Kewajiban PKP Pengecualian Kewajiban PKP Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak

48 2 Surat Pemberitahuan Pindah sebagaimana dimaksud pada di atas harus memuat data sekurang-kurangnya mengenai nama, NPWP, Nomor Register dan alamat baru WP di tempat yang dituju, yang diperlukan oleh Kantor Palayanan Pajak lama untuk menerbitkan Surat Perpindahan WP danatau Surat Pencabutan Pengukuhan sebagai PKP untuk dikirimkan ke Kantor Palayanan Pajak baru; 3 Berdasarkan Surat Perpindahan WP danatau Surat Pencabutan Pengukuhan sebagai PKP, Kantor Palayanan Pajak baru akan menerbitkan Kartu Pendaftaran, Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak, Surat Pengukuhan PKP dan Surat Pemberitahuan telah terdaftar di Kantor Palayanan Pajak baru.

4. Kewajiban PKP

Menurut Djuanda dan Lubis 2006:31, PKP berkewajiban untuk: a. Memiliki Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak NPPKP. b. Memungut PPN dan PPn BM yang terutang. c. Menyetor PPN yang masih harus dibayar dalam hal Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, serta menyetorkan PPN yang terutang. d. Melaporkan perhitungan PPN dan PPn BM yang terutang.

5. Pengecualian Kewajiban PKP

Menurut Mardiasmo 2008:278, pengusaha yang dikecualikan dari kewajiban sebagai PKP adalah: 49 a. Pengusaha Kecil, yaitu pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan BKP danatau JKP dengan jumlah peredaran bruto danatau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp 600.000.000,00. Pengusaha Kecil dibebaskan dari kewajiban mengenakan atau memungut PPN atas penyerahan BKPJKP, sehingga tidak perlu melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP, kecuali apabila Pengusaha Kecil memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP, maka UU PPN PPn BM berlaku sepenuhnya bagi Pengusaha Kecil tersebut. b. Pengusaha yang semata-mata menyerahkan barang danatau jasa yang tidak dikenakan PPN.

6. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak

Menurut Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-06PJ.92001, dalam rangka meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar dan mengoptimalkan penerimaan pajak, perlu dengan pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak dan intensifikasi PPh Pasal 25, PPh Pasal 21 dan PPN. Ekstensifikasi Wajib Pajak adalah kegiatan yang berkaitan dengan penambahan jumlah Wajib Pajak terdaftar dan perluasan objek pajak dalam administrasi DJP. Intensifikasi pajak adalah kegiatan optimalisasi penggalian penerimaan pajak terhadap objek serta subjek pajak yang telah tercatat atau terdaftar dalam administrasi DJP dan dari hasil pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak. Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak dan intensifikasi pajak, meliputi: 50 a. Pemberian NPWP dilokasi usaha, termasuk pengukuhan sebagai PKP, terhadap orang pribadi pengusaha tertentu yang mempunyai lokasi usaha di sentra perdagangan perbelanjaan pertokoan perkantoran mal plaza kawasan industry sentra ekonomi lainnya. b. Pemberian NPWP danatau pengukuhan sebagai PKP terhadap WP Badan yang berdasarkan data yang dimiliki atau diperoleh ternyata belum terdaftar sebagai WP danatau PKP baik di domisili atau lokasi.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai penerimaan PPN dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti inflasi, nilai tukar rupiah dan jumlah PKP telah banyak dilakukan, seperti yang ditunjukkan dalam tabel 2.1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian Salawati 2008 Analisis Pengaruh Inflasi dan Nilai Tukar Rupian Terhadap Penerimaan PPN pada Kanwil DJP Jakarta Selatan 1. Variabel: Inflasi X, Nilai Tukar Rupiah X, Penerimaan PPN Y 2. Metodologi penelitian: Regresi Linear Berganda 1. Objek Penelitian: Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan 2. Periode penelitian: 2005-2007 Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah berpengaruh terhadap penerimaan PPN sebesar 27,4 Muhammad Zilal Hamzah dan Willy Suyowibow o 2005 Pengaruh Kurs, IHSG dan SBI Terhadap Penerimaan Negara Sektor Perpajakan 1. Variabel: Kurs X dan Penerimaan Pajak Y 1. Metodologi penelitian: Analisis Jalur 2. Periode penelitian: 1995-2004 Kurs dan SBI menunjukkan hasil yang signifikan namun IHSG tidak signifikan terhadap penerimaan pajak Bersambung ke halaman berikutnya 51 Tabel 2.1 Lanjutan Peneliti Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian Saepudin 2008 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaru hi Pajak Pertambahan Nilai PPN di Sumatera Utara 1. Variabel: Inflasi X, Jumlah PKP X dan Penerimaan PPN Y 2. Metodologi penelitian: Regresi Linear Berganda 1. Objek penelitian: Kanwil DJP Sumut I dan II 2. Periode penelitian: 2000- 2007 Jumlah PKP, inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PPN. Alberto Locarno dan Alessandra Staderini 2008 La Relazione Tra Gettito Tributario E Quadro Macroeconom ico In Italia 1. Variabel: Inflasi X dan Penerimaan Pajak 2. Metodologi penelitian: Analisis Regresi 1. Objek Penelitian: Negara Italia 2. Periode penelitian: tahun 1978-2006 Penerimaan pajak di pengaruhi oleh suku bunga, harga minyak, output gap dan inflasi. Eddi Wahyudi dkk. 2009 Dampak Fluktuasi Ekonomi Terhadap Penerimaan Pajak 1. Variabel: Inflasi X, Nilai Tukar Rupiah X dan penerimaan PPN Y 1. Model penelitian: Structural Vector Autoregression S-VAR dengan Vector Error Correction Model VECM 2. Periode penelitian: 1993-2007 Konsumsi minyak, harga minyak, inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar rupiah dan tingkat hunian hotel berpengaruh terhadap penerimaan PPh dan PPN. Rifki Aditya 2009 Analisis Determinan Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dari Wilayah Provinsi Sumatera Selatan 3. Variabel: Inflasi X, Jumlah PKP X dan Penerimaan PPN Y 4. Metodologi penelitian: Analisis regresi Ordinary Least Square 3. Objek Penelitian: KPP di Sumatera Selatan 4. Periode penelitian: 2001- 2008 Pertumbuhan ekonomi dan inflasi berkorelasi negatif sedangkan Jumlah PKP berkorelasi positif terhadap penerimaan PPN. Bersambung ke halaman berikutnya 52 Tabel 2.1 Lanjutan Peneliti Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian Terence D. Agbeyegbe et, al., 2006 Trade Liberalization , exchange rate changes and tax revenue in Sub-Sahara Africa 1. Variabel: Kurs, Inflasi dan Penerimaan Pajak 1. Metodologi penelitian: Generalized Method of Moment Regression 2. Periode penelitian: 1980-1996 Liberalisasi perdagangan tidak berpengaruh kuat terhadap penerimaan pajak agregat, apresiasi mata uang dan inflasi yang lebih tinggi menunjukkan penurunan penerimaan pajak. Sumber: Diolah dari berbagai referensi

F. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Inflasi Terhadap Penerimaan PPN