Batasan Masalah Sistematika Penulisan Pengertian Yustisi

diakses dari berbagai tempat, oleh semua orang dengan waktu yang fleksibel. b. Penelitian difokuskan pada pengolahan data operasi yang telah dilakukan Dinas Kependudukn dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta selain Kabupaten Kepulauan Seribu. c. Sistem informasi yang dikembangkan memiliki feature: updateable dapat memperbaharui informasi yang ditampilkan pada web spasial. d. Dalam pembangunan sistem informasi spasial peneliti menggunakan software Arcview 3.3 dan untuk penunjang aplikasi berbasis web peneliti menggunakan aplikasi MapServer MS4W.

1.6 Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, maka permasalahan dibatasi khususnya pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil DKI Jakarta terhadap hasil Operasi Yustisi Kependudukan yang telah dilakukan selama tahun 2006, 2007 dan 2008, dengan:  Batasan operasional: yang menfokuskan kepada hasil Operasi Yustisi Kependudukan yang telah dilaksanakan secara keseluruhan.  Batasan wilayah: menfokuskan penelitian terhadap Operasi Yustisi Kependudukan yang dilakukan di wilayah DKI Jakarta, kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu. guna memberikan informasi serta pelaporan atas hasil operasi tersebut ke dalam sistem informasi spasial.

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan peneliti dalam tahapan pengambilan sampel yaitu dengan cara: 1. Penelitian Kepustakaan library research Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan dan menelaah data yang diperoleh dari perpustakaan atau pustaka baik berupa artikel, buku- buku, surat kabar, majalah, jurnal, buletin maupun sumber informasi lainnya yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas. 2. Wawancara Wawancara, yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung dengan orang yang menjadi sumber data atau objek penelitian. Wawancara yang baik harus mempunyai pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang telah dirancang sesuai dengan tujuan yang dicapai. Jawaban yang diperoleh bersifat langsung baik berupa data kuantitatif maupun data kualitatif, pendapat opini atau keterangan. Dalam Penelitian ini menggunakan Wawancara terstruktur, wawancara terstruktur adalah wawancara yang sebagian besar jenis-jenis pertanyaannya telah ditentukan sebelumnya termasuk urutan yang ditanya dan materi pertanyaannya. 3. Observasi field research Observasi adalah sebuah metode pengumpulan data informasi dan mengetahui bagaimana data tersebut diarsipkan dengan cara pengamatan atau peninjauan dan menganalisa langsung terhadap obyek penelitian.

1.7.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam mengembangkan sistem informasi spasial kependudukan, yaitu menggunakan metode pengembangan SDLC dengan tahapan perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem conceptual design, penerapan dan penggunaan sistem.

1.8 Sistematika Penulisan

Secara garis besar, penulisan ini dibagi menjadi lima bab. yang isi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini mengemukakan latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penelitian yang masing-masing dijelaskan pada tiap bab. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori –teori yang mendasari penelitian ini, yaitu pengertian yustisi, pengertian sistem, metode pengembangan sistem, pengertian sistem informasi geografi, serta perangkat lunak SIG. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Spasial Operasi Yustisi Kependudukan berdasarkan metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas mengenai hasil dari perencanaan, analisis, perancangan, penerapan dan penggunaan sesuai dengan metode yang dilakukan pada sistem yang dibuat. BAB V : PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dan saran untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. 11 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Yustisi

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2003 Tentang Pedoman Operasional Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam Penegakan Peraturan Daerah Bab I pasal 1 butir 8 menyebutkan, “yustisi adalah operasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Perundang-undangan yang dilakukan PPNS secara terpadu dengan sistem peradilan di tempat. ” Dalam setiap pelaksanaan OYK terdiri dari satuan organisasi yang terdiri atas: a. Pembina operasi b. Kepala operasi c. Wakil kepala operasi d. Kepala Pos Komando sekretariat e. Kepala regu operasi f. Anggota regu terdiri atas: - Penyidik Pegawai Negeri Sipil - Dinas Tenaga Kerja - Dinas Perumahan - Dinas Sosial - Anggota Satpol PP - Anggota Satuan POLRI - Unsur aparat dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta g. Panitera dan hakim dari pengadilan Negeri Pengadilan Tinggi setempat. h. Jaksa dari Kejaksaan Negeri Kejaksaan Tinggi Setempat. i. PengacaraPOS Bantuan Hukum yang ditunjuk oleh Dinas Kependuduka dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta. Operasi Yustisi Kependudukan dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta di 5 wilayah kotamadya secara serempak, operasi ditujukan di tempat-tempat keramaian yang dianggap menjadi pusat kegiatan penduduk, atau tempat yang dipandang perlu.

2.2 Pengertian Penduduk