Pengetahuan Perilaku Pencegahan Penyakit

diamati secara langsung Notoadmodjo, 2007. Perilaku menurut Mantra dalam Emmy 1994, 2007 adalah respon tanggapan individu yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Menurut Benyamin Bloom 1908 seorang ahli psikologi pendidikan dalam Notoatmodjo 2007, perilaku manusia dibagi ke dalam tiga domain yaitu kognitif cognitive, efektif affective, dan psikomotor pshycomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni : 1. Pengetahuan peserta terhadap materi pendidikan yang diberikan knowledge. 2. Sikap atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan attitude. 3. Praktek atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubngan dengan materi pendidikan yang diberikan practice.

2.2.1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah info, fakta, hukum prinsip, proses dan kebiasaan yang terakumulasi dalam pribadi sebagai hasil proses interaksi dan pengalaman. Pengetahuan diperoleh manusia baik secara langsung melalui pengalaman dan kontak dengan segala realita dalam lingkungan hidupnya ataupun pengetahuan diperoleh langsung melalui catatan-catatan buku – buku, kepustakaan. Pengetahuan merupakan hasil aktifitas tertentu. Semakin sering kita menghadapi tuntutan lingkungan dan semakin banyak pengalaman kita dalam praktek, maka makin besar Universitas Sumatera Utara persiapan kita dimodifikasi dengan realita baru dalam lingkungan Jalaluddin dan Abdullah, 2002. Prevelensi penyakit osteoporosis di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan dunia. Yang menyebabkan tingginya jumlah penderita osteoporosis di Indonesia adalah rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit ini. Hal ini disebabkan karena rendahnya pendidikan, kurangnya informasi tentang osteoporosis dan bertambahnya usia Darwis, 2008. Pengetahuan osteoporosis ini meliputi pengetahuan mengenai pencegahan penyakit itu sendiri. Orang yang telah menderita penyakit osteoporosis sebelumnya tidak mengetahui bagaimana awal terjadinya penyakit ini. Masyarakat awalnya tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai penyakit osteoporosis. Sebagian masyarakat hanya mengetahui bahwa penyakit osteoporosis adalah penyakit yang menyerang tulang. Masyarakat tidak mengetahui seberapa besar resiko osteoporosis yang dialami oleh wanita terlebih lagi setelah memasuki masa menopause dengan asupan kalsium yang kurang disaat remaja Suryono, 2009. Pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan penyakit osteoporosis hanya sebatas mengonsumsi susu secara teratur setiap harinya. Karena pada umumnya masyarakat hanya mengetahui sumber kalsium hanya terdapat di dalam susu Anonim, 2008. Dari hasil penelitian, pengetahuan wanita menopause terhadap pencegahan osteoporosis yang dilakukan di Kota Madiun didapatkan bahwa sebagian besar 63 responden memiliki pengetahuan buruk dan sebagian kecil 37 responden memiliki pengetahuan baik Darwis, 2008. Penelitian lainnya juga dilakukan di Kabupaten Universitas Sumatera Utara Semarang Barat. Dari hasil penelitian didapatkan pengetahuan responden tentang osteoporosis terbanyak berkategori sedang 43.2 Hapsari, 2000.

2.2.2. Sikap