Asisten Demang. Batas antara masing- masing wilayah tersebut tidak ditentukan secara tegas. Onderafdeeling nord Nias terbagi atas satu satu distrik, yaitu Distrik
Gunungsitoli dan empat Onderdistrik, yaitu Onderdistrik Idawo Gawo, Onderdistrik Hiliguigui, Onderdistrik Lahewa, dan onderdistrik Lahagu. Onderdistik Zuid Nias
terbagi atas satu distrik, yaitu : Distirk Teluk Dalam dan dua Onderdistrik, yaitu : Onderdistrik Balaekha dan Onderdistrik Lolowau.
2.3.2 Zaman Pendudukan Jepang
Pada zaman pendudukan Jepang, sebagaimana halnya di seluruh Indonesia waktu itu berdasarkan Undang-undang No.1 tahun 1942 pembagian wilayah
pemerintahan di derah Nias pemerintahan Hindia Belanda, kecuali Onderafdeeling dihilangkan, yang mengalami perubahan, hanya namanya saja yaitu : afdeling diganti
dengan nama Gunsu Sibu yang dipimpin oleh seorang Setyotyo, distirk diganti dengan nama Gun yang dipimpin oleh seorang Guntyo, onderdistrik diganti dengan nama
Fuku Gu yang dipimpin oleh seorang Fuku Guntyo Mengenai peraturan pemerintahan juga didasarkan undang- undang Nomor 1
tahun 1942 yang mengatakan bahwa semua badan pemerintahan dan kekuasaannya, hukum, dan undang- undang dari pemerintahan Hindia Belanda untuk sementara
diakui sah asal tidak bertentangan dengan aturan pemerintahan militer Jepang.
2.3.3 Zaman Kemerdekaan
Pada tahun-tahun pertama zaman kemerdekaan pembagian wilayah pemerintahan di daerah Nias tidak mengalami perubahan, demikian juga struktur
Universitas Sumatera Utara
pemerintahan, yang berubah hanya nama wilayah dan nama pimpinannya seperti : Nias Gunsu Sibu diganti nama Pemerintahan Nias yang dipimpin oleh Kepala Luhak,
Gun diganti dengan nama Urung yang dipimpin oleh seorang asisten kepala Urung Demang, Fuku Gun diganti dengan nama Urung kecil yang dipimpin oleh kepala
urung kecil Asisten Demang. Sesuai dengan jumlah distrik dan Onderdistrik pada zaman Belanda,
pembagian nama tetap berlaku pada zaman Jepang, maka pada awal kemerdekaan terdapat sembilan kecamatan. Hanya saja di antara kecamatan itu terdapat tiga
kecamatan yang mengalami perubahan nama dan lokasi ibukota yaitu :Onderdistrik Hiliguigui menjadi kecamatan Tuhemberua, Onderdistrik Lahagu menjadi kecamatan
Mandrehe dengan ibukota Mandrehe, Onderdistrik Balaekha menjadi kecamatan Lahusa dengan ibokota Lahusa.
Pada Tahun 1945 Komite Nasional Daerah KND dihapuskan dan dibentuk suatu lembaga baru yaitu Dewan Perwakilan Rakyat. Pada tahun 1946 daerah Nias
berubah dari Pemerintahan Nias menjadi Kabupaten Nias yang dipimpin oleh seorang bupati.. Pada tahun 1953 di bentuk tiga kecamatan, yaitu :
1. kecamatan Gido yang wilayahnya sebagian diambil dari wilayah Kecamatan
Gunungsitoli dan sebagian diambil dari kecamatan Idano Gawo, dengan ibukota Lahemo
2. Kecamatan Gomo yang wilayahnya sebagian diambil dari wilayah kecamatan
Idano Gawo dan sebagian dari wilayah kecamatan Lahusa dengan ibukota Gomo
Universitas Sumatera Utara
3. Kecamatan Alasa yang wilayahnya sebagian diambil dari wilayah kecamatan
lahewa, sebagian dari wilayah kecamatan Tuhemberua dan sebagian dari wilayah kecamatan Mandrehe dengan ibukota Ombolata.
Pada tahun 1956 dibentuk satu kecamatan baru yaitu kecamatan Sirombu yang wilayahnya sebagian dari wilayah kecamatan Mandrehe dan sebagian dari
wilayah kecamatan Lolowau. Pada tahun 1956 dengan undang- undang No. 7 tahun 1956 Kabupaten Nias di tetapkan sebagai daerah otonom yang disebut Daerah
Swatantra Kabupaten Daerah Tingkat II Nias, Yang dipimpin oleh Bupati Kepala Daerah. Disamping Bupati kepala daerah dibentuk dewan pemerintahan Daerah yang
dipilih dari anggota DPRD. Pada tahun 1961 samapi dengan tahun 1969 ketua DPRD langsung dirangkap oleh Bupati Kepala Daerah. Untuk membantu Bupati Kepala
Daerah dalam menjalankan roda pemerintahan sehari- hari dibentuk Badan Pemerintahan Harian sebagai ganti DPD yang telah dihapuskan.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa perubahan- perubahan pemerintahan di Kabupaten Nias, mengikuti perubahan- perubahan tentang pemerintahan di daerah
yang berlaku secara nasional. Desa Kelurahan sebagai tingkat pemerintahan yang paling bawah, di Kabupaten Nias terdapat sebanyak 657 buah. Desakelurahan
tersebut karena persekutuan masyarakat menurut setempat, yang dahulunya masing- masing berdiri sendiri- sendiri tanpa ada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi yang
mencakup beberapa atau keseluruhan desakelurahan itu. Sejak awal kemerdekaan
Universitas Sumatera Utara
sampai tahun 1967 terdapat satu tingkat pemerintahan lagi diantara kecamatan dengan desakelurahan yang disebut Ori
13
13
Ori adalah kepala suku kepala daerah yang dibentuk karena perserikatan beberapa desa yang menyangkut pesta dan adat-istiadat.
yang meliputi beberapa desa. Memang Ori ini sejak awal kemerdekaan telah ada di dibentuk karena
perserikatan beberapa desa yang menyangkut pesta, sedang masalah-masalah pemerintahan desa langsung diatur oleh masing- masing desa. Wilayah Kabupaten
Nias yang terdiri dari 22 kecamatan yaitu : Kecamatan Idanogawo, Bawolato, Sirombu, Mandrehe, Gido, Lolofitu Moi, Gunungsitoli, Hiliduho, Alasa, Namohalu
Esiwa, Lahewa, Afulu, Tuhemberua, Lotu, Amandraya, Lahusa, Teluk Dalam, Lolowau, Lolomatua, Bawalato dan Pulau-pulau Batu.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KEBERADAAN DAN KEGIATAN PELABUHAN GUNUNGSITOLI
3.1 Berdirinya Pelabuhan Gunungsitoli