b. Media dan regensia yang diperlukan
1. Gram buffer phosphate pH 7,2
2. Lactose broth LB
3. Brilliant green lactose bile broth BGLB 2
4. Endo agar
5. Alkohol
Cara Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Most Probable Number MPN dilakukan dengan tabung ganda yang terdiri dari :
1. Test perkiraan presumptive test
2. Test penegasan confirmative test
Test Perkiraan Presumptive test
Media yang digunakan adalah Lactose Broth LB, cara pemeriksaan : a.
Siapkan 7 tabung reaksi yang masing-masing berisi media lactose broth sebanyak 10 ml. Tabung disusun pada rak tabung reaksi dan diberi tanda
b. Ambil bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dengan pipet kemudian masukkan
ke dalam : 1.
Tabung 1 sd 5 masing-masing sebanyak 10 ml 2.
Tabung ke 6 sebanyak 1 ml 3.
Tabung ke 7 sebanyak 0,1 ml 4.
Masing-masing tabung tersebut digoyang-goyang agar specimen dan media tercampur.
Universitas Sumatera Utara
c. Inkubasikan pada suhu 35
C-37 C selama 24 jam. Setelah 24 jam diperiksa ada
tidaknya pembentukan gas pada tabung Durham.
Catat semua tabung yang menunjukkan peragian lactose pembentukan gas 1.
Bila terbentuk gas pada tabung dinyatakan positif +, dan dilanjutkan dengan test penegasan
2. Apabila test dalam waktu 24 jam tidak membentuk gas, di masukkan kedalam
inkubator kembali pada suhu 37 C selama 24 jam. Bila terbentuk gas pada
tabung Durham maka hasil menunjukkan positif + dan test dilanjutkan dengan test penegasan
3. Bila test negatif -, berarti coliform negatif - dan tidak perlu dilakukan test
penegasan.
Test Penegasan Confirmative test
Media yang digunakan adalah Brilliant Green Lactose Bile Broth BGLB 2, test ini untuk menegaskan hasil positif dari test perkiraan.
a. Dari tiap-tiap tabung presumptive yang positif, dipindahkan 1-2 ose ke dalam
tabung confirmative yang berisi 10 ml BGLB 2 b.
Satu seri tabung BGLB 2 diinkubasikan pada suhu 35 C-37
C selama 24 jam-48 untuk memastikan adanya coliform dan satu seri yang lain
diinkubasikan pada suhu 44 C selama 24 jam untuk memastikan adanya
coliform tinja. c.
BGLB yang positif ditanam kembali ke Endo agar untuk memastikan adanya coliform
Universitas Sumatera Utara
d. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB
2 yang menunjukkan positif gas.
Pembacaan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pembacaan hasil dari test penegasan dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya gas baik pada seri tabung yang diinkubasi pada
suhu 37 C maupun pada seri tabung yang diinkubasi pada suhu 44
C. Angka yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN, maka akan diperoleh
indeks MPN coliform untuk tabel yang diinkubasi pada suhu 37 C dan indeks MPN
Escherichia coli untuk tabung yang diinkubasi pada suhu 44 C.
Defenisi Operasional
1. Kebersihan penjamah makananminuman adalah perilaku dalam mengolah
dan menyajikan makanan dan minuman yang menambahkan susu kental manis
2. Penyakit penjamah makananminuman adalah penyakit yang diderita
penjamah dan mempunyai potensi untuk mengeluarkannya kepada orang lain melalui makanan dan minuman tersebut
3. Penyimpanan susu kental manis adalah tempat untuk menyimpan susu kental
manis setelah digunakan 4.
Vektor adalah binatang yang dapat memindahkan bibit penyakit 5.
Suhu adalah temperatur untuk penyimpanan susu kental manis 6.
Waktu adalah lamanya susu kental manis disimpan
Universitas Sumatera Utara
7. Kandungan Escherichia coli dalam air susu kental manis adalah jumlah
Escherichia coli dalam air susu kental manis yang merupakan indikator pencemaran dalam minuman tersebut. Memenuhi syarat bakeriologis, jika
Escherichia coli dalam minuman tersebut sesuai dengan syarat KepMenkes No.907MenkesSKVII2002
8. Susu kental manis adalah susu yang sudah digunakan sebagian dan akan
dipergunakan lagi dalam waktu yang tidak ditentukan 9.
Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaannya dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri Escherichia coli
10. Memenuhi syarat kesehatan adalah keadaan dimana hasil pemeriksaan di
laboratorium sesuai dengan standar yang telah ditetapkan KepMenkes No.907MenkesSKVII2002.
11. Tidak memenuhi syarat kesehatan adalah keadaan dimana hasil pemeriksaan
laboratorium tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan KepMenkes No.907MenkesSKVII2002
3.8. Aspek Pengukuran