Tempat dan Waktu Studi Tegangan Lentur dan Perhitungan Diameter Dalam Bantalan

BAB 3 METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Studi

Dalam mempelajari sistem maintenance dilakukan survey studi di PT. Perkebunan Nusantara-III, yang terletak di Desa Paya Bagas Kecamatan Rambutan, Kotamadya Tebing Tinggi, Propinsi Sumatera Utara, sekitar 85 km kearah Tenggara Kota Medan. Studi dilakukan selama kurang lebih satu minggu mulai dari tanggal 23 April 2009 sampai tanggal 30 April 2009.

3.2. Tegangan Lentur dan Perhitungan Diameter Dalam Bantalan

Berikut ini merupakan perhitungan diameter bantalan poros dari sebuah kereta tambang lori dengan poros seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.1. Berat lori adalah sebesar 1,5 ton dengan kapasitas 2,5 ton dan menggunakan 2 buah poros dengan 4 roda. Kecepatan maksimum adalah sebesar 100 kmjam. Bahan poros ditentukan melalui perhitungan berikut ini. Gambar 3.1. Penampang poros lori Universitas Sumatera Utara 0,4 statis Beban rtikal gerakan ve karena ahan Beban tamb = gandar satu pada statis Beban horizontal Beban Diketahui: Berat lori = 1,5 ton = 1500 kg = 14700 N Massa jenis lori besi tuang = 7190 kgm 3 Panjang lori = 2,5 m Perhitungan dengan rumus-rumus dari Sularso 2004: 1. Beban total = 2,5 + 1,5 = 4 ton = 39200 N W = 42 = 2 ton = 19600 N 2. Jarak telapak roda g = 660 mm 3. Jarak bantalan radial j = 820 mm 4. Tinggi titik berat h = 600 mm 5. Kecepatan kerja maksimum V = 100 kmjam Karena kecepatan maksimum dibawah 120 kmjam maka nilai: α v = α L = = 0,3 6. Jari-jari telapak roda r = 120 mm 7. Momen pada tumpuan roda karena beban statis M 1 M 1 = 820– 660 mm 19600 N 4 = 784000 N.mm 8. Momen pada tumpuan roda karena gaya vertikal tambahan M 2 M 2 = 0,4 784000 N.mm = 313600 N.mm 9. Jarak dari titik tengah bantalan ke ujung luar naaf roda a = 50 mm. Panjang naaf roda l = 80 mm 10. Beban horizontal P P = 0,3 19600 N = 5880 N Universitas Sumatera Utara     + + + 2 660 - 820 - 80 50 6414,5455 - 80 50 4302,439 120 x 5880 11. Beban pada bantalan karena beban horizontal Q Q = mm 820 mm 600 N 5880 = 4302,439 N 12. Beban pada telapak roda karena beban horizontal R R = mm 660 mm 120 mm N600 5880 + = 6414,5455 N 13. Momen lentur pada naaf tumpuan roda sebelah dalam karena beban horizontal M 3 M 3 = M 3 = 944189,795 N.mm 14. Faktor tambah tegangan m = 1,0 15. Diameter dalam bantalan poros d s Wb σ = 48 kgmm 2 = 470,4 Nmm 2 d s 3 1 2 N.mm 944189,795 313600 784000 1 Nmm 470,4 2 , 10     + + ≥ d s = [ ] 3 1 3 mm 5 , 44273 = 35,37 mm ≈ 36 mm 16. Tegangan lentur σ b σ b = 3 37 944189,795 313600 784000 1 2 , 10 + + = 411,15 Nmm 2 17. n = Nmm2 411,15 Nmm2 470,4 = 1,144 ≥ 1 Menurut hasil perhitungan diatas bahwa dengan diameter sebesar 37 mm, poros tersebut sudah mampu menahan beban sebesar 2 ton. Untuk tegangan lentur yang yang terjadi berdasarkan diameter dalam bantalan sesuai dengan data di lapangan yaitu d s = 50 mm, adalah: Universitas Sumatera Utara σ b = 3 50 944189,795 313600 784000 1 2 , 10 + + = 166,61 Nmm 2 Maka tegangan lentur yang terjadi adalah 166,61 Nmm 2 .

3.3 Penentuan sifat fisik dan mekanik dari material