Pengaruh aktivitasi Pelabuhan Gunungsitoli terhadap Masyarakat

BAB IV PERANAN PELABUHAN GUNUNGSITOLI DALAM MENDUKUNG PERKEMBANGAN KABUPATEN NIAS

4.1 Pengaruh aktivitasi Pelabuhan Gunungsitoli terhadap Masyarakat

Kabupaten Nias terletak di pantai barat pulau Sumatera yang memiliki pelabuhan laut yang diusahakan. Dalam kegiatan ekonomi, tenaga kerja sangat diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ekonomi sebagai pendukung perkembangan Kabupaten Nias. Bagaimana lengkap serta modrennya peralatan yang digunakan dan dimanfaatkan dengan sebaiknya oleh pihak perusahaan pelabuhan maka mereka harus dapat mendampingi tenaga kerja manusia agar peralatan-peralatan yang ada dapat dimanfaatkan. Pelabuhan Gunungsitoli dan pelaksanaan kegiatannya juga memerlukan jaringan pengangkutan dan perhubungan yang membawa pengaruh bagi masyarakat Nias, terutama dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Selain itu pelabuhan juga memberi pandapatan yang lumayan bagi masyarakat yang tidak bekerja dalam pelabuhan. Seperti adanya penduduk yang berjualan di sekitar pelabuhan, antara lain ada yang membuka kedai kopi, kedai nasi, juga berjualan buah-buahan, berjualan roti, rokok dan lain sebaginya. Ada juga yang membuka losmen ataupun penginapan serta rumah-rumah kontrak bagi awak-awak kapal, nakhoda serta pekerja kapal yang juga Universitas Sumatera Utara turut istirahat dalam melaksanakan tugasnya. Ternyata dapat manghasilkan pendapatan yang lumayan jumlahnya 21 Para pemberi jasa pelabuhan dapat merasakan keberadaan pelabuhan sebagai mata pencaharian walaupun dapat dikatakan tidak sepenuhnya tergantung akan keberadaan pelabuhan. Namun bila kapal-kapal penumpang masuk maka hal ini akan menjadi rejeki bagi mereka. Disamping itu para pemberi jasa atau calo yang menawarkan tiket untuk berangkat ke pelabuhan Sibolga, juga mendapat rejeki untuk tambahannya. Calon penumpang tidak perlu bersusah payah ke Loket dan antrian . Bagi masyarakat pendatang yang belum berkeluarga tersedia beberapa buah rumah di sepanjang pesisir dekat pelabuhan Gunugsitoli untuk disewakan, selain itu terdapat rumah-rumah kecil untuk dikontrakan. Mereka yang menggunakan jasa rumah kontrakan adalah para awak kapal dan buruh pelabuhan yang transit di pelabuhan Gunungsitoli. Selain itu para pelancong yang ingin berkunjung dan berlibur di Kabupaten Nias banyak yang memanfaatkan tempat penginapan dan rumah-rumah penduduk yang berada di sekitar pelabuhan. Dan juga dalam kelancaran dan ketertiban pengangkutan baik itu berupa pengangkutan barang yang digunakan untuk ekspor barang maupun dalam pengangkutan penumpang yang masuk maupun keluar dari pelabuhan. Untuk itu kebutuhan atau sarana pelabuhan memberikan tambahan pencarian bagi masyarakat Nias, khususnya sekitar pelabuhan. Pengangkutan yang tersedia terdiri dari becak dayung, becak mesin, oplet dan ojek yang bisa masuk dalam pelabuhan apabila mereka telah membayar uang masuk pelabuhan PAS. 21 Migo Emanuel, dkk, Nias, Gunungsitoli : BBR, 2009, hal. 49 Universitas Sumatera Utara untuk mendapat tiket tersebut 22 Nelayan di sekitar pesisir parairan Nias mempergunakan jasa pelabuhan untuk tempat beroperasi di sekitar laut Nias dan Tapanuli. Pelabuhan Gunungsitoli merupakan tempat salah satu sumber mata pencaharian bagi penduduk baik sebagai sumber penghasilan sambilan maupun sumber penghasilan utama. Pada awal orde baru hal ini dirasakan sangat berpengaruh sekali. Pada masa itu pelabuhan sangat . Dengan adanya sistem calo ini sebagian masyarakat merasa dirugikan karena harga tiket lebih mahal dari harga yang di loket, akan tetapi di sisi lain pembeli akan lebih mudah mendapatkan tiket tanpa ada antrian. Pelabuhan Gunungsitoli memiliki kekayaan perusahaan berupa tanah, bangunan dan fasilitas-fasilitas pelabuhan lainnya. Kekayaan perusahaan tersebut berupa bangunan dan tanah sebagian dipergunakan oleh rakyat dan pegawai pelabuhan. Rakyat mempergunakan tanah pelabuhan untuk mendirikan perumahannya dengan suatu perjanjian yang disepakati dan pegawai pelabuhan mempergunakan perumahan dinas yang ditempatinya selama karyawan tersebut bekerja di perum pelabuhan Gunungsitoli. Perusahaan pelabuhan Gunungsitoli selain mengelola pelabuhan disamping itu juga memiliki kuasa atas perairan laut Nias, dimana perairan tersebut seluruhnya disewakan. Untuk itu pihak pelabuhan melakukan pengutipan terhadap pemakaian jasa perairan laut Nias yang diberikan pihak pelabuhan, seperti kapal barang, penumpang dan kapal nelayan. Selain itu, perusahaan umum pelabuhan Gunungsitoli juga melakukan penarikan retribusi kepada kapla-kapal milik swasta dalam negeri dan kapal-kapal asing yang datang dan berlabuh dipulau Nias. 22 Wawancara dengan Bapak Asniaman Telaumbanua , tanggal 29 Mei 2010 pukul 10 Wib. Universitas Sumatera Utara diminati oleh masyarakat sebagai tempat mengais rejeki. Hal ini disebabkan oleh karena pelabuhan Gunungsitoli merupakan salah satu tulang punggung perekonomian. Pembangunan Kabupaten Nias secara bertahap dilakukan sehingga menimbulkan minat penduduk dari luar Nias untuk mengadu nasib datang ke Kabupaten Nias untuk mencari pekerjaan, berdagang atau hanya untuk melancong. Dengan adanya pertambahan penduduk dari luar Kabupaten Nias, maka selain dari penghasilan utama, mereka melakukan usaha tambahan seperti berternak, menjadi nelayan pada malam hari dan kalau siang harinya mereka menarik becak, buruh pelabuhan, menjadi supir angkutan umum, yang terpenting bagi mereka adalah memanfaatkan waktu dengan bekerja. Kehidupan masyarakat Kabupaten Nias biasa- biasa saja, hal ini jelas terlihat dari rumah-rumah penduduk yang dibuat dari kayu dan seng atau semi permanen yang ukurannya tidak luas. Pelabuhan bukan hanya tempat untuk berlabuh dan bersandar kapal tetapi pertemuan dari beragam bangsa, suku serta bahasa yang datang dari segala jurusan baik untuk berdagang, mencari kerja ataupun yang pergi untuk melancong. Banyak aktivitas dari bermacam ragam suku bangsa di pelabuhan secara langsung atau tidak langsung akan memberikan pengaruh bagi kehidupan masyarakat di sekitar pelabuhan seperti percampuran budaya perantau dari Tapanuli dan Minang yang datang ke kabupaten Nias untuk mencari pekerjaan atau berdagang, kemudian menetap dan menikah dengan penduduk setempat. Kehadiran pelabuhan memberikan kehidupan sosial dan budaya penduduk, ini jelas terlihat dari lingkungan perumahan penduduk di kota atau sekitar pelabuhan Gunungsitoli yang rapat dan padat, sehingga dapat digambarkan sebagai lingkungan Universitas Sumatera Utara yang kumuh. Di samping itu terdapat perumahan penduduk yang bersih dan teratur. Dari gambaran di atas terlihat semacam perbedaan status sosial yang menonjol. Namun apabila kita amati pergaulan mereka dalam masyarakat sehari-hari di sekitar pelabuhan berjalan dengan baik antar sesamanya. Para pendatang atau pelancong yang singgah maupun menetap di Nias dapat menyesuaikan dirinya dengan tradisi setempat misalnya bahasa, budaya maupun sistem kekerabatan yang ada di Kabupaten Nias. Para pendatang yang telah menetap dan menikah dengan penduduk setempat, pada umumnya mereka beradaptasi dengan kebudayaan dan tradisi yang ada. Dengan demikian tidak dapat dipungkiri kalau adat istiadat dan sistem kekerabatan secara terselubung sebenarnya mengalami perubahan seperti acara-acara adat. Bahasa daerah yang dipergunakan di Kabupaten Nias berperan besar dalam memperkokoh adat dan istiadat juga sistem kekerabatan bermasyarakat di Kabupaten Nias, karena dapat menumbuhkan komunikasi yang lancar antara penduduk Kabupaten Nias yang beragam tersebut. Pemerintah kabupaten Nias berupaya dalam memajukan pembangunan dan perkembangan di kabupaten Nias sejak tahun 1980. Usaha-usaha yang dijalankan pemerintah antara lain menjadikan Kabupaten Nias sebagai kota perdagangan, pariwisata, kota perikanan laut, jasa dan industri. Dalam upaya untuk menjadikan sebagai kota perdagangan, pemerintah harus dapat meningkatkan dan memfasilitasi segala sektor untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas, baik darat, laut maupun Universitas Sumatera Utara udara 23 23 Ibid, hal. 101 . Di sektor pariwisata pemerintah Kabupaten Nias mengupayakan dan meningkatkan objek wisata berupa pemandangan alam, pulau-pulaunya serta sarana penunjang untuk dijual kepada para pelancong baik dari dalam maupun luar negeri. Pada tahun 1980 peningkatan pendapatan daerah kabupaten Nias diupayakan untuk terus ditingkatkan dan mengadakan pelayanan di bidang pengangkutan dan jasa, baik itu berupa pengangkutan laut dan udara. Salah satunya adalah pengangkutan laut melalui pelabuhan Gunungsitoli yang merupakan sarana pengangkutan yang diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik sehingga memperoleh devisa yang diharapkan. Pelabuhan Gunungsitoli merupakan sarana pengangkutan yang paling dominan dipergunakan para Pelancong untuk masuk ke daerah ini. Pelabuhan Gunungsitoli yang merupakan tempat salah satu sumber pencaharian bagi penduduk baik sebagai sumber penghasilan utama maupun sambilan. Mereka tidak banyak mengharapkan dari pelabuhan sekarang ini, sebab ruang kerja yang disediakan oleh pelabuhan sangat terbatas. Persaingan untuk memperoleh pendapatan yang memadai tidak memungkinkan lagi hanya lewat pelabuhan saja. Kehidupan masyarakat yang bercampur baur dan beraneka ragam sangat sulit untuk memfokuskan pada sektor pelabuhan yang ada. Dan ada juga masyarakat yang berhasil meraih keuntungannya lewat pelabuhan yang telah memiliki rumah sendiri secara permanen di sekitar pelabuhan sehingga anak-anak mereka ada juga yang berhasil sekolah sampai ke perguruan tinggi. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya kemajuan yang lebih baik di pelabuhan Gunungsitoli dapat mendorong pembangunan yang sedang digalakkan dengan memperbaiki taraf kehidupan masyarakat Kabupaten Nias melalui jalur pendidikan. Disamping itu tata ruang pembangunan kota dalam tahap memajukan tata kota yang lebih baik dan segala fasilitas yang dimiliki oleh pemeritah Kabupaten Nias.

4.2 Perkembangan Pembangunan Kabupaten Nias