Uji Asumsi Klasik ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Tabel 4.6 Deskriptif Nilai Variabel Pendapatan Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di BEI Nama Emiten Periode Rata - Rata 2006 2007 2008 Aneka Tambang Persero Tbk 0,38 0,12 -0,44 0,02 ATPK Resources Tbk 0,07 1,51 -0,69 0,29 Bumi Resources Tbk 0,08 0,78 -0,65 0,07 Central Korporindo International Tbk 1,29 0,46 -0,53 0,41 Citatah Industri Marmer Tbk 0,20 0,48 -0,15 0,17 Energi Mega Persada Tbk -0,12 0,51 -1,24 -0,28 International Nickel Indonesia Tbk 0,37 0,49 -0,93 -0,02 Resource Alam Indonesia Tbk 1,19 2,51 1,42 1,71 Medco Energi International Tbk 0,04 0,19 -0,32 -0,03 Mitra Investindo Tbk 0,32 0,78 -0,23 0,29 Tambang Batubara Bukit AsamTbk 0,31 0,57 -0,07 0,27 Petrosea Tbk -0,04 0,02 -0,02 -0,01 Timah Tbk 0,41 2,81 -0,62 0,20 Sumber : Data diolah 2009

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual penulis menganalisis grafik histogram dan juga menganalis probably plot. Hipotesis : a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi klasik. Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi klasik. Regression Standardized Residual 3 2 1 -1 -2 Frequency 12 10 8 6 4 2 Histogram Dependent Variable: PS Mean =-5.2E-17฀ Std. Dev. =0.932฀ N =39 Sumber : Hasil Penelitian, 2009 data diolah Gambar 4.1 : Histogram Pada gambar 4.1 tampak pada grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal. Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Sumber : Hasil Penelitian, 2009 data diolah Gambar 4.2 : Normal P-P Plot Standardized Residual Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual dan Gambar 4.1 maka dapat diambil kesimpulan bahwa telah memenuhi uji normalitas Data di sepanjang garis diagonal berdist ribusi normal dapat dipastikan melalui uji Kolmogorov Smirnov 1 sample Ks dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal Situmorang, et al 59: 2008. Menentukan kriteria keputusan: a. Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal. b. Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal. Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 39 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .76240503 Most Extreme Differences Absolute .135 Positive .135 Negative -.087 Kolmogorov-Smirnov Z .845 Asymp. Sig. 2-tailed .474 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber : Hasil Penelitian, 2009 data diolah Pengambilan keputusan: Pada tabel 4.8, terlihat bahwa nilai Asymp. Sig.2-tailed adalah 0,474 dan di atas nilai signifikan 0,05. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. 2. Uji Heteroskedasisitas Heteroskedasisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar scatter plot yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi. Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. a. Model Grafik Hipotesis : 1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas. 2. Jika diagram pencar tidak membentuk pola yang atau acak maka regresi tidak menglami gangguan heterokedastisitas. Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 R egressi on S tudent iz ed R esi dual 4 3 2 1 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: PS Sumber : Hasil Penelitian, 2009 data diolah Gambar 4.3 : Scatterplot Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Gambar 4.3 menunjukkan bahwa diagram pencar tidak membentuk pola, oleh karena itu tidak mengalami gangguan heterokedastiitas. b. Model Glejser Menentuka kriteria keputusan: 1. Jika nilai signifikan 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas 2. Jika nilai signifikan 0,05 , maka mengalami gangguan heterokedastisitas. Tabel 4.8 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant .825 .180 4.589 .000 BETA .263 .234 .181 1.122 .270 PER -1.31E-005 .001 -.001 -.009 .993 EPS -.001 .000 -.384 -1.974 .057 DER -.127 .060 -.384 -2.112 .042 PBV .002 .008 .044 .244 .808 a Dependent Variable: ABSUT Sumber : Hasil Penelitian, 2009 data diolah Pada tabel 4.16 tampak bahwa signifikansi setiap variabel bebas lebih besar dari 0,05 maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. 3. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi di antara variabel bebas independent variabel. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF. Tabel 4.9 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error 1 Cons tant .559 .285 1.961 .058 BETA .121 .372 .055 .327 .746 .910 1.099 PER .003 .002 .197 1.121 .270 .835 1.197 EPS -.001 .001 -.335 -1.645 .109 .624 1.604 DER -.152 .095 -.303 -1.595 .120 .715 1.399 PBV .015 .013 .212 1.118 .272 .715 1.399 a Dependent Variable: PS Sumber : Hasil Penelitian, 2009 data diolah Pada tabel 4.9 menjelaskan mengenai besarnya nlai VIF untuk masing-masing variabel bebas. Semua variabel bebas mempunyai nilai VIF5 sehingga dapat disimpulkan bahwa masalah multikolinearitas tidak ada. 4. Uji Autokorelasi Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan uji Durbin –Watson DW. Menurut Situmorang et al 2008:86, untuk mendeteksi ada tidaknya autikorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut: Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Tabel. 4.10 Keputusan Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0ddl Tidak ada autikorelasi positif No decision dl ≤d≤du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4-dld4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4-du ≤d≤4-dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak dud4-du Sumber: Situmorang 2008:86 Hipotesis: a. Menentukan formulasi hipotesis. Ho : tidak ada autokorelasi Hi : ada autokorelasi b. Menentukan nilai dan nilai d tabel terdiri atas du an dl. Nilai diambil dengan 5 nilai du an dl ditentukan dengan nilai n dan k. c. Menentukan kriteria pengujian: Ho diterima jika : du d 4-du Ho ditolak jika : d dl, dl d du, 4-du d 4du, 4-dl d. Tabel 4.11 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .384a .148 .019 .81813 1.907 a Predictors: Constant, PBV, DER, BETA, PER, EPS b Dependent Variable: PS Sumber : Hasil Penelitian, 2009 data diolah Juliani : Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Saham Pada Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia, 2010. Hasil SPSS diperoleh DW hitung sebesar 1,907 dengan menggunakan nilai signifikan = 5, jumlah sampel n = 39 dan jumlah variabel independen k = 5, sedangkan dari Tabel Durbin Watson diperoleh dl = 1,22 dan du = 1,79 . Oleh karena du 1,79 DW hitung 1,907 4 – du 2,21 maka terima Ho, dengan demikian tidak terdapat autokorelasi dalam model.

C. Analisis Regresi Linier Berganda