Keuntungan Kepemilikan Saham Resiko Kepemilikan Saham

Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. keuntungan. Pemilik saham mempunyai hak suara pada RUPS Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya one share one vote. Pada likuidasi perseroan, pemilik saham memiliki hak memperoleh sebagian dari kekayaan setelah semua kewajiban dilunasi Anoraga, 2006:54. Saham biasa ada dua jenis, yaitu saham atas nama dan saham atas unjuk. Untuk saham atas nama, nama pemilik saham tertera di atas saham tersebut, sedangkan saham atas unjuk yaitu nama pemilik saham tidak tertera di atas saham, tetapi pemilik saham adalah yang memegang saham tersebut.

C. Keuntungan Kepemilikan Saham

Saham merupakan sekuritas yang menerbitkan penghasilan yang diperoleh pemodal dengan membeli dan memiliki saham. Penghasilan tersebut dapat berupa dividen dan capital gain. 1. Dividen Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Umumnya dividen ini merupakan salah satu daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai dan dividen saham. Dividen tunai adalah dividen yang dibagikan kepada pemeganf saham dalam bentuk uang tunai dalam jumlah tertentu untuk setiap saham, sedangkan dividen saham adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. sejumlah saham sehingga jumlah yang dimiliki seseorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen tersebut. 2. Capital Gain Capital gain adalah realisasi keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual saham akibat fluktuasi harga yang terjadi di pasara modal ketika pemegang saham tersebut menjual sahamnya. Capital Gain akan diperoleh jika harga saham saat penjualan lebih tinggi dibnadingkan hargsa saham pada saat pembelian.

D. Resiko Kepemilikan Saham

Para Pemegang saham selain mendapatkan keuntungan juga memiliki risiko terhadap saham akibat fluktuasi harga pasar Darmadji, 2001:9. Risiko tersebut antara lain: 1. Tidak mendapat dividen Dividen adalah keuntungan yang diberikan oleh emiten kepada pemegang sahamnya. Emiten wajib menerbitkan laporan keuangan, biasanya setiap tiga bulan sekali. Dalam laporan keuangan tersebut akan terlihat keuntungankerugian dari perusahaan pada tahun berjalan. Potensi keuntungan ditentukan oleh kinerja perusahaan, jika operasi perusahaan tidak mendapat keuntungan perusahaan mengalami kerugian, maka perusahaan tidak dapat membagikan dividen. 2. Capital Loss Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Fluktuasi harga saham terjadi tidak hanya mengakibatkan pemegang saham memperoleh keuntungan capital gain namun dapat menyebabkan kerugian capital loss, hal ini terjadi apabila harga pada saat penjualan saham lebih rendah dibandingkan harga saham saat pembelian saham tersebut. 3. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi Berdasarkan peraturan pencatatan saham di bursa efek, maka jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa di-dealist. Dalam kondisi tersebut, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi, artinya setelah semua aset perusahaan yang dilikuidasi tersebut dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditur atau pemegang obligasi dan juka masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham. 4. Saham di-delist dari bursa Suatu saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya karena kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak mendapat dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan efek di bursa. Saham yang telah di-delist tentu saja tidak dapat lagi diperdagangkan dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya. 5. Saham di-suspend Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Saham di-suspend berarti saham dihentikan perdagangannya sementara oleh otoritas bursa, dan pemodal tidak dapat menjual sahamnya sampai suspend dicabut. Suspend biasanya berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan, hal tersebut dilakukan otoritas bursa jika misalnya suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya dan berbagai kondisi lainnya yang mengharuskan otoritas bursa mensuspend saham perusahaan tersebut untuk kemudian dimintakan konfirmasi dan informasi lainnya dari perusahaan tersebut, sedemikian sehingga informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi. Jiak telah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka suspend atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan kembali seperti semula.

E. Teori Penilaian Investasi Saham