Suharto, 1989. Informasi tentang data spasial dapat berupa informasi sumberdaya lahan batuan, tanah, hutan, air, mineral, sumberdaya sosial
penduduk, sumberdaya ekonomi dan lain-lain. Data spasial yang ada dalam peta mengandung informasi tentang daerah yang disajikan, yaitu informasi
tentang posisi geografis pada permukaan bumi, hubungan antara berbagai kenampakan, jenis dan nama kenampakan.
2.7.1 Jenis
–Jenis Peta
Jenis peta secara garis besar hanya ada dua. Peta topografi dan peta tematik. Peta topografi bersifat umum sehingga penyajiannya tidak
menonjolkan satu aspek, sedang pada peta tematik penyajiannya dengan menonjolkan tema topik sesuai dengan judul peta itu sendiri. Misalnya,
penyajian jenis jalan di peta topografi tidak menonjol antara satu ruas jalan dengan ruas jalan lain yang jenis jalannya berbeda, ruas jalan tersebut di peta
topografi juga tidak lebih menonjol dibandingkan dengan –misalnya- pola
aliran sungai. Tetapi di peta tematik tentang –misalnya- status jalan, ruas jalan
yang statusnya berbeda akan tampak ditonjolkan dibandingkan dengan aspek
lainnya.
Peta dasar merupakan dasar untuk memetakan informasi spasial sehingga informasi-informasi tersebut, baik secara relatif maupun absolut menempati
lokasi geografis yang benar. Peta dasar dapat berupa peta topografi secara lengkap atau sudah dikurangi informasinya agar tidak rancu dengan informasi
tematiknya. Peta topografi yang sering digunakan sebagai peta dasar dalam
pembuatan peta tematik sudah standar, baik dalam ukuran kertasnya, luas liputannya, maupun penyajian aspek kartografi lainnya. Peta tematik itu
sendiri merupakan suatu peta yang menyajikan informasi khusus yang mempunyai satu tema. misalnya peta sistem lahan, peta penggunaan lahan,
peta tanah, peta geologi dan peta penyebaran jumlah penduduk.
Gambar 2.5 Peta Tematik Peta Kepadatan penduduk Sumber: Romenah, 2004
Gambar 2.6 Peta Topografi Garis kontur dengan interval jarak antara 2 kontur 40 meter
Sumber: Romenah, 2004
2.7.2 Penyusunan Peta
2.7.2.1 Data Geografis
Data SIG dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1 Data grafis spasial yaitu data yang menggambarkan bentuk atau
kenampakan objek di permukaan bumi. Secara garis besar, data grafis dibedakan menjadi: data titik point, garis lines polyline dan area region
poligon .
Data grafis titik biasanya digunakan untuk mewakili objek kota, stasiun curah hujan, alamat customer dan lain-lain. Data garis dapat dipakai untuk
menggambarkan jalan, sungai, jaringan listrik dan lain-lain. Sedangkan data area digunakan untuk mewakili batas administrasi, penggunaan lahan,
kemiringan lereng dan lain-lain Nuarsa, 2005.
Gambar 2.7 Representasi data grafis a. titik, b garis dan c Area
Struktur data SIG terbagi 2 yaitu raster dan vektor. Raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur
matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid Prahasta, 2002 atau disimpan pada grid dua dimensi, yaitu baris dan kolom Nuarsa, 2005.
Sedangkan vektor menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial
dengan menggunakan titik, garis dan poligon beserta atributnya Prahasta,
2002 dan posisi objek dicatat pada sistem koordinat Nuarsa, 2005.
Gambar 2.8 Struktur data SIG a Vektor dan b Raster 2 Data tabular atribut yaitu data deskriptif yang menyatakan nilai dari
data grafis tersebut. Untuk struktur data vektor, data atribut tersimpan secara terpisah dalam bentuk tabel, sedangkan struktur data raster nilai
grafisnya tersimpan langsung pada nilai grid atau piksel tersebut Nuarsa, 2005.
2.7.3 Komponen Peta
Komponen peta terdiri atas: a. Isi peta
Isi peta menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta. Jika ide yang disampaikan tentang
penunjukan angka kuantitas yang bersamaan, isi peta tentunya berupa isopleth
. b. Judul peta
Judul peta harus mencerminkan isi peta. Isi peta berupa isopleth, tentu judul petanya menjadi Peta Kepadatan penduduk dan sebagainya.
c. Skala peta dan Simbol Arah Skala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat ketelitian dan
kedetailan objek yang dipetakan. Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta 1:10.000 dibandingkan dengan pada peta 1:50.000
misalnya. Kemudian bentuk-bentuk pemukiman akan lebih rinci dan detail pada skala 1:10.000 dibandingkan peta skala 1:50.000.
Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata
letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca dengan tidak membolak-balik peta. Lebih dari itu, arah juga penting sehingga si
pemakai dapat dengan mudah mencocokkan objek di peta dengan objek sebenarnya di lapangan.
d. Legenda atau Keterangan Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh
bagian dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan. e. Inzet dan Index peta
Peta yang dibaca harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana area yang dipetakan tersebut. Inzet peta merupakan peta yang diperbesar dari
bagian belahan bumi. Sebagai contoh, kita mau memetakan pulau Jawa, pulau Jawa merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang di-inzet.
Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta, dimana menunjukkan letak peta yang bersangkutan terhadap peta yang lain di
sekitarnya. f.
Grid Dalam selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-
kotak atau grid system. Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta dan untuk
memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas lembar peta. Cara pembuatan grid yaitu, wilayah dunia yang agak luas, dibagi-bagi
ke dalam beberapa kotak. Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan kode tersebut kemudian diperinci dengan kode yang lebih terperinci lagi
dan seterusnya. Jenis grid pada peta-peta dasar peta topografi di Indonesia yaitu antara lain Kilometerruitering kilometer fiktif yaitu
lembar peta dibubuhi jaringan kotak-kotak dengan satuan kilometer. Di samping itu ada juga grid yang dibuat oleh tentara inggris dan grid yang
dibuat oleh Amerika American Mapping System. g. Nomor peta
Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh lembar peta terangkai dalam satu bagian muka bumi. Penomoran
peta dilakukan hanya untuk penggunaan peta secara manual. Karena peta secara manual berbentuk dokumentasi secara hardcopy. Sedangkan peta
dijital penomoran peta tidak diperlukan karena wilayah yang ingin diketahui dapat diperbesar melalui zoom toolbox pada sebuah aplikasi
dijital. h. Sumber Keterangan Riwayat Peta
Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta, percetakan, sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis,
tanggaltahun pengambilan data dan tanggal pembuatanpencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas penyusunan peta yang
dapat dipertanggungjawabkan. Pada Gambar 2.9 ditampilkan gambar keterangan dari komponen peta.
Gambar 2.9 Komponen Peta
1
1
http:www.Digimap.com
2.8 Perangkat Lunak SIG
2.8.1 ArcView 3.3
Perangkat lunak merupakan salah satu dari empat komponen utama SIG. Perangkat lunak SIG harus dapat menyediakan fungsi untuk masukan,
menyimpan, menganalisis dan menampilkan data dalam bentuk geografis. ArcView
3.3 merupakan salah satu dari sekian banyak perangkat lunak SIG yang dapat menyediakan fungsi-fungsi tersebut.
Menurut Nuarsa 2005, ArcView adalah salah satu software atau perangkat lunak SIG yang popular dan paling banyak digunakan untuk
mengelola data spasial dewasa ini. Perangkat lunak ini dibuat oleh ESRI Environmental System Research Institute
perusahaan yang mengembangkan program ArcInfo. Dengan menggunakan ArcView maka kita dapat melakukan
input data, menampilkan data, mengelola data, menganalisis data, membuat peta serta laporan yang berkaitan dengan data spasial bereferensi geografis.
Data dalam ArcView diorganisasikan dalam satu proyek. Setiap proyek terdiri dari lima komponen, yaitu Views, Tables, Charts, Layouts, dan Scripts.
Views digunakan untuk mengelola data grafis, Tables digunakan untuk
manajemen data atribut, Charts digunakan untuk mengelola grafik bukan data grafis, Layouts digunakan untuk membuat komposisi peta untuk dicetak dan
Scripts digunakan untuk membuat modul yang berisikan kumpulan perintah
ArcView yang ditulis dalam bahasa pemrograman Avenue.