38 nilai riil pendapatannya dan pemilik kekayaan bersifat keuangan
mengalami penurunan dalam nilai riil kekayaannya. Tetapi pemilik harta-harta tetap tanah dan rumah dapat mempertahankan atau
menambah nilai riil kekayaannya.
5. Kebijakan Mengatasi inflasi
Menurut Sukirno 2004:354, kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi, berupa: kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan dasar segi
penawaran. a. Kebijakan fiskal, yaitu dengan menambah pajak dan mengurangi
pengeluaran pemerintah. b. Kebijakan moneter, yaitu dengan mengurangi, menaikkan suku bunga
dan membatasi kredit. c. Dasar segi penawaran, yaitu dengan melakukan langkah-langkah yang
dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga, seperti mengurangi pajak impor dan pajak ke atas bahan mentah, melakukan
penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan menggalakkan perkembangan teknologi.
C. Nilai Tukar Rupiah
1. Definisi Nilai Tukar Rupiah
Menurut Murni 2006:244, nilai tukar exchange rate atau disebut juga kurs valuta asing foreign exchange rate adalah jumlah uang
domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Menurut Sukirno 2004:397, kurs valuta asing didefinisikan sebagai
39 jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang
dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai tukar rupiah
adalah rasio pertukaran antara sejumlah mata uang domestik rupiah dengan satu unit mata uang asing.
2. Pemintaan dan Penawaran Terhadap Valuta Asing
Pemintaan terhadap valuta asing timbul bila penduduk suatu negara membutuhkan barang dan jasa yang diproduksi oleh negara lain.
Pemintaan terhadap valuta asing meningkat bila impor meningkat. Faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap valuta asing terutama
sebagai berikut: a. harga mata uang asing tersebut nilai tukarnya;
b. tingkat pendapatan; c. tingkat bunga relatif;
d. selera; e. ekspektasi; dan
f. kebijakan pemerintah. Penawaran terhadap valuta asing meningkat bila negara lain
mengimpor barang dan jasa atau ekspor meningkat. Penawaran terhadap valuta asing juga meningkat bila arus masuk modal capital inflow lebih
besar daripada arus keluar modal capital outflow Rahardja dan Manurung, 2004:85-86.
40 Satu mata uang diperdagangkan dengan yang lainnya di dalam pasar
atau bursa valuta asing, maka berlakulah pedoman bahwa menginginkan permintaan rupiah sama saja dengan kesediaan untuk menawarkan
penawaran valuta asing. Di sisi lain, menjajakan penawaran rupiah mengandung arti keinginan permintaan akan valuta asing Lipsey et, al.,
1993:380. Menurut Todaro dan Smith 2006:167, devaluasi terhadap mata uang
suatu negara adalah penetapan nilai tukar yang lebih rendah bagi mata uang tersebut terhadap valuta-valuta asing secara mendadak lewat
keputusan pemerintah. Depresiasi adalah penurunan daya beli mata uang domestik secara bertahap di pasar luar negeri relatif dibandingkan jika di
pasar domestik. Apresiasi adalah peningkatan daya beli mata uang domestik secara bertahap.
3. Sistem Nilai Tukar