Konversi Sputum Proporsi Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru Relapse Tempat Berobat Terdahulu

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru Bp4 Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 6.10. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Kepatuhan Berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BP4 Medan Tahun 2000-2007 Gambar 6.10. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru Relapse berdasarkan kepatuhan berobat adalah patuh sebesar 79,3, sedangkan yang tidak patuh sebesar 20,7. Hal ini sesuai dengan strategi DOTS yang melibatkan PMO, untuk menjamin kepatuhan penderita menelan obat secara teratur yang dilakukan dengan pengawasan langsung oleh seorang pengawas menelan obat. 40 Penelitian Seri W 2003 di Puskesmas Perawatan Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat dengan desain Case Series yang memperoleh hasil proporsi tertinggi terdapat pada penderita yang patuh menjalani pengobatan sebesar 87,9. 40

6.2.10. Konversi Sputum Proporsi Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru Relapse

79.3 20.7 Patuh Tidak Patuh Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru Bp4 Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 6.11. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Konversi Sputum Tahap Intensif dan Lanjutan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BP4 Medan Tahun 2000-2007 Gambar 6.11. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru Relapse yang mengalami konversi pada tahap intensif sebesar 81,5 dan yang mengalami konversi pada tahap lanjutan sebesar 87,0. Tingginya konversi sputum ini berhubungan erat dengan kepatuhan penderita menelan obat secara teratur dan terus menerus. Hal ini menunjukkan bahwa angka konversi sudah memenuhi target nasional dimana target angka konversi sebesar 80. 16 Penelitian yang dilakukan Vevi Hairani 2006 di Puskesmas Pantai Cermin dengan desain Case Series yang memperoleh hasil proporsi tertinggi terdapat pada penderita yang mengalami konversi pada tahap lanjutan sebesar 100. 39 81.5 87 13 18.5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Intensif Lanjutan Konversi Tidak Konversi Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru Bp4 Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

6.2.11. Tempat Berobat Terdahulu

Gambar 6.12. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Tempat Berobat Dahulu di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BP4 Medan Tahun 2000-2007 Gambar 6.12. dapat dilihat bahwa proporsi terbesar penderita TB Paru Relapse berobat di Puskesmas sebesar 70,3, kemudian BP4 sebesar 18,9 dan proporsi terkecil adalah RSU sebesar 10,8. Hal ini diasumsikan bahwa penderita TB Paru Relapse yang sebelumnya berobat di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BP4 Medan tersebut mayoritas sudah pernah berobat dan mendapatkan pengobatan tuberkulosis paru.

6.2.12. Hasil Akhir Pengobatan Proporsi Tempat Berobat Dahulu Penderita TB Paru