Derajat hubungan antar entitas dapat dikatagorikan dalam tiga jenis, yaitu: a. Derajat hubungan 1 : 1 One to one
Derajat hubungan antar entitas 1 : 1 terjadi bila entitas A hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari entitas B. Demikian pula
sebaliknya. b. Derajat hubungan 1 : m One to many atau m : 1 Many to one
Derajat hubungan ini terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Sebaliknya
setiap anggota entitas B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entitas A.
c. Derajat hubungan m : n Many to many Terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari
satu anggota entitas B. Demikian pula sebaliknya.
2.5.5 Normalisasi
Menurut Kroenke dalam Abdul Kadir, 1999 Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah
relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Berikut adalah teknik normalisasi, di antaranya:
1. Bentuk Normal Pertama 1NF Tabel yang belum ternormalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yag
berulang, atau definisi bentuk normal pertama adalah suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai
tunggal untuk setiap baris. Definisi lain 1NF adalah suatu hubungan yang tidak berisi pengulangan-pengulangan.
2. Bentuk Normal Kedua 2NF Bentuk nomal kedua di definisikan berdasarkan dependensi fungsional.
Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika: a.
Berada pada bentuk normal pertama. b.
Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.
3. Bentuk Normal Ketiga 3NF Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika:
a. Berada dalam bentuk normal kedua.
b. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap
kunci primer.
2.5.6 Kamus Data
Menurut Jogiyanto 2001, kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan
–kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Seperti halnya kamus bahasa yang berfungsi menjelaskan lebih detail suatu kata maupun
kalimat, kamus data yang digunakan dalm analisa struktur dan desain sistem informasi juga merupakan suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang
data flow diagram yang mencakup proses, data flow dan data store. Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang
data yang dicatatnya. Notasi kamus data dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Notasi Kamus Data
Sumber: Jogiyanto, 2005
2.6 Sistem Informasi Geografis SIG
Menurut Aronoff dalam Prahasta, 2005, Sistem Informasi Geografi SIG atau Geographic Information System GIS adalah sistem yang berbasiskan
komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi- informasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan
menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis.
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual analog dan sistem otomatis yang berbasis digital komputer. Perbedaan
yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi
untuk tumpang susun overlay, foto udara, laporan statistik dan laporan survey
No Simbol
Keterangan
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7.
= +
{ } [ ]
Terdiri dari Dan
Opsional Pengulangan
Memilih salah satu dari sejumlah alternatif Komentar
Identifikasi atribut kunci