1. Diketahuinya hal ini dapat membantu menduga macam infeksi yang mungkin
timbul setelah terjadinya kerusakan jaringan pada situs-situs yang khusus 2.
Hal ini memberikan petunjuk mengenai kemungkinan sumber dan pentingnya mikroorganisme yang teramati pada beberapa infeksi klinis. Sebagai contoh,
Escherichia coli tidak berbahaya di dalam usus tetapi bila memasuki kandung kemih dapat menyebabkan systitis
3. Hal ini dapat membuat kita menaruh perhatian lebih besar terhadap infeksi
yang disebabkan oleh mikroorganisme yang merupakan normal atau asli pada inang manusia.
Walaupun seorang individu mempunyai mikroorganisme yang “normal”, seringkali terjadi bahwa selama hidupnya terdapat fluktuasi pada mikroorganisme ini
disebabkan oleh keadaan kesehatan umum, nutrisi, kegiatan hormon, usia, dan banyak faktor lain.
2.4.1. Escherichia Coli
Escherichia coli adalah salah satu bakteri yang tergolong koliform dan hidup secara normal didalam saluran pencernan manusia dan hewan, namun dapat berubah
menjadi oportunis patogen bila hidup diluar usus. Misalnya pada infeksi saluran kemih dan infeksi luka. Escherichia coli ditemukan oleh Theodor Escherich di dalam
usus besar manusia.
Universitas Sumatera Utara
Klasifikasi ilmiah 1.
Superdomain Phylogenetica
2. Filum Proteobacteria
3. Kelas Gamma Proteobacteria
4. Ordo Enterobacteriales
5. Famili Enterobacteriaceae
6. Genus Escherichia
7. Spesies Escherichia coli
Koliform adalah bakteri yang digunakan sebagai indikator sanitasi atau adanya polusi. Adanya bakteri koliform pada makanan atau minuman dapat
digunakan untuk menduga kemungkinan adanya bakteri entero-patogenik atau enterotoksi-kogenik yang berbahaya bagi kesehatan Hardiansyah ; Rimbawan,
2001. Escherichia terdiri dari spesies yaitu : Escherichia coli dan Escherichia
hermanii. Escherichia coli merupakan bakteri yang berbentuk batang pendek kokobasil gram negatif, tidak berkapsul, umumnya mempunyai fimbiria dan bersifat
motile. Escherichia coli mempunyai ukuran panjang 2,0- 6,0 μm dan lebar 1,1 -1,5
μm, tersusun tunggal, berpasangan dengan flagella peritikus Supardi, 1999. Escherichia coli mempunyai antigen O, H dan K. Pada saat ini telah ditemukan : 150
tipe antige O, 90 tipe antigen K dan 50 tipe antigen H. Antigen K dibedakan lagi berdasarkan sifat-sifat fisiknya menjadi 3 tipe yaitu : L, A dan B. Escherichia coli
memiliki waktu generasi yang cukup singkat yaitu berkisar 15-20 menit.
Universitas Sumatera Utara
Bakteri yang secara tipikal mesofilik ini dapat tumbuh sekitar 7-10 C sampai
50 C, dengan suhu optimum 37
C; pada rentang pH 4,4-8,5 Adam dan Moterjemi, 2003. Bakteri Escherichia coli tidak bisa bertahan pada tempat yang kering dan kena
pembasmi hama, dan akan mati pada suhu 60 C selama 30 menit. Bila dilihat
dibawah mikroskop maka kumpulan Escherichia coli berwarna merah, sedangkan secara makroskopik terlihat kilau metalik disekitar media Depkes RI, 1991.
Escherichia coli relatif peka terhadap panas, segera hancur oleh suhu pasteurisasi dan pemanasan. Sedangkan proses pembekuan 0
C tidak akan membinasaan bakteri, sehingga bakteri dapat hidup dalam suhu yang rendah dalam
jangka waktu relatif panjang Volk dan Wheeler, M. 1984. Pembekuan dalam freezer storage yaitu dalam suhu 0
C dapat menghambat pertumbuhan bakteri, tetapi tidak membunuh bakteri. Namun pengaruh pembukuan dalam deep freezer storage pada
suhu -17,8 C sampai -34,4
C atau -10 C dapat menurunkan jumlah populasi secara
drastis dan mematikan bakteri Escherichia coli secara perlahan Nurwantoro, 1997.
Tabel 2.2. Tes biokimia yang dipakai untuk diagnostic kuman Escherichia coli
Tes Reaksi
Indol +
Lisin dekarboksilase ±
Asetat +
Peragian laktosa +
Gas dari glukosa +
Motilitas ±
Pigmen kuning -
Sumber : Pratiwi, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Media untuk Escherichia coli : Glukosa
: 1,0 gL Na
2
OP
4
: 16,4 gL KH
2
PO
4
: 1,5 gL HH
4 2
7H
2
O : 2,0gL
CaCl
2
: 200,0 mgL FeSO
4
: 10,0 mgL pH akhir 6,8-7,0
Bakteri Escherichia coli yang menyebabkan diare dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu enteropatogenik, enteroinvasif dan enterotoksigenik.
Escherichia coli enteropatogenik Escherichia coli enteropatogenik menyebabkan gastroenteritis akut pada bayi yang
baru lahir sampai pada yang berumur 2 tahun. Penentuan serotype yang terinci dalam hubungannya dengan penyelidikan epidemiologis menunjukkan bahwa sekitar 17
serotipe O telah diimplikasikan dengan enteritis pada bayi di banyak Negara. Serogrup yang paling umum ialah 026, 055, 086, 0111, 0114, 0119, 0125, 0126,
0127, 0128 dan 0142. Bagaimana mekanisme kelompok Escherichia coli ini didalam menyebabkan
diare masih belum diketahui, tetapi diketahui bahwa kolonisasi usus halus kosong jejunum dan ujung usus halus ileum bagian atas oleh galur enteropatogenik
merupakan prasyarat. Penentuan serologis tetap merupakan satu-satunya cara untuk mempengaruhi galur yang secara potensial patogenik di antara serogrup O.
Escherichia coli enteroinvasif Serotipe-serotipe Escherichia coli tertentu selain yang enteropatogenik ditemukan
sebagai penyebab diare pada anak-anak yang lebih besar dan pada orang dewasa.
Universitas Sumatera Utara
Serotipe-serotipe tersebut ialah 0123, 01136 dan 0144. Mereka ini menyerang sel-sel epitel usus besar dan menyebabkan sindrom klinis yang mirip dengan sindrom yang
disebabkan oleh Shigella. Galur-galur bakteri ini dikenal sebagai enteroinvasif, untungnya, sifat ini terbatas pada sejumlah kecil serotipe saja.
Escherichia coli enterotoksigenik Ada 2 macam enterotoksin yang telah berhasil diisolasi dari Escherichia coli :
a. Toksin LT termolabil
b. Toksin ST termostabil
Produksi ke-2 macam toksin diatur oleh plasmid yang mampu pindah dari satu sel kuman ke sel kuman lainnya. Terdapat 2 macam plasmid :
1. 1 plasmid mengkode pembentukan toksin LT dan ST
2. 1 plasmid lainnya mengatur pembentukan toksin ST saja.
Galur-galur Escherichia coli yang enterotoksigenik, atau yang menghasilkan enterotoksin, paling sering adalah serotype; 06, 08, 025, 078, 0148 dan 0159. mereka
ini menghasilkan salah satu atau kedua macam toksin yang berbeda. Beberapa galur menghasilkan toksin yang tahun panas TP, sedangkan yang lain sebagai tambahan
mensintesis juga toksin yang tidak tahan panas TTP. Kedua macam toksin tersebut menyebarkan diare pada orang dewasa dan anak-anak.
Tidak banyak diketahui mengenai segi kimia ataupun cara kerja TP, walaupun nampaknya TP merangsang enzim guanilat siklase dalam perut hewan yang rentan.
Toksin ini adalah protein kecil yang mempertahankan kegiatan racunnya walaupun dipanaskan pada 100
C selama 30 menit.
Universitas Sumatera Utara
TTP rusak dengan pemanasan 65 C selama 30 menit. Cara kerjanya sama
dengan toksin kolera. TTP merangsang kegiatan adenil siklase di dalam sel-sel epitel usus dan mengakibatkan penumpukan adenosine monofosfat siklik cyclic adenosine
monophosphate atau cAMP. Pada gilirannya cAMP menginduksi terjadinya sekresi zat alir ke dalam rongga usus. Ini mengakibatkan hilangnya sejumlah besar cairan
dari usus. Produksi TP dan TTP dikendalikan oleh plasmid yang dapat dipindahkan. Jadi
ada kemungkinan bagi serotype Escherichia coli yang mana saja untuk menjadi galur enterotoksigenik.
Penyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh Escherichia coli adalah : - Infeksi saluran kemih mulai dari sistitis sampai pielonefritis, Escherichia coli
merupakan penyebab dari lebih 80 kasus - Pneumonia di Rumah Sakit Escherichia coli menyebabkan + 50 dari Primary
Nosocomial Pneumonia - Meningitis pada bayi baru lahir
- Infeksi luka terutama luka didalam abdomen
Pengobatan
Kuman Escherichia coli yang diisolasi dari infeksi di dalam masyarakat biasanya sensitif terhadap obat-obat antimikroba yang digunakan untuk organisme
negatif gram, meskipun terdapat juga strain-strain resisten, terutama pada pasien dengan riwayat pengobatan antibiotika sebelumnya. Pada pasien-pasien dengan diare,
Universitas Sumatera Utara
perlu dijaga keseimbangan cairan dan elektroninya. Dosis letal median sinar X = 5000.
2.4.2. Teori Simpul