Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Penelitian-penelitian dilakukan secara terus-menerus yang pada akhirnya menumbuhkan dan mengembangkan alur pemikiran baru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selai Beta yang diharapkan mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan return saham juga ditemukan faktor-faktor lain seperti Price Earning Ratio PER Prasetya, 2009, Earning Per Share EPS Resmi, 2002, Debt to Equity Ratio DER, Price to Book Value PBV Sitinjak, 2008. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Saham pada Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia BEI”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah faktor Beta, PER Price Earning Ratio,EPS Earning Per Share, DER Debt to Equity Ratio, PBV Price to Book Value, secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan saham Sektor Pertambangan di BEI? 2. Apakah faktor Beta, PER Price Earning Ratio, EPS Earning Per Share, DER Debt to Equity Ratio, PBV Price to Book Value, secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan saham Sektor Pertambangan di BEI? Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.

C. Kerangka Konseptual

Dalam model keseimbangan CAPM Capital Assets Price Models, nilai Beta sangat mempengaruhi tingkat return yang diharapkan suatu saham. Semakin tinggi nilai Beta maka akan semakin tinggi tingkat return yang disyaratkan oleh investor Tandelilin, 2001:193. Studi empiris yang dilakukan oleh para peneliti menunjukkan bahwa selain Beta masih ada faktor lain yang mempengaruhi pendapatan saham yaitu PER Price Earning Ratio, EPS Earning Per Share, DER Debt to Equity Ratio, PBV Price to Book Value PER adalah salah satu rasio yang merefleksikan penilaian investor atas pertumbuhan keuntungan return saham, risiko, dan kondisi keuangan perusahaan. Price earning ratio menggambarkan rasio atau parbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan. Dalam pendekatan PER investor akan mengitung berapa kali multiplier nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham Fakhruddin,2001 : 66. EPS atau pendapatan per lembar saham, diperoleh dari laba bersih dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar. EPS yang semakin besar menunjukkan kemampuan perusahaan unuk menghasilkan laba per lembar saham juga meningkat Tandelilin, 2001: 242. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sitinjak 2008 menghasilkan bahwa DER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan saham. Bahwa saham-saham yang memiliki rasio DER yang rendah akan menghasilkan return yang tinggi dibanding saham-saham yang memiliki rasio DER yang tinggi. Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Menurut Rosenberg bahwa saham-saham yang memiliki rasio PBV yang rendah akan menghasilkan return yang secara signifikan dibanding saham-saham yang memiliki rasio PBV yang tinggi. Dengan demikian Rosenberg merekomendasikan untuk membeli saham-saham yang mempunyai rasio PBV yang rendah jika investor mengharapkan tingkat return yang lebih besar pada tingkat risiko tertentu Tandelilin, 2001: 195. Berdasarkan uraian di atas kerangka konseptual yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai berikut: Sumber : Tandelillin 2001 Gambar 1.2 : Kerangka Konseptual BETA X 1 PER X 2 EPS X 3 DER X 4 PENDAPATAN SAHAM Y PBV X 5 Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.

D. Hipotesis Penelitian