25 10 Untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata
adalah 10 dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih.
9. Saat dan Tempat Terutang Pajak
Menurut Resmi 2009:20-21, pajak terutang pada saat: a. Penyerahan BKP atau JKP;
b. Impor BKP; c. Pemanfaatan BKP tidak berwujud danatau JKP dari luar Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean; d. Ekspor BKP;
e. Pembayaran, dalam hal pembayaran diterima terlebih dahulu; f. Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan saat lain sebagai saat
terutangnya pajak dalam hal saat terutangnya pajak sukar ditetapkan atau terjadi perubahan ketentuan yang dapat menimbulkan
ketidakadilan. Menurut Resmi 2009:23-24, tempat terutangnya PPN ditetapkan
sebagai berikut: a. Atas penyerahan BKP danatau JKP, tempat terutangnya pajak adalah
di tempat tinggal atau tempat kedudukan dan tempat kegiatan usaha dilakukan, yaitu di tempat pengusaha dikukuhkan atau seharusnya
dikukuhkan sebagai PKP. Apabila PKP mempunyai satu atau lebih tempat kegiatan usaha di luar
tempat tinggal atau tempat kedudukannya, setiap tempat tersebut
26 merupakan tempat terutangnya pajak dan PKP dimaksud wajib
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. b. Atas impor BKP, tempat terutangnya pajak adalah di tempat BKP
dimasukkan ke dalam Daerah Pabean. c. Atas pemanfaatan BKP tidak berwujud danatau JKP dari luar Daerah
Pabean, tempat terutangnya pajak adalah di tempat tinggal orang pribadi atau tempat kedudukan badan dalam hal orang pribadi atau
badan tersebut bukan sebagai Wajib Pajak atau di tempat orang pribadi atau badan tersebut terdaftar sebagai Wajib Pajak.
d. Atas kegiatan membangun sendiri oleh PKP atau bukan PKP yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya, tempat
terutangnya pajak adalah di tempat bangunan tersebut didirikan. e. Atas ekspor BKP, baik atas permohonan tertulis dari PKP maupun
secara jabatan, tempat terutangnya pajak adalah tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
10. Tarif PPN
Tarif PPN menurut UU PPN Nomor 49 Tahun 2009 Pasal 7 adalah: a. Tarif PPN adalah sebesar 10 sepuluh persen.
b. Tarif PPN adalah sebesar 0 nol persen diterapkan atas: 1 ekspor BKP Berwujud;
2 ekspor BKP Tidak Berwujud; 3 ekspor JKP
27 c. Tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diubah menjadi
paling rendah 5 lima persen dan paling tinggi 15 lima belas persen yang perubahan tarifnya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
11. Cara dan Metode Penghitungan PPN