Tahapan Penelitian Metode Pengumpulan Data

51 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

Gambar 3.1 merupakan gambar tahapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Mulai Sistem yang Diusulkan Sistem yang Berjalan Pengumpulan Data Model Sesuai dengan Pengguna Tidak Sesuai Desain Database Otomasi Data setuju Data Spasial Kamus Data ERD STD Koneksi Koordinat Olah Atribut Selesai Penyajian Hasil Olahan Pengolahan Data Database Spasial Tidak Ya WebSIG Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data-data informasi yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan library research Pada tahapan ini yang dilakukan adalah mengumpulkan dan menelaah data yang diperoleh dari perpustakaan atau pustaka mengenai kependudukan seperti yang tercantum dalam Peraturan Daerah Perda Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 4 Tahun 2004 tentang Pendaftaran penduduk dan Pencatatan Sipil dan Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pedoman Operasional Penyidik. Terlampir pada Lampiran A. 2. Wawancara Wawancara, yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung dengan orang yang menjadi sumber data atau objek penelitian. Wawancara telah dilakukan pada Hari Jum’at pada Tanggal 27 April 2009, wawancara bersifat wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara adaah mengetahui tentang prosedur dan kegiatan Operasi Yustisi Kependudukan yang telah dilaksanakan di wilayah DKI Jakarta. Dalam tahapan ini peneliti melakukan wawancara kepada bagian Penertiban Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan user untuk aplikasi yang akan dibangun nantinya. Terlampir dalam Lampiran B. 3. Observasi field research Observasi adalah sebuah metode pengumpulan data informasi dan mengetahui bagaimana data tersebut diarsipkan dengan cara pengamatan atau peninjauan dan menganalisis langsung terhadap obyek penelitian. Pada metode ini peneliti melakukan kegiatan pengumpulan data-data rekapitulasi hasil operasi yustisi kependudukan yang dilakukan dan diawasi oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta. Selain itu kegiatan ini juga diperlukan guna mencari dan mengumpulkan data-data sekunder yang dibutuhkan langsung dari sumbernya. Terlampir dalam lampiran C Berikut adalah data-data yang diperoleh dari observasi: Informasi hasil operasi yustisi Kependudukan wilayah DKI Jakarta tahun 2006, 2007, dan 2008, data yang didapat dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Propinsi DKI Jakarta. Data meliputi jumlah penduduk yang terjaring dan melanggar ketertiban administrasi.

3.3 Metode Pengembangan Sistem