Tabel 4.7: Perkiraan periode ulang rencana saluran dan jembatan
Saluran JembatanGorong-gorong No. Uraian
Debit m
3
det Periode
Ulang th Debit
m
3
det Periode
Ulang th
1. Sei Batuan
a. Jl. Plamboyan
5,1 5
14,6 25
b. Jl. Bunga Asoka 10,7
5 17,2
25 2. Sei
Selayang a. Jl.
Ngumban Surbakti
0,6 5
1,6 25
b. Jl. Dr. Mansyur 4,1
5 5,9
25 3. Sei
Sikambing a. Jl. Setia Budi
21,03 5
33,6 25
b. Jl. Gatot Subroto 22,1
5 36,4
25 c. Jl.
Pembangunan 35,4
5 42,1
25 d. Jl.
Karya 91,9
5 86,5
50 4. Sei
Putih a. Jl. Dr. Mansyur
25,3 50
20,2 50
b. Jl. Sei Batang Hari 22,81
50 25,63
50 c. Jl. Gatot Subroto
11,9 5
36,8 50
d. Jl. Pabrik Tenun 8,2
5 27,6
50 e. Jl.
Pembangunan 23,1
5 56,0
50
4.2 Analisis Pelaksanaan Pembangunan
Analisis tahap pelaksanaan pembangunan sistem drainase sub sistem Sei Sikambing dilakukan dengan menganalisis data teknis sistem dibadingkan dengan kondisi pelaksanaan
pekerjaan yang sejenis. Pada tahap pelaksanaan yang merupakan implementasi dari tahap perencanaan terdiri
dari 3 tiga sub tahapan yaitu tahap pra pelaksanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penyerahan peekerjaan.
4.2.1 Tahap Pra Pelaksanaan
Sub tahap penting dalam tahap pra pelaksanaan yang sangat berpengaruh terhadap hasil akhir rencana pekerjaan adalah proses pelelangan dan penyusunan dokumen kontrak. Proses
pelelangan untuk pemilihan pelaksana pekerjaan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir pekerjaan sedangkan dokumen kontrak akan mengatur kewajiban dan hak para pihak selama
kontrak berlangsung. Kealfaan dalam pelaksanaan kedua sub tahap ini akan berpotensi mengakibatkan proses
pelaksanaan pekerjaan berjalan tidak normal. Proses yang tidak normal berpotensi akan menghasilkan suatu produk yang kurang berkualitas dan membutuhkan sumber daya yang
lebih besar untuk mengembalikannya kepada kondisi yang dipersyaratkan. Kontraktor
Dominggo Pasaribu: Konsep Pengelolaan Drainase Kota Medan Secara Terpadu, 2007. USU e-Repository © 2008
pelaksana yang kurang profesional akan kesulitan dalam melakukan efisiensi biaya pelaksanaan melalui efektifitas metodologi kerja dan jaringan logistik material.
4.2.2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan beberapa sub tahap penting yang sering tidak dipenuhi oleh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan diantaranya adalah rapat persiapan pelaksanaan,
ketepatan waktu dalam penyampaian pelaporan kemajuan pekerjaan, rapat berkala dan pembuatan as built drawing.
Rapat persiapan pelaksanaan sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan sangat penting untuk menjelaskan dan memahami bersama metodologi pelaksanaan, syarat dan spesifikasi
teknis, jadwal pekerjaan, pekerjaan awal dan perizinan dan kewajiban-kewajiban pelaksana pekerjaan.
Keterlambatan waktu penyampaian laporan kemajuan pekerjaan sering terjadi terutama pada pekerjaan pemeliharaan kecil dimana kontraktor pelaksana tidak mempunyai tenaga
administrasi yang dapat membuat laporan pekerjaan secara rutin. Keterlambatan dalam penyampaian laporan kemajuan pekerjaan ini akan mengurangi keakuratan dalam evaluasi dan
pengendalian pelaksanaan pekerjaan. Rapat berkala perlu dilaksanakan secara periodik untuk mengevaluasi kemajuan
pelaksanaan pekerjaan, membahas hal-hal dan kendala dalam pelaksanaan, membahas pencapaian target-target ke depan sehingga kemungkinan pelaksanaan pekerjaan terlambat atau
tidak sesuai dengan spesifikasi dapat diminimalisir. Untuk pekerjaan berskala kecil rapat berkala ini sering tidak dilakukan oleh karena berbagai keterbatasan.
Pembuatan as built drawing harus dilakukan apabila dalam pelaksanaan terdapat perubahan-perubahan untuk memberikan informasi kondisi sebenarnya gambar teknis
pekerjaan. Pekerjaan yang berkaitan dengan tanah biasanya terdapat perubahan karena kondisi dibawah tanah sulit untuk diprediksi secara akurat. Asbuilt drawing bermanfaat untuk
pelaksanaan pemeliharaan pasca proyek dan informasi manajemen.
4.2.3 Tahap Penyerahan Pekerjaan