Persyaratan Penjamah Makanan dan Minuman Susu Kental Manis

menghindari kerusakan makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu diperhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan. Sanitasi makanan yang buruk disebabkan oleh faktor kimia karena adanya zat- zat kimia yang digunakan untuk mempertahankan kesegaran bahan makanan, obat- obat penyemprot hama, penggunaan wadah bekas obat-obat pertanian untuk kemasan makanan, dan lain-lain. Sanitasi makanan yang buruk disebabkan oleh faktor mikrobiologi karena adanya kontaminasi oleh bakteri, virus, jamur dan parasit. Akibat buruknya sanitasi makanan dapat timbul gangguan kesehatan pada orang yang mengkonsumsi makanan tersebut. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat makanan dapat dibagi 2 yaitu keracunan makanan dan penyakit bawaan makanan Mulia, 2005.

2.2. Persyaratan Penjamah Makanan dan Minuman

Disamping faktor diatas penjamah makanan juga sangat memegang peranan yang penting dalam mengolah makanan secara langsung. Karyawan yang bebas dari penyakit menular secara fisik dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Terpelihara kebersihan badan terutama tangan, kulit, kuku, mata, hidung dan anggota tubuh lainnya 2. Terhindar dari luka, bisul dan batuk-batuk atau bersin yang tidak normal yaitu lebih banyak dari biasanya. Kebersihan tangan dapat diperlihatkan dari keadaan tangan yang bersih, kuku yang pendek, bebas cat kuku, sering mencuci tangan, kuku yang dipelihara dan tetap pendek serta bebas dari Universitas Sumatera Utara kosmetik, kebiasaan perilaku sehat dapat diperhatikan dari pakaian dan menghindari perilaku atas kebiasaan yang tidak sehat 3. Pakaian yang bersih dapat dilihat dari penampilan atau bau yang tercium 4. Rambut dipotong pendek agar mudah ditutup dengan tutup rambut sehingga tidak mudah rontok serta mencemari makanan dan minuman 5. Perhiasaan yang boleh dipakai hanya cincin kawin yang tidak berukir.

2.3. Susu Kental Manis

Susu kental manis adalah susu sapi yang airnya dihilangkan dan ditambahkan gula sehingga menghasilkan susu yang sangat kental dan bertahan selama 1 tahun bila tidak dibuka Anonimous, 2010 Tahapan pengolahan untuk membuat susu kental manis adalah : 1. Standarilization Standarisasi evaporated milk terbagi menjadi 2 bagian yaitu : a. Untuk menyesuaikan perbandingan padatan bukan lemak dengan lemak b. Standarisasi termasuk penyelesaikan akhir lemak dan total solid dan mengetes kembali campuran Dalam pabrik dimana raw milk ditimbun lebih dulu sebelum diproses, padatan bukan lemak dengan rasio lemak dapat ditentukan dengan tes mojonnier untuk lemak dan total solid dan disesuaikan dengan perbandingan yang dikehendaki dengan menambahkan sejumlah crem atau skim milk. Dalam pabrik yang berskala besar hal ini biasanya tidak mungkin dilaksanakan karena prosesnya terus berlangsung tanpa menimbun dalam Universitas Sumatera Utara tangki dalam waktu yang lama. Sehingga perbandingan harus disesuaikan dengan menambahkan crem empat kali volume evaporation milk. Pada suhu 45 C kemudian, hohogenisasikan kembali lalu didinginkan. Penambahan crem milk dapat juga dilakukan pada saat forewarming. Evaporation milk kemudian dimasukkan storage tank yang dilengkapi dengan pengaduk. Pengadukan selama 1 jam bertujuan untuk memastikan komposisi campuran uniform. Kemudian diambil sampel untuk mengetes lemak dan total solid. Standar deviasi yang diizinkan adalah 0,015 untuk lemak dan 0,05 untuk total solid atau 7,53 lemak dan 25,6 total solid. 2. Forewarming Forewarming adalah proses pemasanan pendahuluan susu susu sebagai bahan bakuraw material. Hal ini dilakukan supaya proses evaporasi dapat berlangsung dengan baik. Susu kental manis tidak disterilisasi maka kandungan enzim dari susu, jamur dan ragi harus dihilangkan selama forewarming pasteurisasi. Temparatur forewarming adalah 77-81 C. 3. Evaporation Setelah forewarming kemudian susu dikondensasi dibawah kondisi vacum pada vacum pan 25 mm Hg. Alasannya karena pada kondisi vacuum untuk meminimumkan efek suhu dari pengkonsetrasian pada pemekatan rasa dan pembakaran gula selanjutnya. Evaporation bertujuan untuk mempertinggi konsentrasi susu dan menguapkan kandungan air. Evaporation dilakukan dengan menggunakan evaporator baik single, double maupun triple effect evaporation tergantung pada skala pabriknya. Universitas Sumatera Utara 4. Cooling Karena susu kental manis mengandung lebih banyak laktosa dari pada kandungan yang biasa di dalam susu, selama penyimpangan laktosa tersebut akan mengkristal. Jika pengkristalan ini tidak terkendali jumlah kristal akan besar. Untuk memperoleh kondisi kristalisasi dari laktosa yang baik dilakukan dengan memompakan susu kental manis melalui HE dan mendinginkan secepat mungkin sampai 30 C. Susu kental manis pada 30 C ditimbun pada water jacketed vessel yang dilengkapi dengan pengaduk. Pengaduk agigator dihidupkan segera setelah susu kental manis masuk vessel. Kemudian susu kental manis didinginkan sampai 25 C selama 20-30 menit pendinginan lambat. 5. Filling dan sealing Setelah proses diatas maka dilakukan pengisian dan penyegelanpenutupan Siagian, 2004. Tabel 2.1. Pengaruh suhu penyimpanan susu mentah terhadap jumlah dan tipe bakteri SUHU C PERUBAHAN JUMLAH ORGANISME YANG DOMINAN 1-4 4-10 Penurunan perlahan pada bebepara hari pertama diikuti dengan kenaikan betahap setelah 7 sampai 10 hari Sedikit perubahan dalam jumlah selama hari-hari pertama diikuti dengan pertambahan jumah yang cepat setelah 7 sampai 10 hari atau lebih Psikrofil sejati, misalnya spesies- spesies Achromobacter, Flavobacterium, Pseudomonas, dan alcaligenes Sama dengan diatas, perubahan- perubahan yang terjadi pada waktu penyimpanan ialah keadaan menyerabut ropiness, pengentalan manis, proteolisis dan lain-lain Universitas Sumatera Utara 10-20 20-30 30-37 Pertambahan jumlah cepat sekali, tercapai populasi yang berlebihan dalam beberapa hari atau kurang Terbentuk populasi tinggi dalam beberapa jam Terbentuk populasi tinggi dalam beberapa jam Terutama tipe pembentuk gas seperti streptokokus laktat Streptokokus laktat, koliform dan tipe-tipe mesofilik lain, disamping asam mungkin dan gas, ras tidak enak dan sebagainya Kelompok koliform Sumber : Pelzar dkk, 2005

2.4. Bakteri Indikator Polusi

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

9 100 88

Hygiene Sanitasi Penjual Dan Analisa Bakteri Escherichia coli Pada Jus Jeruk Yang Dijual Di Kantin Yang Ada Di Universitas Sumatera Utara Medan Tahun 2010

8 90 75

Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan dan Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Mayjen H.A.Thalib Kabupaten Kerinci Tahun 2011

36 161 102

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hubungan antara Higiene Penjamah dan Sanitasi Makanan dengan Keberadaan Bakteri Escherichia coli

1 13 164

(ABSTRAK)Hubungan antara Higiene Penjamah dan Sanitasi Makanan dengan Keberadaan Bakteri Escherichia coli (Studi pada Warung Jus Buah di Sekitar Kampus UNNES Sekaran Gunungpati Semarang Tahun 2011).

0 0 1

Hygiene Sanitasi Penjual dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Tahu Goreng Yang Dijual di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2016

0 0 17

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

0 2 12