Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru Bp4 Medan Tahun 2000-2007, 2009.
USU Repository © 2009
Pada tahap awal penderita minum obat setiap hari dengan pengawasan langsung oleh PMO.Hal ini untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap
rifampisin. Bila tahap intensif dilakukan dengan benar maka penderita menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.
b. Tahap Lanjutan
Pada tahap ini penderita mendapat obat dalam jangka waktu yang lebih lama dan jenis obat yang lebih sedikit untuk mencegah terjadinya kekambuhan.
2.7.2. Kategori Pengobatan
WHO dan IUATLD International Union Againts Tuberculosis and Lung Diseases merekomendasikan panduan OAT standar, yaitu :
a. Kategori – 12HRZE4H3R3
Tahap intensif terdiri dari Isoniazid H, Rimfampisin R, Pirazinamid Z dan Ethambutol E. Obat-obat tersebut diberikan setiap hari selama 2 bulan
2HRZE. Kemudian diteruskan dengan tahap lanjutan yang terdiri Isoniazid H dan Rifampisin R, diberikan tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan 4H3R3.
Obat ini diberikan untuk : i.
Penderita baru TB Paru BTA positif. ii.
Penderita TB Paru BTA negatif Rontgen positif yang “Sakit Berat”. iii.
Penderita TB Ekstra Paru Berat.
b. Kategori – 2 2HRZESHRZE5H3R3E3
Tahap intensif diberikan selama 3 bulan, yang terdiri dari 2 bulan dengan Isoniazid H, Rifampisin R, Pirazinamid Z, Etambutol E dan suntikan
Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru Bp4 Medan Tahun 2000-2007, 2009.
USU Repository © 2009
Streptomisin setiap hari, lanjutkan 1 bulan dengan Isoniazid H, Rifampisin R, Pirazinamid Z dan Ethambutol E setiap hari. Setelah itu diteruskan dengan tahap
lanjutan selama 5 bulan dengan HRE yang diberikan tiga kali dalam seminggu. Obat ini diberikan untuk :
i. Penderita kambuh relaps. ii. Penderita Gagal failure.
iii. Penderita dengan pengobatan setelah lalai after default.
c. Kategori – 3 2HRZ4H3R3
Tahap intensif terdiri dari HRZ diberikan setiap 2 bulan 2HRZ diteruskan dengan tahap terdiri dari HR selama 4 bulan diberikan 3 kali seminggu 4H3R3.
Obat ini diberikan untuk : i.
Penderita baru BTA negatif dan rontgen positif sakit ringan. ii.
Penderita ekstra paru ringan yaitu TB kelenjar limfe limfadenitis, pleuritis eksudative unilateral, TB kulit, TB tulang kecuali tulang belakang, sendi dan
kelenjar adrenal.
d. OAT Sisipan HRZE
Bila pada akhir tahap intensif dari pengobatan kategori 1 atau kategori 2, hasil pemeriksaan dahak masih tetap BTA positif, diberikan obat sisipan HRZE setiap
hari selama 1 bulan.
2.7.3. Hasil Akhir Pengobatan
Hasil pengobatan seseorang penderita dapat dikategorikan sebagai berikut :
Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru Bp4 Medan Tahun 2000-2007, 2009.
USU Repository © 2009
a. Sembuh adalah penderita BTA positif yang telah menyelesaikan
pengobatannya secara lengkap dan pemeriksaan ulang dahak pada dua kali yang berurutan hasilnya BTA negatif.
b. Pengobatan lengkap yaitu penderita yang telah menyelesaikan
penggobatannya secara lengkap tetapi tidak ada hasil pemeriksaan dahak ulang.
c. Meninggal adalah penderita yang dalam masa pengobatan diketahui
meninggal karena sebab apapun. d.
Gagal adalah penderita BTA positif pada akhir pengobatan dengan sisipan, pada akhir bulan ke 5 kategori 1 dan akhir penggobatan.
e. Default Drop out adalah penderita yang tidak mengambil obat 2 bulan
berturut-turut atau lebih sebelum penggobatan selesai.
f.
Pindah adalah penderita yang berobat pindah ke kabupaten kota lain.
3,21,22
2.7.4. Pengawas Menelan Obat PMO
Salah satu dari komponan DOTS adalah penggobatan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat PMO. Untuk menjamin
keteraturan pengobatan diperlukan seorang PMO.
a. Persyaratan PMO
i. Dipercaya dan disetujui oleh petugas kesehatan maupun penderita.
ii. Tinggal dekat dengan penderita.
iii. Membantu penderita dengan sukarela.
iv. Bersedia dilatih atau mendapat penyuluhan bersama dengan penderita.
Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru Bp4 Medan Tahun 2000-2007, 2009.
USU Repository © 2009
b. Tugas-tugas PMO