4.2.6 Sistem yang Berjalan
Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta telah memiliki sistem yang sudah berjalan sebelumnya, menganalisis sistem yang
berjalan merupakan langkah yang penting untuk mengetahui kelemahan sistem, sehingga dapat dirancang sistem pembantu untuk memperbaiki kelemahan sistem
tersebut. Berikut merupakan penjelasan tentang sistem yang berjalan: a. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta sebagai
badan pemerintah yang melayani pendaftaran dan pengontrolan administrasi kependudukan, dalam tugas pengontrolan, Dinas ini melakukan operasi yang
dinamakan Operasi Yustisi Kependudukan. b. Operasi Yustisi Kependudukan dilaksanakan dengan tim di beberapa wilayah
di provinsi DKI Jakarta, Tim langsung men-sidak masyarakat yang lewat dan berada ditempat operasi yang dilakukan, tim memeriksa warga atas
kelengkapan identitas berupa KTP warga tersebut atau surat keterangan lainnya.
c. Apabila ada warga yang kedapatan tidak membawa indentitas dirinya, maka dilakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran yang dilakukan.
d. Untuk warga yang kedapatan melanggar maka dilakukan pemeriksaan dan divonis denda dan dapat memenuhi syarat administrasi dikemudian hari,
selanjutnya petugas mencatat jumlah warga yang melanggar dan data tersebut dikirim ke petugas di tingkat kelurahan.
e. Data yang diperoleh, kemudian data diolah ditingkat suku dinas kependudukan dan Pencatatan sipil tingkat kotamadya dan digabungkan
dengan operasi secara keseluruhan yang telah dilakukan di semua kotamadya.
Adapun permasalahan yang terjadi dalam sistem yang telah berjalan antara lain:
1. Sistem yang berjalan sudah terkomputerisasi namun belum terintergrasi satu sama lain.
2. Terbatasnya informasi yang diberikan kepada masyarakat. 3. Jakarta merupakan ibukota, sehingga arus urbanisasi yang berlebihan dan
disertai dengan tidak tertibnya administrasi kependudukan. 4. Selama ini informasi tentang sebaran hasil operasi yustisi kependudukan
yang sudah dilakukan, masih kurang lengkap karena hanya berupa informasi yang bersifat tekstual dan penyajian serta penyampaian informasinya masih
kurang representatif. Dari uraian sebelumnya, maka dapat digambarkan bagan alir dokumen sistem
yang berjalan pada Gambar 4.2.
2 Input data OYK
per-kelurahan 2
tidak ya
Selesai
mulai
1
KELURAHAN DINAS
2
N Input data OYK
per kotamadya 1
Data Penduduk Terjaring OYK
Seluruh DKI JAKARTA
N Input data OYK
Seluruh DKI JAKARTA 1
Periksa Penduduk
SUDIN
Data Penduduk Terjaring OYK
Per-kelurahan Mencatat
Data Penduduk
KECAMATAN
1 2
N Data Penduduk
Terjaring OYK per kotamadya
Data Penduduk Terjaring OYK
Melanggar Yustisi
Kependudukan
Selesai Periksa
Penduduk Jumlah
Penduduk Yang Diperiksa
TIM PENYIDIKAN
Gambar 4.2 Bagan Alir Dokumen yang Berjalan 4.2.6.1
Kelebihan dan Kekurangan Sistem yang Berjalan
a. Kelebihan Sistem yang berjalan 1 Kegiatan Operasi Yustisi Kependudukan dilakukan secara rutin
dan terorganisir dengan baik. 2 Telah menggunakan sistem komputer dalam pengolahan data
dan pencatatan data operasi yustisi kependudukan. b. Kelemahan Sistem yang Berjalan
1 Informasi yang diberikan masih sebatas tekstual.
2 Pengumpulan data membutuhkan waktu, karena data masih
diproses di level bawah dinas.
3 Kurangnya informasi dalam penentuan operasi dalam suatu
wilayah.
4.2.7 Sistem yang Diusulkan