Periode Ulang Return Periode Kepadatan Saluran Drainage Density

Dari hasil analisis di atas diperoleh gambaran beban dan kapasitas jaringan untuk kondisi saat ini dan prediksi untuk beberapa tahun kedepan. Kapasitas saluran pada masing-masing titik pengamatan dapat dilihat pada Tabel A.3 dan Tabel A.4 yang ada di Lampiran A . Jika dibandingkan dengan beban aliran dari daerah tangkapan debit banjir terdapat beberapa titik pengamatan yang kapasitasnya lebih kecil dibandingkan dengan beban aliran. Kondisi ini kapasitas saluran akan semakin kurang baik apabila dikaitkan dengan tingkat layanan, dengan rencana periode ulang kejadian hujan yang lebih besar maka tinggi dan luasan daerah yang terkena dampak akan semakin besar. Disamping itu dengan perubahan peruntukan lahan pada daerah ini akan meningkatkan debit aliran, gambaran tingkat perubahan debit aliran apabila pemanfaatan berubah yang digambarkan pada Sub Bab 4.5. Dengan perubahan lahan dari daerah kebunkosong menjadi perumahan terjadi peningkatan debit rata- rata sebesar 3,88 .

4.6.3 Tingkat Pelayanan

a. Periode Ulang Return Periode

Dari hasil perhitungan kapasitas penampang saluran dan debit banjir berdasarkan beberapa alternatif periode ulang rencana dapat digambarkan tingkat pelayanan sistem drainase eksisting dalam bentuk grafik seperti yang tampak pada Gambar 4.7. Tingkat Layanan Drainase Sub Sistem Sei Sikambing - 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2 3.3 3.4 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 Titik Pengamatan D eb it K a p a si ta s m 3 d et Kapasitas Tr 2 th Tr 5 th Tr 10 th Tr 20 th Tr 25 th Tr 50 th Gambar 4.7: Grafik tingkat layanan saluran drainase untuk berbagai periode ulang Dominggo Pasaribu: Konsep Pengelolaan Drainase Kota Medan Secara Terpadu, 2007. USU e-Repository © 2008 Grafik menunjukkan bahwa pada titik pengamatan 1.1 hingga 3.3, sistem drainase tidak mampu melayani kejadian hujan untuk semua rencana periode ulang. Sedangkan pada titik pengamatan 3.4, kapasitas saluran masih mampu untuk menerimamelayani kejadian hujan dengan periode ulang 20 tahun.

b. Kepadatan Saluran Drainage Density

Kepadatan saluran didefinisikan sebagai rasio antara total panjang saluransungai pada DAS yang ditinjau dengan luas area DAS. Kepadatan saluran menunujukkan kerapatan saluran pada DAS. DAS sub sistem Sei Sikambing mempunyai luas 46.83 km 2 . Sedangkan panjang drainase sungai alami pada DAS Sei Sikambing untuk melihat tingkat kerapatan drainase, adalah 31.156 km seperti yang dirinci pada Tabel 4.9. Tabel 4.9. Panjang drainase primer sub sistem Sei Sikambing No. Drainase Panjang drainase L km 1. Sei Sikambing 7,262 2. Sei Batuan 9,586 3. Sei Selayang 7,87 4. Sei Putih 6,438 Jumlah S L 31,156 Kerapatan Drainase dihitung dengan rumusan : D d = S LA D d = 31,156 km 46,83km 2 = 0,66 kmkm 2 Diperbandingkan dengan kerapatan Drainase DAS Sungai Deli dengan D d = 0,87 kmkm 2 Studi Karakteristik Fisik Aliran Sungai Deli Sumono dan Arli Nilai kerapatan drainase 0,64 kmkm 2 menunjukkan bahwa tingkat erosi tanah cukup tinggi Tinggi; 0,5 – 1,0. Artinya secara alamiah karakteristik daerah pengaliran mengakibatkan terjadinya tingkat erosi yang tinggi sehingga perlu dilakukan tindakan-tindakan penanggulangan untuk mengurangi tingkat erosi tanah pada saat kejadian hujan atau banjir.

c. Garis Sempadan