Agama Suku Pendidikan Sosiodemografi Penderita TB Paru Relapse

Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru Bp4 Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009 Paru lebih besar , selain itu kebiasaan laki-laki mengkonsumsi rokok , dan minum alkohol dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. 2 Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Karolina Surbakti 2007 di Puskesmas Kabanjahe dengan desain Case Series yang memperoleh hasil proporsi tertinggi terdapat pada jenis kelamin laki-laki sebesar 67,5. 29

6.2.3. Agama

Gambar 6.4. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Agama di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BP4 Medan Tahun 2000-2007 Gambar 6.4. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru Relapse berdasarkan agama adalah agama Islam sebesar 63,1 dan proporsi terendah adalah Kristen Khatolik sebesar 11,7. Proporsi Agama Penderita TB Paru Relapse 11.7 25.2 63.1 Islam Kristen Protestan Kristen Khatolik Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru Bp4 Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009 Hal ini diasumsikan karena penderita TB Paru Relapse yang datang berkunjung berobat ke Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BP4 Medan paling banyak beragama Islam. 14

6.2.4. Suku

Gambar 6.5. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Suku di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BP4 Medan Tahun 2000-2007 Gambar 6.5. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru Relapse berdasarkan suku adalah suku Jawa sebesar 44,1 dan proporsi terendah terdapat pada suku Nias sebesar 2,7. Hal ini belum bisa menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penderita TB Paru Relapse berdasarkan suku, tetapi dapat disebabkan karena proporsi penderita TB Paru Relapse yang datang berkunjung berobat ke Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru BP4 Medan paling banyak adalah suku Jawa. Proporsi Suku Penderita TB Paru Relapse 31.5 44.1 8.1 7.3 6.3 2.7 Jawa Batak Mandailing Karo Melayu Nias Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru Bp4 Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009

6.2.5. Pendidikan

Gambar 6.6. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita TB Paru Relapse Berdasarkan Pendidikan di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru BP4 Medan Tahun 2000-2007 Gambar 6.6. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita TB Paru Relapse dengan tingkat pendidikan SLTPsederajat sebesar 36,0 dan proporsi terendah terdapat pada tingkat pendidikan tidak sekolahtidak tamat SD sebesar 4,5. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap kemampuan penderita untuk menerima informasi tentang penyakit, terutama TB Paru. Kurangnya informasi tentang penyakit TB Paru menyebabkan kurangnya pengertian penderita terhadap penyakit dan bahayanya sehingga menyebabkan berkurangnya kepatuhan penderita terhadap pengobatan atau berhenti berobat bila gejala penyakit tidak dirasakan lagi. 17 Proporsi Pendidikan Penderita TB Paru Relapse 33.3 16.2 10 4.5 36.0 SLTPSederajat SLTASederajat SDSederajat AkademiPT Tidak SekolahTidak tamat SD Meirta Yolanda Sitepu : Karakteristik Penderita Tb Paru Relapse Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru Bp4 Medan Tahun 2000-2007, 2009. USU Repository © 2009 Penelitian yang dilakukan Turno Junaidi 2001 di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Kabupaten Pidie dengan desain Cross Sectional yang memperoleh hasil proporsi tertinggi terdapat pada tingkat pendidikan SLTP sebesar 66,67. 36

6.2.6. Pekerjaan