pemanfaatan lahan yang variatif mulai dari yang padat penduduk hingga lahan yang belum dimanfaatkan serta perkembangan daerah ini berlangsung dengan cepat.
Pengelolaan drainase sub sistem Sei Sikambing yang ditinjau adalah aspek teknis, kelembagaan dan pengelolaan drainase kota.
1.4 Tujuan Tesis
Tujuan penulisan ini adalah untuk merumuskan suatu sistem pengelolaan drainase kota Medan secara terpadu khususnya untuk penanganan masalah drainase primer pada sub sistem
Sei Sikambing yang dapat dipergunakan sebagai satu konsep untuk pengelolaan pada sub sistem yang lain yang mempunyai karakteristik sistem drainase yang sama sehingga
permasalahan drainase kota dapat ditangani secara menyeluruh dan terpadu. Penulisan ini juga dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai pengelolaan sistem
drainase kota Medan.
1.5 Hipotesa
Permasalahan genangan air pada sub sistem Sei Sikambing disebabkan oleh beberapa saluran drainase tidak mempunyai kapasitas yang cukup, sebagian jaringan tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Perubahan pemanfaatan lahan yang tidak ditata dengan baik akan menimbulkan masalah drainase genangan air terutama pada daerah hulu sub sistem Sei
Sikambing dan terdapat kelemahan koordinasi antar institusi-institusi yang bertanggungjawab dalam pengelolaan darinase menyebabkan pengelolaan drainase dilaksanakan kurang terpadu.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian di sini akan dijabarkan dalam dua aspek yaitu aspek analisis data dan aspek pengumpulan data.
1.6.1 Metode Analisis
Metode analisis dan pengembangan suatu sistem drainase kota Medan yang dilakukan untuk penyelesaian permasalahan adalah melalui:
a. Pendekatan kualitatif yaitu:
Evaluasi kebijakan-kebijakan dan berbagai informasi referensi data-data mengenai pengelolaan drainase, data-data lapangan serta memperbandingkan model sistem drainase yang
ada dengan berbagai kriteria-kriteria pada literatur-literatur.
Dominggo Pasaribu: Konsep Pengelolaan Drainase Kota Medan Secara Terpadu, 2007. USU e-Repository © 2008
b. Pendekatan kuantitatif yaitu:
1 Analisis hujan;
2 Analisis frekuensi;
3 Limpasan run off;
4 Debit banjir ;
5 Kapasitas saluran.
1.6.2 Pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data primer dan sekunder sebagai berikut: a.
Data primer melalui studi lapangan untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan, pengumpulan data kuantitatif sistem drainase eksisting melalui pengukuran langsung
pada titik-titik pengamatan. Data primer yang dikumpulkan menyangkut kondisi sistem drainase terdiri dari:
1 Kondisi fisik drainase;
2 Kondisi aliran, daerah pengaliran, data daerah genangan air, dan morfologi
saluran; 3
Data keadaan fungsi, sistem, geometri dan dimensi saluran; 4
Data bangunan pelengkap sistem drainase dan prasarana lainnya. b.
Data sekunder melalui studi pustaka untuk mengambil dasar-dasar teori yang digunakan sebagai alat analisis dan referensi data-data dari instansi yang terkait dengan
drainase kota Medan. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi:
1 Peta Dasar Wilayah Kota Medan;
2 Peta dan Data Jaringan Drainase Kota Medan;
3 Peta Dasar Watersheed yang terkait dengan drainase kota Medan;
4 Master Plan Kota Medan;
5 Program Penanganan Drainase Kota Medan;
6 Titik-titik Banjir Kota Medan;
7 Fasilitas-fasilitas lain yang terkait dengan drainase kota Medan;
8 Data Banjir Sungai Besar;
9 Peta Topografi Kota dan Tata Ruang Kota;
10 Data Curah Hujan pada beberapa pos pengamatan;
11 Data Kependudukan dan Perumahan dan Jaringan Jalan;
Dominggo Pasaribu: Konsep Pengelolaan Drainase Kota Medan Secara Terpadu, 2007. USU e-Repository © 2008
12 Kebijakan-kebijakan pemerintahan otonom yang terkait dengan masalah drainase
kota; 12
Kebijakan-kebijakan pemerintahan otonom yang terkait dengan masalah drainase kota;
13 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas PU Kota Medan;
13 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas PU Kota Medan;
14 Anggaran Biaya Operasi dan Pemeliharaan Drainase Kota Medan.
14 Anggaran Biaya Operasi dan Pemeliharaan Drainase Kota Medan.
Kerangka pikir dalam analisis permasalahan ini dijelaskan seperti yang tampak pada Gambar 1.2.
Kerangka pikir dalam analisis permasalahan ini dijelaskan seperti yang tampak pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2: Kerangka pikir dalam analisis permasalahan Gambar 1.2: Kerangka pikir dalam analisis permasalahan
SISTEM DRAINASE
KOTA MEDAN
SUB SISTEM SEI SIKAMBING
DATA GENANGAN AIR
BANJIR
ANALISIS ASPEK
MANAJEMEN LANDASAN
TEORI KRITERIA
HASIL ANALISIS •
Hidrologi •
Geografi •
Teknis •
O P •
Institusional •
Sosial Masyrkt
• Perencanaan
• Pelaksanaan
Pembagunan •
Operasi dan Pemeliharaan
• Pengendalian
Pengawasan Permasalahan
HIPOTESA •
Sub sistem Sei Sikambing
• Sub Sei Percut
• Sei Batuan
• Sei Kera
• Sei Babura
• Sei Badera
Pembatasan Daerah Study
REFERENSI
Kapasitas sistem belum cukup,
tidak berfungsi optimal dan
pengelolaan yang belum terpadu
KONSEP PENGELOLAAN DRAINASE
KOTA YANG TERPADU DAN BERKELANJUTAN
KESIMPULAN KONSEP
Dominggo Pasaribu: Konsep Pengelolaan Drainase Kota Medan Secara Terpadu, 2007. USU e-Repository © 2008
BAB II LANDASAN TEORI