporosis dapat dipengaruhi oleh penyakit lain: a.Iya b.Tidak 66 69,5 29 30,5 Jumlah 95 100,0 7. Jenis penyakit lain penyebab osteoporosis: a.Pembesaran kelenjar tiroid

b.Penyakit saraf c.Patah tulang punggung

17 17,9 12 12,6 42 44,2 Jumlah 95 100,0 8. Osteoporosis dapat diturunkan kepada anak: a.Dapat b.Tidak dapat c.Tidak tahu 24 25,3 34 35,8 37 38,9 Jumlah 95 100,0 9. Tulang yang rentan osteoporosis: a.Tulang punggung dan tulang pinggul b.Tidak tahu

c.Semua tulang di tubuh

36 37,9 29 30,5 30 31,6 Jumlah 95 100,0 10. Jenis olahraga untuk mengurangi osteoporosis: a.Olahraga berat seperti angkat beban b.Fitness, basket dan renang c.Lari pagi, jalan cepat dan senam 8 8,4 17 17,9 70 73,7 Jumlah 95 100,0 11. Jenis KB yang membantu pertumbuhan tulang: a.KB suntik b.Semua Jenis KB c.Pil KB 11 11,6 16 16,8 68 71,6 Jumlah 95 100,0 12. Cara mendapatkan vitamin D: a.Terpapar sinar matahari pagi setiap harinya b.Konsumsi suplemen vitamin D c.Konsumsi berbagai jenis sayuran 52 54,7 16 16,0 27 28,4 Jumlah 95 100,0 13. Makanan kandungan kalsium tinggi: a.Kopi, teh, minuman beralkohol b.Buah dan sayuran yang mengandung kalsium c.Jeruk, wortel, selai kacang dan roti gandum 4 4,2 58 61,1 33 34,7 Jumlah 95 100,0 14. Alasan kopi dan alkohol menghambat pertumbuhan tulang: a.Bisa meracuni tulang b.Dapat menghambat proses penyerapan kalsium oleh tubuh

c.Tidak tahu

12 12,6 58 61,1 25 26,3 Jumlah 95 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas, tingkat pengetahuan responden yang baik terlihat dari kemampuan responden menjawab pertanyaan mengenai pengertian penyakit osteoporosis, dimana 72 orang 75,8 menjawab bahwa pengertian penyakit osteoporosis adalah kerapuhan tulang yang disebabkan oleh kekurangan kalsium, orang yang menderita osteoporosis memiliki tulang yang rapuh karena masa tulang mereka sedikit dan mempunyai struktur tulang yang buruk. Responden telah mengerti hal ini sebab adanya kemudahan responden mendapatkan sumber informasi tentang hal tersebut, yang diperoleh dari media cetak dan elektronik. Masa tulang wanita lebih ringan daripada pria dan setelah memasuki masa menopause wanita lebih banyak kehilangan masa tulang sebab hormon estrogen telah berhenti berproduksi. Sebanyak 63 orang 66,3 menjawab wanita yang telah berhenti menstruasinya dan kurang berolahraga merupakan orang yang beresiko terkena penyakit osteoporosis. Menurut beberapa orang responden dengan melakukan olahraga seperti jalan kaki setiap hari bisa mengurangi terjadinya risiko patah tulang yang bisa memicu terjadinya penyakit osteoporosis. Dari 95 orang sebanyak 74 orang 77,9 menjawab bahwa penyebab terjadinya penyakit osteoporosis adalah karena kurang mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium. Kalsium merupakan unsur penting dalam pembentukan tulang. Selama ini masyarakat hanya mengenal susu dan produk olahan lainnya sebagai sumber kalsium satu-satunya bagi tubuh. Selain susu, kalsium juga banyak terkandung pada sumber makanan lain seperti ikan teri asin, tahu dan jenis kacang- kacangan. Namun masih ada responden 9 orang 9,5 yang menjawab bahwa Universitas Sumatera Utara dengan mengonsumsi makanan berpengawet bisa menyebabkan penyakit osteoporosis. Pengetahuan responden yang baik juga terkait dengan mengertinya responden bahwa seseorang yang menderita osteoporosis disertai dengan gejala-gejala tertentu salah satunya yaitu adanya rasa pegal dan nyeri yang dirasakan di bagian punggung. Hal tersebut sesuai dengan jawaban dari 70 orang 73,7 yang menyatakan gejala awal timbulnya penyakit osteoporosis adalah pegal-pegal dan nyeri dibagian punggung. Pengurangan masa tulang juga dapat menjadi tanda bahwa seseorang terkena penyakit osteoporosis hal ini sesuai dengan jawaban dari 21 orang 22,1, namun alat untuk melakukan pemerikasaan tulang belum banyak dijumpai di rumah sakit. Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium setiap hari kita dapat mengurangi resiko penyakit osteoporosis hal ini sesuai dengan hasil penelitian di mana sebanyak 76 orang 80,0 menjawab seperti pernyataan diatas. Sebanyak 11 orang 11,6 menjawab mengonsumsi makanan yang banyak proteinnya dapat membantu mengurangi resiko osteoporosis. Terdapat jenis protein tertentu yang menghambat kerja kalsium, yaitu protein hewani seperti daging sapi. Kandungan asam yang terdapat pada daging lebih banyak daripada sayuran. kandungan asam tersebut dapat melarutkan kalsium pada tulang dan membuangnya melalui urin. Belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa penyakit osteoporosis dapat ditimbulkan oleh penyakit lain. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh, di mana sebagian besar responden yaitu 66 orang 69,5 menyatakan penyakit lain dapat menyebabkan terjadinya penyakit osteoporosis dan Universitas Sumatera Utara 29 orang 30,5 menyatakan penyakit lain tidak dapat menyebabkan terjadinya penyakit osteoporosis. Diabetes mellitus dan pembesaran kelenjar tiroid adalah salah satu jenis penyakit yang dapat menyebabkan osteoporosis. Berdasarkan hasil penelitian hanya 17 orang 17,9 yang menjawab benar mengenai penyakit yang dapat menyebabkan osteoporosis, sedangkan 12 orang 12,6 menjawab penyakit saraf. Penelitian mengenai hal ini masih terus dilakukan dan juga masih sedikit hasil penelitian yang dipublikasikan sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Selama ini osteoporosis dikenal sebagai penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang salah seperti kurang berolahraga, pola makan yang salah dan kebiasaan yang buruk. Sekarang ini osteoporosis diketahui dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya, namun hanya sebesar 5-7 resiko terjadi pada anak dengan orang tua yang menderita osteoporosis. Berdasarkan hasil penelitan hanya 24 orang 25,3 yang menjawab dengan benar mengenai hal tersebut. Dari hasil penelitian sebanyak 36 orang 37,9 menjawab tulang punggung, tulang pinggul dan pergelangan tangan lebih beresiko terkena osteoporosis dan masih ada 29 orang 30,5 yang menjawab tidak tahu. Untuk memperjelas awal kejadian osteoporosis pada penderitanya dapat terlihat dari tulang punggung yang rapuh serta punggung penderita terlihat membungkuk. Pada akhirnya keadaan ini dapat menganggu aktifitas. Olahraga ringan seperti jalan kaki ±2 kilometer setiap hari, lari dan senam dapat membuat tulang menjadi lebih kuat. Bagian dalam tulang sumsum tulang juga dipicu aktif untuk menghasilkan sel-sel darah merah. Kedua kondisi ini akan Universitas Sumatera Utara menyebabkan berkurangnya pengambilan senyawa kalsium dari tulang. Sebanyak 70 orang 73,7 menjawab bahwa lari pagi, jalan cepat dan senam dapat membantu proses pembentukan tulang. Alat kontrasepsi yang sudah dikenal oleh masyarakat adalah pil KB, IUD dan KB suntik. Kebanyakan wanita sering menggunakan jenis pil disebabkan karena efek mudah menggunakannya dibandingkan dengan jenis KB yang lain. Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata 68 orang 71,6 menjawab bahwa penggunaan pil KB dapat membantu pertumbuhan tulang. Pil KB dapat menambah jumlah hormon estrogen dalam tubuh. Hormon ini ikut membantu proses pembentukan masa tulang. Vitamin D didapat oleh tubuh tidak hanya dari suplemen tetapi secara alami dapat diperoleh dari sinar matahari pagi karena dengan bantuan sinar matahari vitamin D yang terdapat pada kulit dapat diaktifkan. Sebanyak 52 orang 54,7 telah mengerti mengenai hal ini, dimana terlihat dari benarnya jawaban yang dipilih oleh responden bahwa dengan terpapar sinar matahari pagi setiap harinya dari pukul 7-9 pagi tubuh bisa mendapatkan vitamin D. Dengan memperhatikan kalsium yang terdapat dalam makanan resiko osteoporosis dapat dikurangi, 58 orang 61,1 telah mengerti bahwa buah dan sayuran yang mengandung kalsium harus dikonsumsi setiap hari selain diimbangi dengan olahraga agar kebutuhan kalsium tubuh tercukupi. Sebanyak 58 orang 61,1 menyatakan buah dan sayuran yang mengandung kalsium, terdapat 33 orang 34,7 yang menjawab bahwa jenis makanan lain seperti jeruk, wortel, selai kacang dan roti gandum mempunyai kandungan kalsium yang cukup. Universitas Sumatera Utara Alkohol telah diketahui merupakan jenis minuman yang tidak baik bagi kesehatan, banyak efek yang buruk yang ditimbulkan oleh alkohol seperti bisa menimbulkan kanker hati dan sulit berkonsentrasi. Sebanyak 58 orang 61,1 menjawab dengan benar bahwa kopi dan alkohol dapat menghambat proses penyerapan kalsium oleh tubuh, masyarakat pada umumnya telah mengetahui efek yang tidak baik yang ditimbulkan oleh alkohol dan kafein tapi tidak terhadap penyakit osteoporosis.

4.3.2. Sikap Responden

Distribusi sikap responden mengenai pencegahan penyakit osteoporosis dapat dilihat pada tabel 4.7. dibawah ini: Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Pencegahan Penyakit Osteoporosis Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010 No. Tingkat Sikap Responden Jumlah orang Persentase 1. 2. 3. Baik Sedang Kurang 51 42 2 53,7 44,2 2,1 Jumlah 95 100,0 Dari tabel 4.7. diatas, terdapat 51 orang responden 53,7 memiliki kategori sikap baik, responden dengan kategori sikap sedang berjumlah 42 orang responden 44,2 dan hanya 2 orang responden 2,1 yang memiliki sikap yang kurang. Sikap yang baik terbentuk dari pengetahuan yang baik juga. Distribusi jawaban responden terhadap beberapa pertanyaan dapat dilihat pada tabel 4.8. di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Distribusi Sikap Responden Berdasarkan Pertanyaan Yang Diajukan Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010 No. Sikap Responden Setuju Tidak Setuju Jumlah N N N 1. Osteoporosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium oleh tubuh. 85 89,5 10 10,5 95 100,0 2. Mengonsumsi susu yang mengandung kalsium tinggi tidak menjamin Anda terbebas dari penyakit osteoporosis 36 37,9 59 62,1 95 100,0 3. Penyakit osteoporosis dapat diturunkan oleh orangtua kepada anaknya. 21 22,1 74 77,9 95 100,0 4. Setiap orang harus melakukan pencegahan penyakit osteoporosis sejak dini. 58 61,1 37 38,9 95 100,0 5. Sebaiknya pencegahan penyakit osteoporosis tidak hanya dilakukan oleh wanita tetapi juga pria. 88 92,6 37 38,9 95 100,0 6. Penggunaan pil KB dapat membantu perangsangan pertumbuhan tulang. 58 61,1 37 38,9 95 100,0 7. Tulang punggung lebih rentan mengalami keropos tulang. 77 81,1 18 18,9 95 100,0 8. Makanan dengan kandungan kalsium tinggi hanya terdapat di dalam susu. 65 68,4 30 31,6 95 100,0 9. Orang yang sedang menjalani diet makanan lebih beresiko terkena osteoporosis karena jumlah kalsium yang dikonsumsi sedikit. 50 52,6 45 47,4 95 100,0 10. Vitamin D dengan bantuan sinar matahari pagi dapat membantu pertumbuhan tulang. 60 63,2 35 36,8 95 100,0 11. Vitamin D dapat diperoleh melalui sayuran yang berwarna hijau. 51 53,7 44 46,3 95 100,0 12. Anda merasa kesulitan menyediakan makanan yang mengandung gizi cukup. 47 49,5 48 50,5 95 100,0 13. Setiap wanita yang telah memasuki masa menopause pasti akan menderita osteoporosis. 31 32,6 64 67,4 95 100,0 14. Mengonsumsi kopi dan alcohol dapat mencegah terjadinya penyakit osteoporosis. 20 21,1 75 78,9 95 100,0 15. Semua olahraga dapat dilakukan oleh penderita osteoporosis. 40 42,1 55 57,9 95 100,0 Sebanyak 85 orang 89,5 menyatakan setuju bahwa osteoporosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium oleh tubuh. Sikap setuju responden mengenai pengertian osteoporosis seiring dengan pemahaman responden mengenai pengertian penyakit ini. Universitas Sumatera Utara Sikap tidak setuju ditunjukkan oleh 59 orang 62,1 bahwa mengonsumsi susu yang mengandung kalsium tinggi tidak menjamin kita terbebas dari penyakit osteoporosis. Kalsium yang dibutuhkan tubuh setiap hari adalah sebanyak 800 miligram, selain itu masih diperlukan zat pembangun lain untuk membangun tulang agar terhindar dari penyakit osteoporosis seperti vitamin D dan juga fosfor. Sebagian responden yaitu 74 orang 77,9 menyatakan tidak setuju penyakit osteoporosis dapat diturunkan oleh orangtua kepada anaknya sebab berdasarkan pengetahuan mereka mengenai osteoporosis, penyakit ini lebih sering disebabkan oleh pengaruh dari gaya hidup yang tidak baik seperti pola konsumsi yang salah, dimana masyarakat sekarang cenderung mengonsumsi makanan yang rendah kandungan gizinya. Setiap tahunnya angka penderita osteoporosis terus bertambah, untuk itu tindakan pencegahan harus dilakukan lebih dini dengan memperhatikan kecukupan gizi khususnya kalsium, dimana kalsium yang cukup saat muda mempengaruhi keadaan tulang saat tua nanti. Hal ini sesuai dengan sikap responden dimana 58 orang 61,1 menyatakan setuju bahwa setiap orang harus melakukan pencegahan penyakit osteoporosis sejak dini. Pria juga tidak dapat terbebas dari penyakit osteoporosis. Selama ini masyarakat menganggap osteoporosis identik dengan penyakit yang dialami wanita yang telah menopause. Sebanyak 88 orang 92,6 menjawab setuju bahwa pria juga berisiko terhadap penyakit osteoporosis tetapi kejadiannya banyak pada pria yang telah mencapai usia lebih dari 70 tahun. Universitas Sumatera Utara Sebagian besar responden yaitu 58 orang 61,1 menyatakan setuju bahwa pengunaan pil KB dapat membantu perangsangan pertumbuhan tulang. Sebab responden yang menjadi sampel merupakan wanita yang telah menikah, rata-rata dari sampel telah pernah menggunakan alat kontrasepsi sehingga sedikit banyak mereka mengetahui manfaat yang diberikan oleh alat kontrasepsi tersebut. Tulang punggung lebih rentan terjadi patah tulang akibat struktur tulangnya yang tipis, tulang punggung banyak mengandung tulang trabekular dimana susunannya lebih tipis dibandingkan dengan tulang kortikal. Sesuai dengan hasil penelitian 77 orang 81,1 setuju bahwa tulang punggung lebih rentan mengalami keropos tulang. Ciri-ciri tersebut dapat dilihat langsung sebab punggung penderita membungkuk. Kalsium tidak hanya terdapat pada bahan hasil olahan susu tetapi juga terdapat pada makanan laut seperti ikan teri asin, tahu, roti gandum dan jeruk. Sebanyak 65 orang 68,4 menyatakan setuju makanan dengan kandungan kalsium tinggi hanya terdapat di dalam susu. Hal tersebut disebabkan karena masih kurangnya pengenalan kepada masyarakat mengenai jenis makanan lain yang memiliki kalsium tinggi yang setara dengan susu. Sebanyak 50 orang 52,6 menyatakan setuju dengan orang yang sedang menjalani diet makanan lebih beresiko terkena osteoporosis karena jumlah kalsium yang dikonsumsi sedikit. Orang yang sedang menjalani diet makanan biasanya lebih banyak mengonsumsi sayuran dan protein nabati dalam menu makanannya dan menghindari konsumsi daging dan susu dalam menu makannya. Universitas Sumatera Utara Sikap setuju juga ditunjukkan oleh 60 orang 63,2, terhadap pernyataan bahwa vitamin D dengan bantuan sinar matahari pagi dapat membantu pertumbuhan tulang. Vitamin D dalam bentuk nonaktif terdapat pada kulit, dengan terkena sinar matahari setiap pagi vitamin D ini akan diubah sehingga dapat dapat digunakan oleh tubuh untuk mencegah tulang keropos. Vitamin D tidak terdapat pada makanan yang berupa sayur, vitamin didapatkan tubuh melalui suplemen dan telah terdapat pada kulit. Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 51 orang 53,7 menyatakan setuju bahwa vitamin D dapat diperoleh melalui sayuran yang berwarna hijau. Sikap setuju ditunjukkan oleh 48 orang 50,5 mengenai anggapan kesulitan menyediakan makanan yang mengandung gizi cukup. Angggapan seperti diatas tentu tidak benar. Kemampuan setiap orang untuk menyediakan makanannya yang bergizi lebih dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan orang tadi. Makanan yang mengandung kalsium tidak harus terdapat dalam susu dan tidak harus dari makanan dengan harga mahal. Banyaknya wanita yang telah menopause yang menderita rapuh tulang dan memperlihatkan bentuk tubuh yang membungkuk ternyata tidak disetujui oleh 64 orang 67,4 bahwa hal tersebut dapat menjadikan mereka pasti menderita osteoporosis. Wanita yang belum menopause bisa juga menderita osteoporosis apabila mempunyai jumlah kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh kurang. Sebagian besar responden yaitu 75 orang 78,9 tidak setuju bahwa kopi dan alkohol dapat mencegah penyakit osteoporosis. Banyak pegaruh buruk yang ditimbulkan oleh kopi dan alkohol bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara Universitas Sumatera Utara berlebihan. Alkohol dapat menghambat proses penyerapan kalsium oleh tulang dan membuangnya keluar tubuh. Olahraga memberikan manfaat yang baik terhadap kesehatan tubuh, namun bagi penderita osteoporosis, tidak semua jenis olahraga dapat dilakukan, hal ini sesuai dengan jawaban responden, dimana sebanyak 55 orang 57.9 menyatakan tidak setuju bahwa semua olahraga dapat dilakukan oleh penderita osteoporosis. Olahraga yang dapat dilakukan seperti olahraga ringan seperti lari, jalan kaki, senam dan olahraga yang tidak banyak memberikan tekanan pada tulang.

4.3.3. Tindakan Responden

Distribusi tindakan responden mengenai pencegahan penyakit osteoporosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Pencegahan Penyakit Osteoporosis Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010 No. Tingkat Tindakan Responden Jumlah orang Persentase 1. 2. 3. Baik Sedang Kurang 54 36 5 56,8 37,9 5,3 Jumlah 95 100,00 Berdasarkan tabel 4.9. diatas, sebagian besar responden yang berjumlah 54 orang responden 56,8 memiliki kategori tindakan yang baik mengenai pencegahan penyakit osteoporosis dan hanya 5 orang responden 5,3 memiliki kategori tindakan yang kurang mengenai pencegahan penyakit osteoporosis. Ditribusi jawaban responden disajikan pada tabel 4.10. berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Berdasarkan Pertanyaan Yang Diajukan Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010 No. Pertanyaan Tindakan Responden Responden Yang Menjawab Persentase Jawaban 1. Melakukan pemerikasaan tulang: a.Pernah b.Tidak pernah 12 12,6 83 87,4 Jumlah 95 100,0 2. Konsumsi susu: a.Rutin b.Kadang-kadang c.Tidak pernah 20 21.1 58 61.1 17 17.9 Jumlah 95 100,0 3. Kegiatan olahraga: a.3-4 kali seminggu b.Jarang c.Tidak pernah 12 12.6 64 67.4 19 20.0 Jumlah 95 100,0 4. Jenis olahraga yang dilakukan: a.Lari pagi, senam dan jalan kaki b.Fitnes dan angkat beban c.Basket, sepakbola dan voli 78 82.1 3 3.2 14 14.7 Jumlah 95 100,0 5. Konsumsi suplemen kalsium: a.Ya b.Tidak 32 33.7 63 66.3 Jumlah 95 100,0 6. Memperhatikan kandungan kalsium pada susu: a.Ya b.Tidak c.Kadang-kadang 34 35.8 36 37.9 25 26.3 Jumlah 95 100,0 7. Tindakan bila terkena osteoporosis: a. Melakukan pemerikasaan tulang b.Mengatur konsumsi makanan c.Tidak melakukan apa-apa 2 2.1 81 85.3 12 12.6 Jumlah 95 100,0 8. Terpapar sinar matahari pagi: a.Iya b.Kadang-kadang c.Tidak pernah 29 30.5 58 61.1 8 8.4 Jumlah 95 100,0 9. Konsumsi suplemen vitamin D: a.Kadang-kadang b.Tidak pernah c.Iya 57 60.0 27 28.4 11 11.6 Jumlah 95 100,0 10. Sumber kalsium yang dikonsumsi: a.Kopi b.Multivitamin dan obat dari dokter c.Sayuran,susu, buah dan ikan 4 4.2 19 20.0 72 75.8 Jumlah 95 100,0 11. Apalah WUS merokok: a.Iya b.Tidak 14 14.7 81 85.3 Jumlah 95 100,0 12. Apakah WUS mengonsumsi alkohol: a.Tidak b.Iya 84 88.4 11 11.6 Jumlah 95 100,0 Dengan melakukan pemeriksaan tulang seseorang dapat mengetahui lebih cepat keadaan tulang mereka. Sebanyak 83 orang 87.4 menyatakan tidak pernah Universitas Sumatera Utara pernah melakukan pemeriksaan tulang. Salah satunya disebabkan oleh alatnya yang belum tersedia di beberapa rumah sakit. Hanya 12 orang 12.6 melakukan pemeriksaan tulang di mall yang disponsori oleh swasta produk susu dan tempat penjualan alat kesehatan dan di rumah sakit Dalam pikiran setiap orang susu merupakan sumber kalsium bagi tulang. Tetapi pernyataan tersebut tidak diikuti oleh tindakan mengonsumsinya. Dari hasil penelitian ternyata 58 orang 61,1 hanya kadang-kadang mengonsumsi susu. Salah satu yang menyebabkan hal ini terjadi adalah banyak masyarakat yang tidak menyukai susu dan harga susu yang masih tergolong mahal. Pengetahuan dan sikap yang baik tentang olahraga ternyata tidak sepenuhnya siikuti dengan tindakan yang baik pula. Masih banyak responden 64 orang 67,4 yang jarang melakukan olahraga setiap minggu. Rata-rata orang jarang melakukan olahraga akibat tidak ada waktu, sebab sebagian besar waktunya digunakan untuk bekerja. Jenis olahraga yang dilakukan oleh 78 orang 82,1 untuk mencegah terjadinya osteoporosis adalah melakukan olahraga lari pagi, senam dan jalan kaki. Responden mengetahui hal ini karena memperoleh informasi dari media cetak maupun elektronik dan semakin sadarnya responden bahwa akan pemeliharaan kesehatan tulang. Apabila tubuh tidak mendapatkan asupan kalsium dari makanan, kekurangan ini dapat dicukupi dari suplemen kasium yang sekarang banyak dijual di pasaran. Tetapi sebanyak 63 orang 33.7 tidak mengonsumsi vitaminobat-obatan yang mengandung kalsium. Hal ini disebabkan oleh harga suplemen kalsium yang mahal Universitas Sumatera Utara dan menurut responden dengan mengonsumsi susu kebutuhan kalsium mereka sudah terpenuhi. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui kebutuhan kalsium tubuh yang harus dicukupi setiap hari. Ketika membeli susu masyarakat jarang memperhatikan kandungan kalsium yang terpadat pada kemasan susu, masyarakat cenderung membeli susu yang sudah sering mereka lihat iklannya di televisi dan memiliki harga yang terjangkau. Sebanyak 36 orang 37,9 tidak memperhatikan kandungan kalsium yang terdapat pada kemasan susu. Keadaan diatas terkait dengan informasi yang diperoleh oleh responden, ada yang beranggapan bahwa kalsium yang sudah ada dikemasan susu sudah mencukupi dari yang dianjurkan. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah penyakit osteoporosis. Salah satunya adalah dengan mengatur konsumsi makanan sehari-hari. Dimana sebagain besar responden yaitu 81 orang 85,3 menjawab hal ini. Mengatur konsumsi makanan yaitu dalam setiap menu makanan yang dikonsumsi terkandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebanyak 58 orang 61,1 menjawab bahwa mereka hanya kadang-kadang terkena sinar matahari dari pukul 7-9 pagi setiap harinya. Padahal dengan bantuan sinar matahari pagi tubuh dapat memperoleh vitamin D yang baik bagi pertumbuhan tulang. Bagi masyarakat di daerah dengan sinar matahari yang kurang dapat mencukupi kebutuhan vitamin D dari suplemen. Supelemen vitamin D sekarang ini dijual bebas ditoko-toko obat. Dari hasil penelitian sebanyak 57 orang 60,0 masih jarang mencukupi kebutuhan vitamin D tubuh dengan mengonsumsi suplemen vitamin D. Harga suplemen yang tinggi Universitas Sumatera Utara menyebabkan seseorang jarang mengonsumsinya, selain itu Indonesia adalah negara yang terletak diwilayah tropis dimana sinar matahari selalu ada. Sehingga tubuh dapat terus memperoleh vitamin D dari sinar matahari setiap paginya. Aneka sereal, susu, yoghurt, ikan salmon, kacang kedelei, brokoli, buah jeruk dan wortel adalah beberapa sumber makanan dengan kandungan kalsium yang tinggi dan membantu tubuh dalam mencukupi kebutuhan kalsium. Hal tersebut sesuai dengan jawaban 72 orang 75,8 yang menjawab bahwa sumber kalsium yang mereka konsumsi berasal dari sayuran, buah, sayuran dan ikan. Responden menyadari bahwa ada efek buruk bagi pada kesehatan tulang apa bila melakukan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok dan mengonsumsi alcohol terlebih lagi sudah terbiasa dilakukan sejak muda dapat merusak struktur tulang lebih awal. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sbanyak 81 orang 85,3 menjawab tidak merokok. Seorang perokok memiliki kemungkinan satu setengah hingga dua kali lebih besar akan mengalami patah tulang pinggul dan pergelangan tangan serta patah tulang punggung. Sebanyak 84 orang 88,4 menjawab tidak alkoholik, sebab mengonsumsi alcohol yang berlebihan selama bertahun-tahun mengakibatkan berkurangnya masa tulang. Frekuensi jenis makanan WUS dalam 1 bulan terakhir dapat dapat dilihat pada tabel 4.11. di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Jenis Makanan Yang Dikonsumsi WUS Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010 No Jenis Makanan Frekuensi Jenis Makanan N 1-3x hari 1-3x mggu 4-5x mggu 1-3x bulan Tidak pernah 1. Nasi 95 100 - - - - - - - - 95 100 2. Kentang - - 40 42,1 25 26,3 30 31,6 - - 95 100 3. Jagung - - 2 2,1 - - 12 12,6 81 85,3 95 100 4. Roti 45 47,4 20 21,1 20 21,1 10 10,4 - - 95 100 5. Daging - - 43 45,3 - - 47 49,5 5 5,2 95 100 6. Ikan 18 18,9 53 55,8 15 15,8 9 9,5 - - 95 100 7. Udang - - 24 25,3 - - 48 50,5 28 29,5 95 100 8. Tahu 10 10,4 41 43,2 31 32,6 13 13,7 - - 95 100 9. Cumi - - 36 37,9 - - 33 34,7 26 27,4 95 100 10. Bayam 5 5,3 49 51,6 15 15,8 12 12,6 7 7,4 95 100 11. Kangkung 19 20 31 32,6 3 3,2 39 41 3 3.2 95 100 12. Tomat - - 12 12,6 72 75,8 11 11,6 - - 95 100 13. Wortel 10 10,5 21 22,1 40 42,1 14 14,7 10 10,5 95 100 14. Kacang panjang - - 65 68,4 13 10 10,5 7 7,4 95 100 15. Pisang 35 36,8 17 17,9 28 29,5 9 9,5 6 6,3 95 100 16. Papaya 47 49,5 24 25,3 21 22,1 3 3,2 - - 95 100 17. Apel - - 4 4,2 25 26,3 31 32,6 35 36,8 95 100 18. Jeruk 10 10,5 59 62,1 23 24,2 3 3,2 - - 95 100 19. Jambu 8 8,4 43 45,3 15 15,8 24 25,3 5 5,3 95 100 20. Nenas 15 15,8 31 32,6 - - 36 37,9 13 13,7 95 100 21. Susu sapi 8 8,4 12 12,6 - - 24 25,3 51 53,7 95 100 22. Susu kedelei 17 17,9 27 28,4 - - 33 34,7 17 17,9 95 100 23. Susu bubuk 7 7,4 28 29,5 7 7,4 13 13,7 40 42,1 95 100 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 53 orang 55,8 menngonsumsi ikan 1-3 kali dalam seminggu, sementara itu jenis sayuran yang sering dikonsumsi oleh responden adalah kacang panjang yaitu sebanyak 65 orang 68,4. Sebanyak 59 orang 62,1 mengonsumsi buah jeruk dengan frekuensi 1-3 kali dalam seminggu. Berdasarkan hasil penelitian ternyata masih banyak responden yang tidak mengonsumsi susu, sebanyak 51 orang 53,7 tidak pernah mengonsumsi susu sapi.

4.4. Tabulasi Silang Perilaku Responden

Tabulasi silang antara pengetahaun dengan sikap dapat dilihat pada tabel 4.12. dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Responden Tentang Pencegahan Penyakit Osteoporosis Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010 No. Kategori Pengetahuan Kategori Sikap N Baik Sedang Kurang 1. Baik 41 64,06 23 35,94 64 100 2. Sedang 10 35,71 17 60,71 1 3,57 28 100 3. Kurang 2 66,67 1 33,33 3 100 Berdasarkan hasil penelitian yang ditabulasi silang yang terdapat pada tabel 4.12. dapat dilihat bahwa sebanyak terdapat 41 orang 64,06 yang memiliki pengetahuan baik juga diikuti dengan sikap yang baik mengenai pencegahan penyakit osteoporosis dan responden yang memiliki sikap sedang dan pengetahuan yang kurang sebanyak 2 orang 66,67. Pengetahuan mengenai suatu objek baru, baru menjadi sikap apabila pengetahuan itu disertai kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan objek itu. Tabulasi silang antara pengetahuan dengan tindakan dapat dilihat pada tabel 4.13. di bawah ini: Tabel 4.13. Pengetahuan Dengan Tindakan Responden Tentang Pencegahan Penyakit Osteoporosis Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010 No. Kategori Pengetahuan Kategori Tindakan N Baik Sedang Kurang 1. Baik 45 70,31 18 28,13 1 1,56 64 100 2. Sedang 9 32,14 16 57,14 3 10,71 28 100 3. Kurang 2 66,67 1 33,33 3 100 Berdasarkan hasil penelitian yang ditabulasi silang yang terdapat pada tabel 4.13. dapat dilihat bahwa responden dengan pengetahuan baik dan tindakan baik sebanyak 45 orang dan terdapat 2 orang yang memiliki pengetahuan kurang dengan tindakan sedang mengenai pencegahan penyakit osteoporosis. Pengetahuan Universitas Sumatera Utara yang baik cenderung membentuk tindakan yang baik pula dalam pencegahan penyakit. Tabulasi silang antara sikap dengan tindakan dapat dilihat pada tabel 4.14. di bawah ini: Tabel 4.14. Sikap Dengan Tindakan Responden Tentang Pencegahan Penyakit Osteoporosis Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010 No. Kategori Sikap Kategori Tindakan N Baik Sedang Kurang 1. Baik 34 88,24 17 33,33 51 100 2. Sedang 20 47,62 17 40,48 5 11,9 42 100 3. Kurang 2 100,00 2 100 Berdasarkan hasil penelitian yang ditabulasi silang yang terdapat pada tabel 4.14. dapat dilihat bahwa sebanyak 34 responden 88,24 memiliki sikap dan tindakan yang baik mengenai pencegahan penyakit osteoporosis, terdapat 20 21,05 yang memiliki sikap sedang dan juga tindakan sedang dan hanya 2 2,05 yang memiliki sikap kurang tentang pencegahan penyakit osteoporosis memiliki sikap sedang. Sikap-sikap yang positif terhadap nilai-nilai kesehatan terutama mengenai pencegahan penyakit biasanya terwujud dalam suatu tindakan nyata. Namun, tidak disetiap keadaan kita menjumpai sikap yang sesuai dengan tindakannya.

4.5. Analisis Bivariat