- Unsur aparat dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta
g. Panitera dan hakim dari pengadilan Negeri Pengadilan Tinggi setempat. h. Jaksa dari Kejaksaan Negeri Kejaksaan Tinggi Setempat.
i. PengacaraPOS Bantuan Hukum yang ditunjuk oleh Dinas Kependuduka dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta.
Operasi Yustisi Kependudukan dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta di 5 wilayah kotamadya secara serempak, operasi ditujukan di tempat-tempat
keramaian yang dianggap menjadi pusat kegiatan penduduk, atau tempat yang dipandang perlu.
2.2 Pengertian Penduduk
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1, Penduduk adalah
Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Perda Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No 4 Tahun 2004 tentang
Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1, Penduduk adalah setiap orang, baik
Warga Negara Indonesia yang disingkat WNI maupun Warga Negara Asing yang disingkat WNA yang bertempat tinggal dalam wilayah Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Gubernur.
2.3 Pengertian Sistem, Informasi dan Sistem Informasi
2.3.1 Sistem
2.3.1.1 Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem Jogiyanto, 2005, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya. a. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan
sistem sebagai berikut: Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Gerald. J, 1991
b. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut:
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.3.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen components, batas sistem boundary,
lingkungan luar sistem environments, penghubung interface masukan input, keluaran output, pengolah process dan sasaran objectives atau tujuan goal.
2.3.1.3 Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut Jogiyanto, 2005:
a. Sistem abstrak dan Sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik, dan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
b. Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia, dan sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia
dengan mesin. c.
Sistem tertentu dan Sistem tak tentu Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,
dan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi pada masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. d. Sistem tertutup dan Sistem terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya dan sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.3.2 Informasi
Konsep Dasar Informasi a. Data versus informasi
Data adalah deskripsi dari sesuatu atau kejadian yang kita hadapi the description of things and events that we face
. Ladjamudin, 2005 Gordon B. Davis dalam Ladjamudin, 2005 mendefinisikan informasi
sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan
datang. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
b. Siklus informasi Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,
perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.
Gambar 2.1 Siklus informasi Sumber: Jogiyanto, 2005
c. Kualitas informasi Menurut John Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto, 2005,
agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi
ganguan noise yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Input
Data Proses
Pengolahan Data Output
Informasi
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai
lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat
fatal untuk organisasi. 3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang, satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-sebab kerusakan
mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan jika ditujukan pada ahli teknik perusahaan.
d. Nilai informasi Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar
informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.
2.3.3 Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem Informasi Definisi sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis
dalam Jogiyanto, 2005 yaitu: sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyajikan, menganalisa dan mendistribusikan informasi untuk tujuan tertentu Turban, 2004. seperti sistem
lain, sistem informasi meliputi input data, instruksi dan output laporan, kalkulasi. Sistem informasi memproses input menggunakan teknologi seperti
komputer dan menghasilkan output yang dikirim ke user atau sistem lain melalui jaringan elektronik. Mekanisme feedback mengontrol operasi yang ada. Seperti
sistem lain, sistem informasi juga terdiri dari people, prosedur dan fasilitas fisik yang dioperasikan dalam environment.
Gambar 2.2 Skema Sistem Informasi Sumber: Turban, 2004
Komponen dasar sistem informasi: a. Hardware, yaitu devices seperti processor, monitor, keyboard, dan printer.
b. Software, yaitu program yang menggunakan hardware untuk memproses data.
Feedback
Inputs
Bussiness Problems : Data
Information Instructions
Opportunities
Processing
Programs People
Equipment Storage
Outputs
Solutions : Reports
Graphics Calculations
Voices Tactics
Control
Decision Makers Auto-Control
c. Database, yaitu kumpulan dari file, tabel, relasi dan sebagainya, yang menyimpan dan mengasosiasikan data.
d. Network, sistem koneksi yang mengijinkan sharing resources oleh komputer yang berbeda.
e. Procedures, yaitu instruksi yang menjelaskan bagaimana mengkombinasikan komponen-komponen sebelumnya dalam memproses informasi dan
menghasilkam output yang diinginkan. f. People, yaitu orang yang bekerja dengan sistem, berhadapan dengan sistem,
atau menggunakan output sistem.
2.4 Metode Pengembangan Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto 2005 metode pengembangan sistem adalah metode- metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep, aturan-aturan dan tahap-tahap yang
digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Dalam pengembangan sistem informasi, perlu melewati beberapa tahapan
mulai dari perencanaan sistem hingga penggunaan sistem. Dengan mengikuti tahapan-tahapan ini diharapkan pengembangan sistem dapat diselesaikan dengan
berhasil. Tahap-tahap tersebut dinamakan SDLC System Development Life Cycle
Secara garis besar siklus hidup pengembagan sistem ini terdiri dari lima tahap, lima tahap itu adalah:
1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Analisis
3. Tahap Perancangan 4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
2.4.1 Tahap Perencanaan
Perencanaan pengembangan
sistem informasi
bertujuan untuk
mengidentifikasikan dan memprioritaskan sistem informasi apa yang akan dikembangkan, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan
serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang melaksanakan. Perencanaan sistem dapat mencakup keseluruhan unit bisnis maupun secara
departemen dengan memperhatikan misi dari usaha bisnis tersebut. Perencanaan sistem dimulai setelah adanya usulan dari dalam maupun luar, selanjutnya dengan
keputusan manajemen, bila manajemen setuju dengan keputusan tersebut, maka akan disusun suatu kerangka kerja dan anggaran.
2.4.2 Tahap Analisis
Tahap analisis dapat diidentifikasikan sebagai suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan- kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap analisis merupakan suatu tahap yang kritis dan sangat penting,
karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan pada tahap selanjutnya.
2.4.3 Tahap Perancangan
Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru McLeod, 2004. Jika sistem baru berbasiskan komputer, rancangan
dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang digunakan.
2.4.4 Tahap Penerapan
Tahap ini adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang disetujui, menginstal dan memulai penggunaan sistem baru atau
sistem yang sudah diperbaiki, dimana tujuan dari diperbaiki ini adalah untuk menyelesaikan desain sistem yang sudah disetujui.
2.4.5 Tahap Penggunaan
Pada tahap penggunaan disarankan ada dua tahap review yang harus dilaksanakan. Pertama kali pada saat yang tidak terlalu lama setelah penerapan
sistem, dimana proyek tim masih ada dan masing-masing anggota masih segar untuk mengingat sistem yang mereka buat. Review berikutnya dapat dilakukan
kira-kira setelah semester pertama sistem berjalan, tujuannya untuk meyakinkan apakah sistem tersebut sudah berjalan sesuai dengan tujuan semula atau masih
adakah perbaikan dan penyempurnaan yang harus dilakukan.
5 Tahap
Penggunaan 1
Tahap Perencanaan
2 Tahap
Analisis
3 Tahap
Perancangan 4
Tahap Penerapan
Gambar 2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Sumber: Mcleod, 2004
2.5 Tools Analysis and Design Sistem Informasi
2.5.1 Flowchart
Flowchart adalah
bagan-bagan yang
mempunyai arus
yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart
merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Ladjamuddin, 2005 Menurut Ladjamuddin 2005, ada dua macam flowchart yang
menggambarkan proses dengan komputer, yaitu: 1. Flowchart Sistem System Flowchart
Flowchart sistem adalah bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam
sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data.
2. Flowchart Program Program Flowchart Flowchart
program adalah bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu
program. Tidak berbeda dengan Ladjamudin, Jogiyanto 2005 berpendapat bahwa
Bagan alir flowchart adalah bagan chart yg menunjukkan alir flow di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi. Pedoman untuk menggambarkannya sebagai berikut Jogiyanto, 2005:
1. Sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri suatu halaman.
2. Kegiatannya harus ditunjukkan dengan jelas. 3. Ditunjukkan dengan jelas dimulai dan berakhirnya suatu kegiatan.
4. Masing-masing kegiatan sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.
5. Kegiatannya sudah dalam urutan yang benar. 6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditunjukkan dengan jelas oleh
simbol penghubung. 7. Gunakan simbol-simbol yang standar.
Ada lima macam bagan alir flowchart, yaitu sebagai berikut Jogiyanto, 2005: a. Bagan alir sistem system flowchart
Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem, menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam
sistem, dan menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Simbol-simbol dalam bagan alir sistem ditunjukan Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Simbol-simbol pada Flowchart System Simbol Dokumen
Menunjukkan input dan output IO baik untuk proses manual, mekanik
atau komputer.
Simbol Simpanan Offline
N
File non-komputer yang diarsip urut
angka numerical.
C
File non-komputer yang diarsip urut
tanggal cronological.
A
File non-komputer yang diarsip urut
huruf alphabetical.
Simbol Proses Menunjukkan kegiatan proses dari
operasi program komputer. Simbol Punched
Card Menunjukkan IO yang meng-
gunakan kartu punch plong. Simbol Operasi
Luar Menunjukkan operasi yang
dilakukan di luar operasi komputer. Simbol
Pengurutan Offline Menunjukkan proses pengurutan
data di luar proses komputer. Simbol Pita
Magnetik Menunjukkan IO yang meng-
gunakan pita magnetik.
Simbol Hard disk Menunjukkan IO yang meng-
gunakan hard disk. Simbol Drum
Magnetik Menunjukkan IO yang meng-
gunakan drum magnetik. Simbol Pita Kertas
Berlubang Menunjukkan IO yang meng-
gunakan pita kertas berlubang. Simbol Keyboard
Menunjukkan input yang meng- gunakan online keyboard.
Simbol Display Menunjukkan output yang
ditampilkan di monitor.
Simbol Pita Kontrol
Menunjukkan penggunaan pita kontrol control tape dalam batch
control untuk pencocokan di proses
batch processing. Simbol Hubungan
Komunikasi Menunjukkan proses transmisi data
melalui saluran komunikasi. Simbol Garis Alir
Menunjukkan arus dari proses.
Simbol Penjelasan Menunjukkan penjelasan dari suatu
proses. Simbol
Penghubung Menunjukkan penghubung ke
halaman yang masih sama atau ke halaman lain.
Sumber: Jogiyanto, 2005 b. Bagan alir dokumen document flowchart
Disebut juga bagan alir formulir form flowchart atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir
termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.
c. Bagan alir skematik schematic flowchart Merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu
menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga
menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yg digunakan. Fungsi penggunaan gambar tersebut adalah untuk memudahkan komunikasi
kepada orang yang kurang mengerti dengan simbol-simbol bagan alir. d. Bagan alir program flowchart program
Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu:
1. Bagan alir logika program program logic flowchart yang digunakan untuk menggambarkan setiap langkah di dalam program komputer secara
logika. Bagan alir ini disiapkan oleh analis sistem. 2. Bagan alir komputer terinci detailed computer program flowchart yang
digunakan untuk menggambarkan intruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini disiapkan oleh pemrogram.
Tabel 2.2 Simbol-simbol pada Program Flowchart
Nama Simbol Gambar Simbol
Keterangan
Simbol Input Output
Digunakan untuk mewakili data input
output IO.
Simbol Proses Digunakan untuk mewakili suatu
proses. Simbol Garis Alir
Menunjukkan arus dari proses.
Simbol Penghubung
Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau
ke halaman lain. Simbol Keputusan
Digunakan untuk penyeleksian kondisi di dalam program.
Simbol Proses Terdefinisi
Menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat
lain. Simbol Persiapan
Digunakan untuk memberi nilai awal suatu besaran.
Simbol Titik Terminal
Menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses.
Sumber: Jogiyanto, 2005 e. Bagan alir proses process flowchart
Merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Juga dapat
menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan oleh suatu kegiatan. Bagan alir proses menggunakan lima buah
simbol tersendiri. Tabel 2.3 Simbol-simbol pada Bagan Alir Proses
Gambar Keterangan
Menunjukkan suatu operasi operation
Menunjukkan suatu pemindahan movement
Menunjukkan suatu simpanan storage
Menunjukkan suatu inspeksi inspection Menunjukkan suatu penundaan delay
Sumber: Jogiyanto, 2005
2.5.2 Data Flow Diagram DFD
DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD
adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Ladjamuddin, 2005
2.5.3 Diagram Konteks Context Diagram
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi
oleh boundary dapat digambarkan dengan garis putus. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak ada store dalam diagram konteks. Ladjamuddin,
2005
2.5.3.1 Diagram Zero Overview Diagram
Diagram zero adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram. Diagram zero memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai
sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data dan eksternal entitiy. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya
digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak rinci lagi pada level selanjutnya, simbol ’’ atau ’P’ functional primitive dapat
ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output balancing antara diagram zero dengan diagram konteks harus terpelihara.
Ladjamuddin, 2005
2.5.3.2 Diagram Rinci Level Diagram
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya. Ladjamuddin, 2005.
Simbol-simbol DFD versi Yourdan De Marco dapat digambarkan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Daftar Simbol DFD versi Yourdan De Marco
Gambar Keterangan
External Entity atau Terminal
Proses Process Arus Data Data Flow
Penyimpanan Data Data Store Sumber: Ladjamudin, 2005
2.5.4 ERD Entity Relationship Diagram
ERD adalah diagram yang menunjukan hubungan antar entitas. ERD digunakan untuk menggambarkan struktur logika dari database secara
keseluruhan. Menurut McLeod 2004 ERD adalah mendokumentasikan data dengan
mengindentifikasikan jenis entitas dan hubungannya. ERD merupakan peralatan pembuatan data yang paling fleksibel, dapat diadaptasi untuk berbagai pendekatan
dalam pengembangan sistem. Simbol dan Notasi Entity Relationship Diagram dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Simbol dan Notasi Entity Relationship Diagram
No Simbol
Keterangan
1. Persegi
panjang Entitastipe
entitas menyatakan objek atau
kejadian
2. Ellips menyatakan atribut-atribut
entity set. Atribut adalah item data
yang menjadi bagian dari entitas
3. Belah
ketupat Diamond
menggambarkan relationship set. Relationship
adalah asosiasi
antara dua entitas
4. Garis, menghubungkan antara
entity set
dengan atribut-
atributnya dan antara entity set dengan relationship setnya.
Sumber: Simarmata dan Paryudi, 2006
Derajat hubungan antar entitas dapat dikatagorikan dalam tiga jenis, yaitu: a. Derajat hubungan 1 : 1 One to one
Derajat hubungan antar entitas 1 : 1 terjadi bila entitas A hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari entitas B. Demikian pula
sebaliknya. b. Derajat hubungan 1 : m One to many atau m : 1 Many to one
Derajat hubungan ini terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Sebaliknya
setiap anggota entitas B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entitas A.
c. Derajat hubungan m : n Many to many Terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari
satu anggota entitas B. Demikian pula sebaliknya.
2.5.5 Normalisasi
Menurut Kroenke dalam Abdul Kadir, 1999 Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah
relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Berikut adalah teknik normalisasi, di antaranya:
1. Bentuk Normal Pertama 1NF Tabel yang belum ternormalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yag
berulang, atau definisi bentuk normal pertama adalah suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai
tunggal untuk setiap baris. Definisi lain 1NF adalah suatu hubungan yang tidak berisi pengulangan-pengulangan.
2. Bentuk Normal Kedua 2NF Bentuk nomal kedua di definisikan berdasarkan dependensi fungsional.
Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika: a.
Berada pada bentuk normal pertama. b.
Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.
3. Bentuk Normal Ketiga 3NF Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika:
a. Berada dalam bentuk normal kedua.
b. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap
kunci primer.
2.5.6 Kamus Data
Menurut Jogiyanto 2001, kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan
–kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Seperti halnya kamus bahasa yang berfungsi menjelaskan lebih detail suatu kata maupun
kalimat, kamus data yang digunakan dalm analisa struktur dan desain sistem informasi juga merupakan suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang
data flow diagram yang mencakup proses, data flow dan data store. Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang
data yang dicatatnya. Notasi kamus data dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Notasi Kamus Data
Sumber: Jogiyanto, 2005
2.6 Sistem Informasi Geografis SIG
Menurut Aronoff dalam Prahasta, 2005, Sistem Informasi Geografi SIG atau Geographic Information System GIS adalah sistem yang berbasiskan
komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi- informasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan
menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis.
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual analog dan sistem otomatis yang berbasis digital komputer. Perbedaan
yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi
untuk tumpang susun overlay, foto udara, laporan statistik dan laporan survey
No Simbol
Keterangan
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7.
= +
{ } [ ]
Terdiri dari Dan
Opsional Pengulangan
Memilih salah satu dari sejumlah alternatif Komentar
Identifikasi atribut kunci
lapangan. semua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah
menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi Prahasta, 2005.
Menurut Prahasta 2005 menyatakan bahwa sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa
komponen utama yaitu: a. Masukan data, merupakan proses pemasukan data pada komputer dari
peta peta topografi dan peta tematik, data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh,
dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta
oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata database. Menurut Anon 2003 basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak
berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh
pengguna. b. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali data storage dan retrieval
ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan cetak pada
kertas. c. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai
macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer
zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon 2003
mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data
spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi
d. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Bentuk produk
suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta,
tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain hard copy atau dalam cetak lunak seperti file elektronik.
Gambar 2.4 Subsistem SIG Sumber: Prahasta, 2002
Menurut Anon 2003 ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, di antaranya adalah:
a. Menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi.
S I G
Manipulasi Data Analisis
Data Masukan
Manajemen Data
Data Keluaran
b. Dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan
dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi. c. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data.
d. Memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial.
e. SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya.
f. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif. g. SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik.
h. Semua operasi SIG dapat di costumize dengan menggunakan perintah- perintah dalam bahasa script.
i. Perangkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain
j. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geo-informatika.
2.7 Pengertian Peta dan Data Spasial