Tindakan Responden Tidak tahu

berlebihan. Alkohol dapat menghambat proses penyerapan kalsium oleh tulang dan membuangnya keluar tubuh. Olahraga memberikan manfaat yang baik terhadap kesehatan tubuh, namun bagi penderita osteoporosis, tidak semua jenis olahraga dapat dilakukan, hal ini sesuai dengan jawaban responden, dimana sebanyak 55 orang 57.9 menyatakan tidak setuju bahwa semua olahraga dapat dilakukan oleh penderita osteoporosis. Olahraga yang dapat dilakukan seperti olahraga ringan seperti lari, jalan kaki, senam dan olahraga yang tidak banyak memberikan tekanan pada tulang.

4.3.3. Tindakan Responden

Distribusi tindakan responden mengenai pencegahan penyakit osteoporosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang Pencegahan Penyakit Osteoporosis Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010 No. Tingkat Tindakan Responden Jumlah orang Persentase 1. 2. 3. Baik Sedang Kurang 54 36 5 56,8 37,9 5,3 Jumlah 95 100,00 Berdasarkan tabel 4.9. diatas, sebagian besar responden yang berjumlah 54 orang responden 56,8 memiliki kategori tindakan yang baik mengenai pencegahan penyakit osteoporosis dan hanya 5 orang responden 5,3 memiliki kategori tindakan yang kurang mengenai pencegahan penyakit osteoporosis. Ditribusi jawaban responden disajikan pada tabel 4.10. berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Berdasarkan Pertanyaan Yang Diajukan Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010 No. Pertanyaan Tindakan Responden Responden Yang Menjawab Persentase Jawaban 1. Melakukan pemerikasaan tulang: a.Pernah b.Tidak pernah 12 12,6 83 87,4 Jumlah 95 100,0 2. Konsumsi susu: a.Rutin b.Kadang-kadang c.Tidak pernah 20 21.1 58 61.1 17 17.9 Jumlah 95 100,0 3. Kegiatan olahraga: a.3-4 kali seminggu b.Jarang c.Tidak pernah 12 12.6 64 67.4 19 20.0 Jumlah 95 100,0 4. Jenis olahraga yang dilakukan: a.Lari pagi, senam dan jalan kaki b.Fitnes dan angkat beban c.Basket, sepakbola dan voli 78 82.1 3 3.2 14 14.7 Jumlah 95 100,0 5. Konsumsi suplemen kalsium: a.Ya b.Tidak 32 33.7 63 66.3 Jumlah 95 100,0 6. Memperhatikan kandungan kalsium pada susu: a.Ya b.Tidak c.Kadang-kadang 34 35.8 36 37.9 25 26.3 Jumlah 95 100,0 7. Tindakan bila terkena osteoporosis: a. Melakukan pemerikasaan tulang b.Mengatur konsumsi makanan c.Tidak melakukan apa-apa 2 2.1 81 85.3 12 12.6 Jumlah 95 100,0 8. Terpapar sinar matahari pagi: a.Iya b.Kadang-kadang c.Tidak pernah 29 30.5 58 61.1 8 8.4 Jumlah 95 100,0 9. Konsumsi suplemen vitamin D: a.Kadang-kadang b.Tidak pernah c.Iya 57 60.0 27 28.4 11 11.6 Jumlah 95 100,0 10. Sumber kalsium yang dikonsumsi: a.Kopi b.Multivitamin dan obat dari dokter c.Sayuran,susu, buah dan ikan 4 4.2 19 20.0 72 75.8 Jumlah 95 100,0 11. Apalah WUS merokok: a.Iya b.Tidak 14 14.7 81 85.3 Jumlah 95 100,0 12. Apakah WUS mengonsumsi alkohol: a.Tidak b.Iya 84 88.4 11 11.6 Jumlah 95 100,0 Dengan melakukan pemeriksaan tulang seseorang dapat mengetahui lebih cepat keadaan tulang mereka. Sebanyak 83 orang 87.4 menyatakan tidak pernah Universitas Sumatera Utara pernah melakukan pemeriksaan tulang. Salah satunya disebabkan oleh alatnya yang belum tersedia di beberapa rumah sakit. Hanya 12 orang 12.6 melakukan pemeriksaan tulang di mall yang disponsori oleh swasta produk susu dan tempat penjualan alat kesehatan dan di rumah sakit Dalam pikiran setiap orang susu merupakan sumber kalsium bagi tulang. Tetapi pernyataan tersebut tidak diikuti oleh tindakan mengonsumsinya. Dari hasil penelitian ternyata 58 orang 61,1 hanya kadang-kadang mengonsumsi susu. Salah satu yang menyebabkan hal ini terjadi adalah banyak masyarakat yang tidak menyukai susu dan harga susu yang masih tergolong mahal. Pengetahuan dan sikap yang baik tentang olahraga ternyata tidak sepenuhnya siikuti dengan tindakan yang baik pula. Masih banyak responden 64 orang 67,4 yang jarang melakukan olahraga setiap minggu. Rata-rata orang jarang melakukan olahraga akibat tidak ada waktu, sebab sebagian besar waktunya digunakan untuk bekerja. Jenis olahraga yang dilakukan oleh 78 orang 82,1 untuk mencegah terjadinya osteoporosis adalah melakukan olahraga lari pagi, senam dan jalan kaki. Responden mengetahui hal ini karena memperoleh informasi dari media cetak maupun elektronik dan semakin sadarnya responden bahwa akan pemeliharaan kesehatan tulang. Apabila tubuh tidak mendapatkan asupan kalsium dari makanan, kekurangan ini dapat dicukupi dari suplemen kasium yang sekarang banyak dijual di pasaran. Tetapi sebanyak 63 orang 33.7 tidak mengonsumsi vitaminobat-obatan yang mengandung kalsium. Hal ini disebabkan oleh harga suplemen kalsium yang mahal Universitas Sumatera Utara dan menurut responden dengan mengonsumsi susu kebutuhan kalsium mereka sudah terpenuhi. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui kebutuhan kalsium tubuh yang harus dicukupi setiap hari. Ketika membeli susu masyarakat jarang memperhatikan kandungan kalsium yang terpadat pada kemasan susu, masyarakat cenderung membeli susu yang sudah sering mereka lihat iklannya di televisi dan memiliki harga yang terjangkau. Sebanyak 36 orang 37,9 tidak memperhatikan kandungan kalsium yang terdapat pada kemasan susu. Keadaan diatas terkait dengan informasi yang diperoleh oleh responden, ada yang beranggapan bahwa kalsium yang sudah ada dikemasan susu sudah mencukupi dari yang dianjurkan. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah penyakit osteoporosis. Salah satunya adalah dengan mengatur konsumsi makanan sehari-hari. Dimana sebagain besar responden yaitu 81 orang 85,3 menjawab hal ini. Mengatur konsumsi makanan yaitu dalam setiap menu makanan yang dikonsumsi terkandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebanyak 58 orang 61,1 menjawab bahwa mereka hanya kadang-kadang terkena sinar matahari dari pukul 7-9 pagi setiap harinya. Padahal dengan bantuan sinar matahari pagi tubuh dapat memperoleh vitamin D yang baik bagi pertumbuhan tulang. Bagi masyarakat di daerah dengan sinar matahari yang kurang dapat mencukupi kebutuhan vitamin D dari suplemen. Supelemen vitamin D sekarang ini dijual bebas ditoko-toko obat. Dari hasil penelitian sebanyak 57 orang 60,0 masih jarang mencukupi kebutuhan vitamin D tubuh dengan mengonsumsi suplemen vitamin D. Harga suplemen yang tinggi Universitas Sumatera Utara menyebabkan seseorang jarang mengonsumsinya, selain itu Indonesia adalah negara yang terletak diwilayah tropis dimana sinar matahari selalu ada. Sehingga tubuh dapat terus memperoleh vitamin D dari sinar matahari setiap paginya. Aneka sereal, susu, yoghurt, ikan salmon, kacang kedelei, brokoli, buah jeruk dan wortel adalah beberapa sumber makanan dengan kandungan kalsium yang tinggi dan membantu tubuh dalam mencukupi kebutuhan kalsium. Hal tersebut sesuai dengan jawaban 72 orang 75,8 yang menjawab bahwa sumber kalsium yang mereka konsumsi berasal dari sayuran, buah, sayuran dan ikan. Responden menyadari bahwa ada efek buruk bagi pada kesehatan tulang apa bila melakukan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok dan mengonsumsi alcohol terlebih lagi sudah terbiasa dilakukan sejak muda dapat merusak struktur tulang lebih awal. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sbanyak 81 orang 85,3 menjawab tidak merokok. Seorang perokok memiliki kemungkinan satu setengah hingga dua kali lebih besar akan mengalami patah tulang pinggul dan pergelangan tangan serta patah tulang punggung. Sebanyak 84 orang 88,4 menjawab tidak alkoholik, sebab mengonsumsi alcohol yang berlebihan selama bertahun-tahun mengakibatkan berkurangnya masa tulang. Frekuensi jenis makanan WUS dalam 1 bulan terakhir dapat dapat dilihat pada tabel 4.11. di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Jenis Makanan Yang Dikonsumsi WUS Di Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Tahun 2010 No Jenis Makanan Frekuensi Jenis Makanan N 1-3x hari 1-3x mggu 4-5x mggu 1-3x bulan Tidak pernah 1. Nasi 95 100 - - - - - - - - 95 100 2. Kentang - - 40 42,1 25 26,3 30 31,6 - - 95 100 3. Jagung - - 2 2,1 - - 12 12,6 81 85,3 95 100 4. Roti 45 47,4 20 21,1 20 21,1 10 10,4 - - 95 100 5. Daging - - 43 45,3 - - 47 49,5 5 5,2 95 100 6. Ikan 18 18,9 53 55,8 15 15,8 9 9,5 - - 95 100 7. Udang - - 24 25,3 - - 48 50,5 28 29,5 95 100 8. Tahu 10 10,4 41 43,2 31 32,6 13 13,7 - - 95 100 9. Cumi - - 36 37,9 - - 33 34,7 26 27,4 95 100 10. Bayam 5 5,3 49 51,6 15 15,8 12 12,6 7 7,4 95 100 11. Kangkung 19 20 31 32,6 3 3,2 39 41 3 3.2 95 100 12. Tomat - - 12 12,6 72 75,8 11 11,6 - - 95 100 13. Wortel 10 10,5 21 22,1 40 42,1 14 14,7 10 10,5 95 100 14. Kacang panjang - - 65 68,4 13 10 10,5 7 7,4 95 100 15. Pisang 35 36,8 17 17,9 28 29,5 9 9,5 6 6,3 95 100 16. Papaya 47 49,5 24 25,3 21 22,1 3 3,2 - - 95 100 17. Apel - - 4 4,2 25 26,3 31 32,6 35 36,8 95 100 18. Jeruk 10 10,5 59 62,1 23 24,2 3 3,2 - - 95 100 19. Jambu 8 8,4 43 45,3 15 15,8 24 25,3 5 5,3 95 100 20. Nenas 15 15,8 31 32,6 - - 36 37,9 13 13,7 95 100 21. Susu sapi 8 8,4 12 12,6 - - 24 25,3 51 53,7 95 100 22. Susu kedelei 17 17,9 27 28,4 - - 33 34,7 17 17,9 95 100 23. Susu bubuk 7 7,4 28 29,5 7 7,4 13 13,7 40 42,1 95 100 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 53 orang 55,8 menngonsumsi ikan 1-3 kali dalam seminggu, sementara itu jenis sayuran yang sering dikonsumsi oleh responden adalah kacang panjang yaitu sebanyak 65 orang 68,4. Sebanyak 59 orang 62,1 mengonsumsi buah jeruk dengan frekuensi 1-3 kali dalam seminggu. Berdasarkan hasil penelitian ternyata masih banyak responden yang tidak mengonsumsi susu, sebanyak 51 orang 53,7 tidak pernah mengonsumsi susu sapi.

4.4. Tabulasi Silang Perilaku Responden