61 menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0,10
atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2009.
c.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghozali,
2009.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Santoso 2002, bertujuan untuk menguji apakah sebuah regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t
dan kesalahan penganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah
yang bebas dari problem tersebut. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah uji Durbin Watson D-W. Dimana jika
angka D-W di bawah -2 ada angka autokorelai positif, angka D-W antara -2 sampai +2 tidak ada autokorelasi dan angka D-W di atas +2
ada autokorelasi negatif Sunyoto, 2009:91-92.
2. Uji Hipotesis
Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah metode analisis regresi linear berganda, yaitu suatu analisis yang mengukur
62 pengaruh antarvariabel yang melibatkan lebih dari satu variabel independen
terhadap variabel dependen Sunyoto, 2009:9. Adapun rumus regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ e
Keterangan: Y = Variabel Dependen Penerimaan PPN
α = Konstanta β = Koefisien
X
1
= Variabel Independen Inflasi X
2
= Variabel Independen Nilai Tukar Rupiah X
3
= Variabel Independen Jumlah PKP e
= Error
a. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen Ghozali, 2009:87.
63
b. Uji Statistik t
Menurut Ghozali 2009: 88, uji statistik t digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel dependen digunakan tingkat
signifikansi 5 α = 0,05. Jika probability t lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel
dependen koefisien regresi tidak signifikan, sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh variabel
dependen koefisien signifikan.
c. Uji Statistik F
Ghozali 2009:88, uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat. Untuk mengetahui apakah variabel independen secara
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen maka digunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05, jika nilai probability F lebih besar dari
0,05, maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen dengan kata lain variabel independen secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
64
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Independen X