Daerah Genangan Gambaran Umum Sistem Drainase Kota

Walaupun telah dilakukan pembenahan sistem drainase Kota Medan melalui proyek-

3.2.2 Daerah Genangan

ta yang diperoleh dari Dinas PU Kotamadya Medan seperti yang atan penulis dilapangan genangan-genangan air terjadi apabila terjadi se dengan semestinya, disebabkan oleh ketidaksempurnaan dari konstruksi saluran dan bangunan pelengkap. dari dan tidak terkoneksi dan perencanaan proyek tersebut di atas masih, terdapat masalah-masalah drainase, diantaranya adalah masih terdapatnya genangan air pada daerah yang luas saat kejadian hujan. Berdasarkan data pe terlihat pada Gambar 3.7, menunjukkan masih banyak titik-titik genangan air genangan air di Kota Medan. Titik titik genangan air pada jalan-jalan utama antara lain Jalan Gatot Subroto km7 dan di depan Makro, Jl Dr. Mansyhur dekat Simpang Jl. Setia Budi, Jl. Jamin Ginting dekat Simpang Simalingkar, Jl. Kapten Muslim dekat Millenium Plaza, Jl. Ayahanda dekat Pabrik Tenun, Jl. Gaperta, Jl. Karya dekat Jembatan Sei Sikambing, Jl. Krakatau di dekat Sutomo Ujung, Jl. Thamrin dekat RS Methodis, Jl. Letda Sujono di dekat Gerbang Tol Bandar Selamat dan lain-lain. Dari hasil pengam hujan dengan durasi singkat dan lama. Genangan pada suatu area sistem drainase umumnya disebabkan oleh: a. Tidak berfungsinya saluran-saluran draina banyaknya sedimentasi sampah dan tanah yang terdapat di dalam saluran terbuka maupun saluran tertutup; b. Kerusakan atau Yang paling banyak ditemui adalah kurangnya inlet drainase dari saluran tertutup yang ada disisi jalan, baik akibat pembangunnannya tidak sempurna, tertutup atau rusak; c. Kurang besarnya dimensi saluran yang ada yang tidak tepat atau perubahan catctment area yang kurang diperhitungkan sebelumnya khususnya dalam hal peruntukan lahan dan semakin banyaknya daerah pemukiman; d. Masih banyaknya saluran yang belum berhubungan suatu sistem drainase belum terintegrasi dengan baik termasuk dengan prasarana lainnya. Dominggo Pasaribu: Konsep Pengelolaan Drainase Kota Medan Secara Terpadu, 2007. USU e-Repository © 2008 PETA DAERAH GENANGAN AIR Gambar 3.7: Peta Daerah genangan yang ditunjuk oleh tanda panah Gambar 3.7: Peta Daerah genangan yang ditunjuk oleh tanda panah daerah genangan air Kota Medan Dinas PU Pemko Medan, 2004. daerah genangan air Kota Medan Dinas PU Pemko Medan, 2004. KOTA MEDAN ô U KOTAMADYA MEDAN Ket. Daerah genangan Skala : 1 km Dominggo Pasaribu: Konsep Pengelolaan Drainase Kota Medan Secara Terpadu, 2007. USU e-Repository © 2008 3 Pengelolaan Sistem Drainase Kota Kota Medan merupakan kota tua yang berkembang secara alami, penyebaran penduduk mengarah kepada akses transportasi dan prasarana kota. Perkembangan prasarana kota diikuti dengan berkembangnya suatu area. Kecenderungan perilaku ini apabila tidak diimbangi dengan penyediaan prasarana pendukung lainnya secara terintegrasi akan menimbulkan Salah satu tantangan utama perencanaan sistem prasarana kota adalah mempertimbangkan bagaimana masing-masing prasarana mendukung pada yang lainnya. Prasarana yang berkaitan langsung dengan siste .3 m drainase adalah jaringan jalan, air bersih, air limbah, persampahan dan erumahan. .3.1 nangan KabupatenKota dalam penerapan Otonomi Daerah ugas dan dan fungsi beberapa instansi yang terkait dengan drainase Kota Medan laksanakan tugas pelaksanaan pembangunan fisik meliputi jalan, jembatan dan lan-jalan, jembatan dan pengairansaluran serta sarana-sarana milik pemerintah; p 3 Instansi Pengelola Drainase Kota Masing-masing prasarana ini dikelola oleh instansi yang berbeda dan koordinasi antar instansi masih kurang berjalan dengan baik, sehingga pengelolaan masing-masing prasarana berjalan sendiri-sendiri dan sering tidak saling mendukung. Struktur Organisasi Departemen Pekerjaan Umum dan Struktur Organisasi Dinas Pengairan Provinsi Sumut dapat dilihat pada Gambar B1 dan B2 yang ada di Lampiran B. Dinas Pekerjaan Umum di Kotamadya Medan sesuai dengan perubahan kewe dapat dilihat pada Gambar 3.8. T adalah: a. Dinas PU Kota Medan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pekerjaan umum yang meliputi jalan, jembatan dan pengairan saluran termasuk perawatan, pengawasan dan pengamanan bangunan fisik untuk menunjang tercapainya usaha kesejahteraan masyarakat dan me pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya dan mempunyai fungsi: 1 Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum; 2 Menyusun program pengairansaluran; 3 Mengendalikan pelaksanaan pembangunan fisik ja Dominggo Pasaribu: Konsep Pengelolaan Drainase Kota Medan Secara Terpadu, 2007. USU e-Repository © 2008 4 Melaksanakan pengawasan pembuatan jalan, jembatan dan saluran air yang dilaksanakan oleh pihak ketiga; Memberikan izin dalam membantu, mengawasi pelaksanaan pemasangan atau pembongkaran penggalian saluran bawah tanah dan izin pembuatan jalan, jembatan dan saluran pembuangan air. Gambar 3.8: Struktur Organisasi Dinas PU Kotamadya Medan b. Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Medan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perumahan dan permukiman, antara lain menyangkut bina lingkungan, pembangunan, pemeliharaan dan pengelola bangunan pemerintah dan rumah dinas, bina teknik dan pemberdayaan masyarakat serta dan dan permukiman; 3 Membina dan mengatur perumahan dan permukiman; 4 Mengendalikan pembangunan perumahan dan permukiman; melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya dan mempunyai fungsi: 1 Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang perumahan permukiman; 2 Menyiapkan kebijakan dan strategi pembangunan perumahan Dominggo Pasaribu: Konsep Pengelolaan Drainase Kota Medan Secara Terpadu, 2007. USU e-Repository © 2008 5 Mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian dalam rangka penyiapan kebijaksanaan strategis pembangunan perumahan dan permukiman serta pembangunan gedung- gedung pemerintah; 6 Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan dan strategis pembangunan perumahan dan permukiman serta pembangunan gedung-gedung pemerintah yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku; 7 Merencanakan pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan prasarana dasar, sarana lingkungan dan bangunan pemerintah rumah dinas; 8 Merumuskan pola dan kebijaksanaan pengembangan pembiayaan pembangunan perumahan dan permukiman; 9 Merumuskan dan menggalang pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan perumahan dan permukiman. c. Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian Kewenangan Pemerintah Propinsi dan tugas Dekonsentrasi dibidang Pengairan dan mempunyai fungsi: 1 Merumuskan dan melaksanakan, menyiapkan bahan perumusan perencanaan program dan kebijaksanaan teknis dibidang pengairan. 2 Menyelenggarakan pembinaan, pelestarian Sumber Daya Air, pemeliharaan, pembangunan, dan rehabilitasi dan pengairan pedesaan. Pengelolaan drainase Kota Medan tidak terlepas dari pengelolaan suatu satuan wilayah sungai karena drainase primer maupun sekunder drainase Kota Medan bermuara pada Sungai Babura, Sungai Deli, Sungai Percut dan Sungai Belawan. Masing-masing sungai mempunyai DAS pada beberapa KabupatenKota sehingga penanganan sungai yang lintas KabupatenKota sesuai dengan UU No. 7 Tahun 2004 pasal 15 dilaksanakan oleh Provinsi Sumatera Utara sehingga penanganan drainase Kota Medan dan sungai di Medan harus berintegrasi dengan instansidinas terkait pada KabupatenKota lainnya. Beberapa instansi yang terkait dalam penanganan drainase Kota Medan antara lain: a. Proyek Pengendali Genangan Air dan Pengamanan Pantai Medan Sekitarnya PBPPMS dengan tugas melaksanakan perbaikan dan pengaturan sungai Deli dan anak-anak sungainya dan khususnya pekerjaan Medan Floodway. Dominggo Pasaribu: Konsep Pengelolaan Drainase Kota Medan Secara Terpadu, 2007. USU e-Repository © 2008 b. Proyek Metro Medan Urban Depelovment Project MMUDP adalah untuk memperbaiki drainase primer dan sekunder non-sungai dibawah bimbingan Dinas Tarukim Provinsi Sumatera Utara. c. Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara melaksanakan pembuatan, operasi dan pemeliharaan sungai di Kota Medan. d. Dinas PU dan Dinas terkait lainnya di Pemerintah Kotamadya Medan yang melaksanakan pembuatan, operasi dan pemeliharaan drainase Kota Medan non-MMUDP. e. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air PSDA Belawan-Belumai-Ular yang bertugas untuk pengelolaan sumber daya air. f. Balai Pengelolaan DAS Wampu-Ular yang bertugas melakukan perencanaan DAS hulu pada wilayah sungai Wampu-Ular termasuk DAS sungai Deli. Selain instansi yang terkait langsung dengan penanganan drainase, instansi lain yang terkait memberikan pengaruh pada sistem drainase dalam perkotaan adalah Dinas Jalan dan Jembatan, Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman. Jika disajikan dalam bentuk matrik fungsi dan tanggungjawab masing-masing intansi terkait dapat ditabulasi seperti yang tampak pada Tabel 3.3. Dominggo Pasaribu: Konsep Pengelolaan Drainase Kota Medan Secara Terpadu, 2007. USU e-Repository © 2008 Tabel 3.3: Matrik fungsi dan tanggungjawab instansi yang terkait dengan drainase Kota Medan Gindo, 2004 INSTANSI TERKAIT PEMPROVSU PEMKO MEDAN NO. KEGIATAN BAPEDA BAPEDALDA PENGAIRA N KEHUTANAN TARUKIM PEKEBUNAN PERTAMBAN GAN BMG BAPEDA BAPEDALDA PU TATA BANGU NAN KEBERSIHAN 1. PERENCANAAN DAS, TATA RUANG, MASTERPLAN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. PEMBANGUNAN KONSTRUKSI SIPIL TERMASUK PENDANAAN a. DAS Hulu √ √ b. DAS Tengah √ c. DAS Hilir √ d. Anak SungaiDrainase Sekunder √ e. Drainase Kota √ √ f. Drainase Antar KabKota √ 3. OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN SEKALIGUS PENDANAAN a. DAS Hulu √ √ √ b. DAS Tengah √ √ c. DAS Hilir √ √ d. Anak SungaiDrainase Sekunder e. Drainase Kota √ √ f. Drainase Antar KabKota √ g. HidrometriHidrologi √ √ √ 4. PENGAWASAN DAN PERIZINAN a. Garis Sempadan √ b. Galian C lintas KabKota c. Pengambilan APU √ √ √ d. Pengambilan ABT √ e. Kualitas Air √ √ f. Persampahan √ 5. PRAKIRAAN a. Curah Hujan √ b. Musim kemarau √

3.4.2 Biaya Pemeliharaan Drainase Kota Medan