Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dihipotesiskan sebagai berikut :
1. Faktor Beta, PER Price Earning Ratio, EPS Earning Per Share, DER Debt to
Equity Ratio, PBV Price to Book Value, secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan saham.
2. Faktor Beta, PER Price Earning Ratio, EPS Earning Per Share, DER Debt to
Equity Ratio, PBV Price to Book Value, secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan saham.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor Beta , PER, EPS,
DER, PBV, secara bersama-sama terhadap pendapatan saham pada sektor pertambangan.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor Beta, PER, EPS,
DER, PBV, secara parsial terhadap pendapatan saham pada sektor pertambangan.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi PraktisiInvestor, dapat dijadikan sebagai salah satu informasi dalam
mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi pada saham
Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia dengan tujuan meraih pendapatan tinggi.
b. Bagi kalangan akademis, diharapkan dapat memberikan sumbangan positif
mengenai faktor-faktor yang memepengaruhi pendapatan saham. c.
Bagi Para Peneliti Lanjutan, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan pada ruang lingkup dan kajian
yang lebih luas. d.
Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan dan pola pikir tentang saham.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Adapun yang menjadi batasan operasional penelitian penulis, yaitu: a.
Data Laporan Keuangan Sektor Pertambangan terbuka di Indonesia untuk periode 2006 - 2008 serta harga saham.
b. Faktor-faktor yang diteliti yaitu faktor Beta, PER Price Earning Ratio,
EPS Earning Per Share, DER Debt to Equity Ratio, PBV Price to Book Value.
Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Independen variabel bebas
1. Beta, X
1
Merupakan risiko suatu saham terhadap pasar. Taksiran Beta ß diperoleh dari Simple Market Model Regresi Linear Jogiyanto,
2003:233, sebagai berikut : PS= + ß. PPS + e
Dimana: PS
= Pendapatan saham individu pada periode ke-t = intercept
ß = koefisien regresi taksiran Beta saham i
PPS = Pendapatan pasar saham pada periode ke-t
Pendapatan saham individu PS dan pendapatan pasar saham PPS dihitung sebagai berikut Jogiyanto, 2003:110:
PS = HS
t
= Harga saham pada periode t HS
1 −
t
= Harga saham pada periode t-1 PPS =
Faktor Beta dihitung dengan rumus: Beta =
Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
2. Price Earning Ratio X
2
Price Earning Ratio EPS merupakan menggambarkan rasio atau parbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan. Dalam
pendekatan PER investor akan mengitung berapa kali multiplier nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham Tandelillin, 2001:
191.Rasio ini dihitung dengan rumus: PER =
Nilai PER yang digunakan adalah menurut ukuran individual perusahaan per tahun.
3. Earning Per Share X
3
Earning Per Share EPS merupakan rasio yang menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua
pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan dapat dihitung berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan rugi laba
perusahaan. Rasio ini dihitung dengan rumus Tandelilin, 2001: 242: EPS =
Nilai EPS yang digunakan adalah menurut ukuran individual perusahaan per tahun.
Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
4. Debt to Equity Ratio X
4
Debt to Equity ratio DER merupakan rasio hutang terhadap modal, rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibayar oleh hutang,
dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan, Rasio ini dihitung dengan rumus
Sartono, 2001: 121: DER =
Nilai DER yang digunakan adalah menurut ukuran individual perusahaan per tahun .
5. Price to Book Value X
5
Price to Book Value PBV merupakan rasio yang menunjukkan apakah harga saham diperdagangkan di atas atau di bawah nilai buku
saham tersebut. Rumus yang digunakan adalah Fakhruddin, 2001:67:
PBV = Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan closing
price per tahun dan ukuran nilai buku saham book value adalah menurut ukuran rata-rata book value perusahaan individual per tahun.
Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
b. Variabel Dependen variabel terikat
Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Pendapatan saham yang diteliti adalah pendapatan realisasi yaitu pendapatan aktual
yang sudah terjadi yang disebut dengan capital gain. Capital gain adalah selisih harga saham sekarang dengan periode sebelumnya.
Pendapatan saham Y
i
dihitung sebagai berikut Jogiyanto, 2003:110: Y
i
= = harga saham penutupan pada periode ke-t
= harga saham penutupan pada periode sebelumnya. 3.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini menggunakan perusahaan Pertambangan yang
terdaftar listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006-2008 yang berjumlah 19 perusahaan untuk sektor pertambangan. Penarikan sampel yang dilakukan oleh
penulis adalah dengan menggunakan pendekatan “ non probability random sampling” dengan metode “ purposive sampling”. Purposive sampling adalah tekhnik penentuan
sampel dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu Sugiyono, 2003:78.
Kriteria pertimbangan penarikan sampel yang digunakan penulis adalah: a.
Emiten yang memiliki laporan keuangan yang telah diaudit lengkap selama tahun 2006-2008.
b. Emiten yang memiliki harga saham.
Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
c. Emiten yang terus listing di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006-2008 tidak
pernah di-suspend. Berdasarkan kriteria tersebut maka diperoleh sampel perusahaan dapat dilihat
pada Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Nama-Nama Sampel Perusahaan
No Kode Emiten
Nama Emiten 1.
ANTM Aneka Tambang Persero Tbk
2. ATPK
ATPK Resources Tbk 3.
BUMI Bumi Resources Tbk
4. CNKO
Central Korporindo International Tbk 5.
CTTH Citatah Industri Marmer Tbk
6. ENRG
Energi Mega Persada Tbk 7.
INCO International Nickel Indonesia Tbk
8. KKGI
Resource Alam Indonesia Tbk 9.
MEDC Medco Energi International Tbk
10. MITI
Mitra Investindo Tbk 11.
PTBA Tambang Batubara Bukit AsamTbk
12. PTRO
Petrosea Tbk 13.
TINS Timah Tbk
Sumber: www.idx.co.id 4.
Tempat dan Waktu Penelitian a.
Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan situs
www.idx.co.id b.
Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan sejak Agustus 2009 sampai dengan
November 2009.
Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil publikasi Bursa
Efek Indonesia tentang data emiten, media internet, jurnal-jurnal penelitian, buku- buku referensi, majalah dan surat kabar lainnya.
6. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung literatur, jurnal, skripsi, dan buku-buku referensi untuk mendapatkan
gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang relevan dari laporan yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia.
7. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan tahap-tahap sebagai berikut: a.
Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan metode penganalisaan data yang
mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa dan menginterpretasikan data sehingga memberikan gambaran menyeluruh mengenai masalah yang
dihadapi Sugiyono,2003. b.
Metode Analisis Statistik Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis regresi berganda. Dengan model analisis tersebut akan dijelaskan hubungan antara variabel-variabel terikat dan variabel bebas dengan rumus:
Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+b
3
X
3
+b
4
X
4
+e Keterangan:
Y = Pendapatan saham
a = Konstanta
X
1
= Resiko Sistematis X
2
= Earning Per Share X
3
= Debt to Equity Ratio X
4
= Price to Book Value b
1
...b
4
= Koefisien Regresi Variabel e
= error Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda harus memenuhi
syarat asumsi klasik yang meliputi: 1.
Uji Normalitas Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal,
metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan Kolmogrov Smirnov terhadap nilai standar residual hasil persmaan regresi. Apabila
probabilitas hasil persamaan regresi. Apabila probabilitas hasil Kolmogrov Smirnov lebih dari 0,05 5, maka data terdistribusi normal dan sebaliknya. Selain itu deteksi
normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normalitas. Tetapi jika data menyebar di setiap garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun jika data menyebar jauh dari data garis diagonal atau titik tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
2. Uji Multikolinearitas
Dalam permasalahan regresi linier berganda selain dilakukan uji di atas juga perlu diadakan pengujian yang berkaitan dengan multikolinearitas, karena hal
tersebut dapat mempengaruhi bias atau tidaknya kesimpulan suatu analisis regresi berganda. Multikolinieritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya
hubungan di antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi adalah cukup besar.
3. Uji Heterokedastisitas
Masalah yang sering muncul dalam analisis regresi berganda adalah heterokedastisitas. Hal ini timbul pada saat asumsi bahwa varian dari faktor alat
adalah konstan untuk semua variabel bebas yang tidak terpenuhi. Jika varian tidak sama, dikatakan terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dalam model regresi digunakan analisis residual yang berupa grafik dengan dasar pengamiblan keputusan jika pola tertentu yang teratur maka terjadilah
heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di bawah angka 0 pada sumbu Y tidak terjadi heterokedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode t dan kesalahan pada periode t-1 periode
sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi menggunakan Durbin Watson DW test dengan ketentuan:
Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
Tabel. 1.2 Keputusan Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi positif
Tolak 0ddl
Tidak ada autikorelasi positif No decision
dl ≤d≤du
Tidak ada korelasi negatif Tolak
4-dld4 Tidak ada korelasi negatif
No decision 4-du
≤d≤4-dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak ditolak dud4-du
Sumber: Situmorang 2008:86 Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik kemudian akan
digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai berikut: 1.
Uji Serempak Uji F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas Beta, EPS,
DER, dan PBV yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat Pendapatan Saham. Kriteria pengambilan
keputusan: a.
diterima atau ditolak , jika F
hitung
F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 atau a = 0,5
b. ditolak atau
diterima, jika F
hitung
F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 atau a = 0,5
2. Uji Parsial Uji t
Uji t dugunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Kriteria Pengambilan keputusan:
a. diterima atau
ditolak , jika t
hitung
t
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 atau a = 0,5
Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
b. ditolak atau
diterima, jika t
hitung
t
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 atau a = 0,5
Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
BAB II URAIAN TEORITIS