68 struktur organisasi dari Kantor Pusat DJP yang mencakup seluruh
Indonesia, maka penelitian ini menganalisis mengenai penerimaan PPN secara nasional.
2. Deskripsi Sampel Penelitian
Pemilihan sampel dari populasi, yaitu semua populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Dikarenakan WP PKP terdiri dari WP PKP
Orang Pribadi dan Badan dan peneliti menggunakan sampel populasi, maka sampel yang dipilih dari populasi WP PKP yang terdaftar di Kantor
Pusat DJP adalah WP PKP Orang Pribadi dan Badan. Data sampel adalah data bulanan dalam rentang waktu tahun 2002 sampai 2009 dengan jumlah
sampel adalah 96 buah. Namun terdapat 11 sampel yang outlier, sehingga total sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 85 buah.
B. Analisis dan Pembahasan 1. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas data dilakukan dengan melihat grafik histogram dan grafik
Normal Probability Plot.
69 Sumber: Data sekunder yang diolah
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber: Data sekunder yang diolah
Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot
Berdasarkan tampilan grafik histogram dan grafik Normal Probability Plot
dapat diketahui bahwa grafik histogram memberikan
70 pola distribusi yang normal tidak terjadi kemencengan, demikian
juga pada grafik Normal Probability Plot terlihat bahwa titik-titik data berada di sekitar garis diagonal dan bergerak mengikuti arah garis
diagonal, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini sudah memenuhi asumsi normalitas.
b. Hasil Uji Multikolonieritas
Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1Inflasi .962
1.039 Kurs_Rupiah
.715 1.398
Jumlah_PKP .725
1.380 a. Dependent Variable: Penerimaan_PPN
Sumber: Data sekunder yang diolah Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independennya multikolonieritas. Dari tabel 4.1 dapat diketahui
bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai TOL kurang dari 0,1. Demikian pula dengan nilai VIF, tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini bebas dari
multikolonieritas.
71 c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data sekunder yang diolah
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola baik di atas maupun di bawah
angka 0 pada sumbu Y, dengan demikian dapat dikatakan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
72 d. Hasil Uji Autokorelasi
Menurut Santoso 2002, uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi
dengan dirinya sendiri, artinya bahwa nilai variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode
sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Berdasarkan ketentuan uji autokorelasi dimana nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau -
2DW+2 tidak terjadi autokorelasi, dengan diketahui nilai D-W sebesar 1,214 dari tabel 4.2, maka dapat disimpulkan tidak terdapat
autokorelasi dalam model regresi.
2. Hasil Uji Hipotesis